Makalah Pengolahan Data Dalam Sistem Geografis
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji
dan syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT
atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga
alhamdulillah kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem
Informasi Geografis (SIG)” ini dengan baik.
Makalah
ini berisikan tentang definisi SIG, manfaat SIG, keuntungan SIG
dan materi-materi lain yang erat hubunganya dengan SIG. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu
Komputer dan diharapkan agar parapembaca dapat mengetahui apa
itu SIG, penerapan SIG, serta keuntungan SIG.
Tak
lupa kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Rani Susanto, S.Kom selaku
dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Komputer di Universitas Komputer
Indnesia (UNIKOM). Terimakasih juga kepada kawan-kawan kelompok yang telah
bekerja keras dan berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini.
“Tiada
gading yang tak retak” begitupula dengan makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari dosen dan teman-teman yang bersifat membangun , selalu kami
harapkan demi lebih baiknya makalah ini.
Akhir
kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita, Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Tanjung
ampalu ,15 september 2016
Penyusun
Dengan
seiring berkembangnya zaman yang semakin maju, perkembangan teknologi pun
seiring dengan perkembangan zaman tesebut. Perekembangan teknologi tersebut
juga berpengaruh pada kemajuan teknologi dalam dunia IT (Information
Technology) yang juga berkembang dengan pesat . Salah satunya adalah dengan
munculnya Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis).
Teknologi
SIG (Sistem Informasi Geografis) telah berkembang pesat. Saat ini telah
dikenal istilah-istilah Desktop GIS, Web GIS, dan Database Spatial yang
merupakan wujud perkembangan teknologi Sistem Informasi Geografis,
untuk mengakomodir kebutuhan solusi atas berbagai permasalahan yang
hanya dapat dijawab dengan tekhnologi SIG ini.
Konsep
dasar SIG sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi
secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. SIG memiliki kemampuan untuk
melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan
menampilkan dan menganalisa data. Applikasi SIG saat ini tumbuh tidak hanya
secara jumlah applikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman applikasinya.
Pengembangan applikasi SIG kedepannya mengarah kepada applikasi berbasis Web
yang dikenal dengan SIG.
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
• Mengetahui
apa yang dimaksud dengan SIG
• Mengetahui
Tujuan dan Manfaat SIG
• Mengetahui
Keuntungan Menggunakan SIG
• Mengetahui
Website yang Menampilkan SIG
• Mengetahui
Contoh Pemanfaatan SIG
Manfaat yang dirahapkan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
• Menambah
referensi,
• Dapat
mengetahui pengertian SIG, tujuan dan manfaat SIG, software
untuk pengembangan SIG (keuntungan
menggunakan SIG, Penerapan SIG, contoh pemanfaatan SIG)
• Dapat
memahami dan mengetahui mengenai Sistem Informasi Geografi (SIG) sehingga dapat
dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan.
35000
tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon
menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi
hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada
sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke
database atribut.
Pada
tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan,
termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data
sensus.
Awal
abad ke-20 memperlihatkan pengembangan “litografi foto” dimana peta dipisahkan
menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang
dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi
multifungsi pada awal tahun 1960.
Tahun
1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario
oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger
Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS – SIG Kanada), digunakan
untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk
Inventarisasi Tanah Kanada (CLI – Canadian land Inventory) – sebuah inisiatif
untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan
berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan
penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga
diterapkan untuk keperluan analisis.
CGIS
merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan
yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan,
pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat
national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc
yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada
berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian
disebut “Bapak SIG”.
CGIS
bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan
setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan
komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan
perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo
dan berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama
pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi
kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan
industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada
workstation UNIX dan komputer pribadi.
Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di
berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih
sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat
internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer.
Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita
ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun “Kebijakan dan Program
Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)” dalam pembangunan ilmu
pengetahuan, teknologi dan riset.
Pengertian SIG (Sistem Informasi Geografis) Salah satu
model informasi yang berhubungan dengan data spasial (keruangan) mengenai
daerah-daerah di permukaan Bumi adalah Sistem Informasi Geografi (SIG).
Pengertian SIG adalah suatu sistem yang menekankan pada informasi mengenai
daerah-daerah berserta keterangan (atribut) yang terdapat pada daerah-daerah di
permukaan Bumi. Sistem Infomasi Geografis merupakan bagian dari ilmu Geografi
Teknik (Technical Geography) berbasis komputer yang digunakan untuk
menyimpan dan memanipulasi data-data keruangan (spasial) untuk kebutuhan atau
kepentingan tertentu.
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan komputer, SIG
dewasa ini telah mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat sehingga
merupakan suatu keharusan dalam perencanaan, analisis, dan pengambilan
keputusan atau kebijakan. Kemajuan dan perkembangan SIG ini didorong oleh
kemajuan dan perkembangan komputer, serta teknologi penginderaan jauh melalui
pesawat udara dan satelit yang telah dimiliki oleh hampir sebagian besar negara
maju di dunia.
SIG atau Geography Information System (GIS)
memiliki pengertian yang selalu berubah sesuai dengan perkembagannya. Berikut
ini pengertian SIG menurut beberapa ahli:
· SIG adalah suatu sistem yang dapat melakukan pengumpulan, penyimpanan,
pemanggilan kembali, pengubahan (transformasi), dan penayangan (visualisasi)
dari data-data spasial (keruangan) untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu.
· SIG adalah suatu sistem berbasi komputer yang digunakan untuk menyimpan dan
memanipulasi informasi-informasi geografis.
· SIG adalah sistem komputer untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini
diimplementasikan dengan perangkat keras dan lunak yang berfungsi untuk
akuisisi (perolehan), verifikasi, kompilasi, updating, manajemen,
manipulasi, presentasi, dan analisis.
· SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan,
memanipulasi, dan menganalisis informasi geografis
· SIG adalah sistem teknologi informasi berbasis komputer yang digunakan
untuk memproses, menyusun, menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan data
spasial, yaitu data yang memiliki acuan lokasi, atau posisi (geo-referensi) dan
disimpan dalam basis data serta digunakan untuk berbagai aplikasi.
Dari pengertian-pengertian yang dikemukakan ahli
tersebut, dapat kita simpulkan bahwa pengertian SIG adalah suatu sistem
informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali,
mengolah, menganalisis, dan menghasilkan data berferensi geografis atau data
geospasial.
Istilah Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan
gabungan tiga unsur pokok, yaitu sistem, informasi, dan geografis. Dapat
diketahui bahwa SIG merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur informasi
geografis. Informasi geografis tersebut mengandung pengertian informasi tentang
tempat tempat yang berada di permukaan bumi, pengetahuan tentang letak suatu
objek di permukaan bumi, dan informasi tentang keterangan-keterangan (atribut)
yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya telah diketahui.
Tumpang susun beberapa peta merupakan tugas terpenting
SIG untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan tujuan. Misalnya, untuk
memilih jalur jalan dapat dilakukan tumpang susun peta yang terdiri atas peta
jenis tanah, peta topografi, peta laju infiltrasi, dan peta tata guna lahan.
Tumpang susun beberapa peta tersebut merupakan SIG secara manual. SIG secara
manual mempunyai banyak keterbatasan, antara lain sebagai berikut.
1. Memerlukan banyak
tenaga dan prosesnya sangat lambat. Hal itu disebabkan dalam proses tumpang
susun peta harus dilakukan penyamaan proyeksi dan skala peta. Di samping itu,
tumpang susun peta hanya dapat dilakukan atas tiga atau empat lapis, masih
ditambah satu peta dasar untuk mencapai akurasi spasial dalam tumpang susun
itu.
2. Sulit untuk melakukan
penghitungan statistik karena pengukuran luas harus dilakukan secara manual.
3. Tidak sesuai untuk
menciptakan kombinasi baru yang rumit dari lapis sebelumnya karena SIG secara
manual tidak dilengkapi dengan proses numerik untuk kombinasi lapis.
4. Diperlukan ruang
lebih banyak untuk tempat penyimpanan data. Di dalam upaya menangani
informasi-informasi spasial atau yang bereferensi geografi, sejak 1970an telah
dikembangkan suatu SIG otomatis. SIG tersebut antara lain digunakan untuk
menangani pengorganisasian data dan informasi, menempatkan informasi pada
lokasi tertentu, melakukan komputerisasi, serta memberikan ilustrasi hubungan
antara satu objek dan objek lainnya. Oleh karena itu, SIG merupakan suatu
teknologi informasi yang dapat digunakan untuk membantu pekerjaan-pekerjaan
yang berhubungan dengan bidang-bidang spasial, khususnya untuk membuat suatu
model data spasial. Hal itu karena SIG mempunyai kemampuan yang sangat baik
dalam menggambarkan data-data spasial dan data-data atributnya. Melalui
penggunaan SIG, modifikasi warna, bentuk, dan ukuran simbol yang diperlukan
untuk menggambarkan suatu gejala di permukaan bumi dapat dilakukan secara
mudah. Sehubungan dengan itu, SIG dapat digunakan sebagai alat bantu yang
sangat menarik dalam meningkatkan pengertian, pemahaman, pembelajaran, dan
pendidikan mengenai ide-ide atau konsep-konsep lokasi, ruang, kependudukan,
dan. unsur-unsur geografis yang terdapat di permukaan bumi beserta data-data
atribut yang menyertainya.
Dikembangkannya SIG menggunakan perangkat komputer
mengakibatkan keterbatasan SIG manual dapat diatasi. Kemampuan SIG menggunakan
perangkat komputer antara lain sebagai berikut,
1. Penggabungan dua
berkas data spasial atau lebih, baik daerah yang berbeda dengan atribut sama
maupun daerah dan atribut yang sama sehingga dimungkinkan konversi proteksi,
ukuran pixel, kode, dan simbol.
2. Pencuplikan sebagian
berkas data spasial, baik dengan cara dibatasi segi empat maupun menutup bagian
yang tidak dikehendaki atau batas tak teratur.
3. Mampu melakukan
penyuntingan berkas data atribut antara lain meliputi berikut ini:
a. Pengolahan berkas basis
data
b. Menayangkan informasi
yang dihasilkan sesuai permintaan pengguna.
c. Memungkinkan analisis
statistik.
d. Memungkinkan
penggunaan basis data SIG.
e. Menyajikan hubungan
antarbasis data.
4. Tidak memerlukan
banyak tuang untuk penyimpanan data dan pengambilan kembali data dapat
dilakttkan secara cepat dan akurat. Ribuan peta topografi dapat disimpan secara
digital pada satu komputer.
5. Mampu mengolah
sejumlah besar data secara cepat. Seiring dengan perkembangan komputer, perkembangan
SIG juga mengalami peningkatan yang sangat pesat. Peningkatan itu terutama
terdorong oleh perkembangan pengindraan jauh, komputer, dan global positioning
system (GPS). Perkembangan SIG sangat menarik bagi berbagai pihak untuk
keperluan yang sangat beragam. Oleh karena itu, penggunaan SIG mengalami
peningkatan yang sangat pesat sejak 1980-an. Peningkatan penggunaan SIG terjadi
terutama di negara-negara maju, baik di kalangan militer, pemerintahan,
akademis, maupun untuk kepentingan bisnis.
Kita ketahui bahwa salah satu fungsi peta adalah untuk
menyimpan data geografis. Pada mulanya data-data geografis tersebut disajikan
dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Oleh karena itu, peta dapat dianggap
sebagai media yang efektif untuk menyimpan dan menginformasikan data geografis.
Namun, seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi,
data-data informasi geografis dapat disimi dan disampaikan dengan menggunakan
perangkat komputer. Data-data dalam komputer itu dikenal dengan istilah data
digital.
1. Perangkat
Keras (Hardware)
Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang
merupakan bagiandari sistem komputer yang mendukung analisis goegrafi dan pemetaan. Perangkatkeras SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dankecepatan yang tinggi serta mendukung operasioperasi basis data dengan volumedata yang besar
secara cepat. Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagianuntuk menginput data, mengolah data, dan mencetak hasil proses. Berikut inipembagian berdasarkan proses :
2. Perangkat
Lunak (Software)
Perangkat lunak
digunakan untuk melakukan proses menyimpan, menganalisa, memvisualkan data-data baik data
spasial maupun non-spasial. Perangkat lunakyang harus
terdapat dalam
komponen software SIG adalah:
· Alat untuk memasukkan dan memanipulasi
data SIG
· Data Base Management System (DBMS)
· Alat untuk menganalisa data-data
· Alat untuk menampilkan data
dan hasil analisa
3. Data
Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu :
· Data Spasial dan Data Non Spasial (Atribut)
4. Manusia
Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencanadan pengguna dari SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sisteminformasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan mengelola sistemsampai pada
pengguna yang menggunakan SIG
untuk membantu pekerjaannyasehari-hari.
5. Metode
Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan.SIG yang
baik tergantung pada aspek
desain
dan kenyataannya.
Sistem
Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk
mempermudah dalammendapatkan data-data yang telah diolah dan Tersimpan sebagai atribut suatulokasi atau obyek. Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri daridata spasial dan data
atribut dalam bentuk dijital.
Sistem ini merelasikan data spasial
(lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para
penggunanya dapat membuat peta dan menganalisa informasinya
dengan berbagai cara. SIGmerupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga
data ini lebih padat dibanding dalambentuk
peta cetak, table, atau dalam bentuk konvensional lainya yang akhirnyaakan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.
Ada beberapa
alasan yang mendasari mengapa perlu
menggunakan SIG,menurut Anon (2003, dalam As Syakur 2007)
alasan yang mendasarinya adalah:
1. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintergarsi.
2. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data.
3. SIG memiliki kemampuan menguraikan unsure-unsur yang ada dipermukaan bumi ke dalam beberapa layer atau coverage data spasial.
4. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menggambarkan dataspasial berikut atributnya.
5. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif.
6. SIG dengan mudah menghasilkan peta -peta tematik.
7. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitanya dengan
bidangspasial dan geoinformatika.
Posisi GIS dengan segala kelebihannya,
semakin lama semakin berkembangbertambah dan bervarian. Pemanfaatan GIS semakin meluas meliputi
pelbagai disiplin ilmu, seperti ilmu kesehatan, ilmu ekonomi, ilmu lingkungan, ilmupertanian, militer dan lain sebagainya.
Berikut ini
adalah beberapa contoh aplikasi SIG:
1. Pengelolaan Fasilitas
Peta skala besar, network analysis, biasanya digunakan
untuk pengolaan fasilitas kota. Contoh aplikasinya adalah penempatan pipa dan kabel bawahtanah, perencanaan fasilitas
perawatan ,pelayanan jaringan telekomunikasi.
2. Pengolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Untuk
tujuan ini pada umumnya digunakan citra satelit, citra Landsat yang digabungankan dengan foto udara, dengan teknik overlay.
Contoh aplikasinyaadalah studi kelayakan untuk tanaman peranian, pengelolaan hutan dan analisisdampak lingkungan
3. Bidang Transportasi
Untuk fungsi ini digunakan peta skala
besar dan menengah dan analisiskeruangan, terutama untuk manajemen transit perencanaan
rute, pengirimsnteknisi, analisa pelayanan, penanganan pemasaran dan sebagainya
4. Jaringan telekomunikasi GIS digunakan untuk memetakan Sentral.
5. MDF (Main
Distribution Poin), kabel primer, Rumah Kabel, kabel Sekunder, Daerah Catu Langsung dan seterusnya sampai ke pelanggan. Dengan GISkerusakan yang terjadi dapat segera
diketahui.
6. Sistem Informasi Lahan
Untuk keperluan
ini yang digunakan
adalah peta kadastral skala besar atau petapersil tanah dan analisi keruangan untuk informasi kadatral pajak.
Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untukmempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagaiatribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalamSistem Informasi Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi danmerupakan data dasar yang belum dispesifikasi. Tidak hanya itu, Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat juga digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan,kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atauSIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkanperlindungan dari polusi.
Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dandata atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapatdigunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan datayang
berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta.Sedangkan data atribut merupakan data
tabel yang
berfungsi menjelaskankeberadaan berbagai objek sebagai data spasial. Penyajian data spasialmempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis
dan bentuk area(polygon). Titik merupakan kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x,y yang
menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatukenampakan memanjang
seperti sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkanarea adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu
ruang
homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain
sebagainya. Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model datavektor.
Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat(grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang
teratur. Data vektor adalah datayang
direkam dalam bentuk
koordinat titik yang menampilkan, menempatkan danmenyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon).
Manfaat SIG :
· SIG dapat digunakan sebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha
meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang,kependudukan, dan unsur-
unsur geografi yang ada dipermukaan
bumi.
· SIG memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang ada dipermukaan bumi
kedalam
beberapa layer atau coverage data spasial.
· SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial dan geoinformatika.
1. Data Dapat dikelola
dalam Format yang jelas.
2. Biaya lebih murah
dari pada harus Survey ke lapangan.
3. Pemanggilan data
cepat dan dapat diubah dengan cepat.
4. Data spasial dan
Non-spasial dapat dikelola bersama.
5. Analisa data dan
perubahan dapat dilakukan secara efisien.
6. Data yang sulit
dilakukan secara manual dapat ditampilkan dengan gambar 3 Dimensi.
7. Dapat untuk
perencangan secara cepat dan tepat.
Berikut merupakan Contoh dari SIG :
· Web Gis Marketing
· Map Info
· Inteligence Tracking System (i-Ts)
· Google Earth
· Web Gis on Google Maps
· Web Gis Simpotenda
· Web Gis News and information
· GPS
Dalam makalah ini kita akan menitikberatkan pada
pembahasan tentang GPS, yang merupakan salah satu dari penerapan konsep Sistem
Informasi Geografis.
Sistem Pemosisi Global atau dalam bahasa inggris
disebut sebagai Global Positioning Global (GPS) adalah sebuah system yang
digunakan untuk menentukan posisi di permukaan bumi dengan bantuan sinkronisasi
sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal
gelombang mikro ke bumi, sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan
dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah dan waktu.
Sistem ini menggunakan sejumlah satelit yang berada di
orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat
penerima. Ada tiga bagian penting dari sistim ini, yaitu bagian kontrol, bagian
angkasa, dan bagian pengguna.
Sebuah Penerima GPS menghitung posisinya dengan tepat
waktu sinyal yang dikirim oleh GPS satekit tinggi di atas bumi. Setiap satelit
menstransmisikan pesan terus-menerus yang meliputi :
· Pada saat pesan dikirim.
· Tempat orbital informasi (Ephemersi).
· Kesehaatan umum system dan orbit kasar dari semua satelit GPS(Almanac).
Penerima menggunakan pesan-pesan yang diterimanya
untuk menentukan waktu transit dari setiap pesan dan menghitung jarak ke setiap
satelit. Jarak ini bersama dengan lokasi satelit digunakan dengan bantuan
Trilateration, tergantung pada algoritma yang digunakan untuk menghitung posisi
penerima. Posisi ini kemudian ditampilkan, dengan peta bergerak atau dengan
garis lintang dan garis bujur, sehingga informasi elevasi dapat dimasukkan.
Banyak GPS unit menampilkan informasi yang diperoleh seperti arah dan kecepatan
yang dihitung dari perubahan posisi.
Tiga sateli dirasa sudah cukup untuk memecahkan posisi
karena suatu ruang memiliki tiga dimensi dan posisi dekat dengan permukaan bumi
yang dapat diasumsikan.
Pada bagian ini terdiri dari kumpulan satelit-satelit
yang berada di orbit bumi, berjarak sekitar 12.000 mil di atas permukaan bumi.
Kumpulan satelit-satelit ini diatur sedemikian rupa sehingga alat nvigasi
setiap saat dapat menerima paling sedikit dari empat satelit. Sinyal satelit
ini dapat melewati awan, kaca atau plastic, akan tetapi tidak dapat melewati
gedung ataupun gunung. Satelit mempunyai jam atom dan juga akan memancarkan
informasi waktu sekarang.
Data ini dipancarkan dengan psedo-random,
masing-masing satelit memiliki kodenya sendiri-sendiri. Nomer kode ini biasanya
akan di tampilkan di alat navigasi, maka kita dapat melakukan identifikasi
sinyal satelit yang sedang diterima alat tersebut. Data ini berguna bagi alat
navigasi untuk mengukur jarak antara alat navigasi dengan satelit yang akan
digunakan untuk mengukur koordinat lokasi. Kekuatan sinyal satelit juga akan
membantu alat dalam perhitungan. Kekuatan sinyal ini lebih dipengaruhi oleh
lokasi satelit, sebuat alat akan menerima sinyal lebih kuat daripada satelit
yang berada di atasnya (“bayangkan lokasi satelit seperti posisi matahari
ketika jam 12 siang”) dibandingkan dengan satelit yang berada di garis cakrawala
(“bayangkan seperti matahari terbenam di sore hari atau pada saat terbit di
pagi hari”).
Ada dua jenis gelombang yang saat ini dipergunakan
sebagai alat navigasi yang berbasi satelit pada umumnya, yang pertama lebuh
dikenal dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz. Sinyal L1 ini yang akan diterima
oleh alat navigasi. Satelit ini juga mengeluarkan gelombang L2 pada frekwensi
1227.6 MHz. Gelombang L2 ini digunakan untuk tujuan militer dan bukan muntuk
umum.
Bagian ini terdiri dari alat navigasi yang digunakan.
Satelit akan memancarkan data almanak dan ephemeris yang akan diterima oleh
alat navigasi secara teratur. Data almanak berisikan perkiraan lokasi
(approximate location) satelit yang dipancarkan terus menerus oleh satelit.
Data ephemeris dipancarkan oleh satelit, dan valid untuk sekitar 4-6 jam. Untuk
menunjukkan koordinat sebuah titik (dua dimensi), alat navigasi memerlukan
paling sedikit sinyal dari 3 buah satelit. Untuk menunjukkan data ketinggian
sebuah titik (tiga dimensi), diperlukan tambahan sinyal dari 1 buah satelit
lagi.
Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kumpulan
satelit tersebut, alat navigasi akan melakukan perhitungan-perhitungan, dan
hasil akhirnya adalah koordinat posisi alat tersebut. Makin banyak jumlah
sinyal satelit yang diterima oleh sebuah alat, akan membuat alat tersebut
menghitung koordinat posisinya dengan lebih tepat.
Seperti namanya, bagian ini untuk mengontrol. Setiap
satelit dapat berada sedikit diluar orbit, sehingga bagian ini melacak orbit
satelit, lokasi, ketinggian, dan kecepatan. Sinyal-sinyal dari satelit diterima
oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit. Koreksi data
lokasi yang tepat dari satelit ini disebut dengan data ephemeris, yang nantinya
akan di kirimkan kepada alat navigasi kita.
Akurasi atau ketepatan perlu mendapat perhatian bagi
penentuan koordinat sebuah titik/lokasi. Koordinat posisi ini akan selalu
mempunyai faktor kesalahan, yang lebih dikenal dengan tingkat akurasi.
Misalnya, alat tersebut menunjukkan sebuah titik koordinat dengan akurasi 3
meter, artinya posisi sebenarnya bisa berada dimana saja dalam radius 3 meter
dari titik koordinat (lokasi) tersebut. Makin kecil angka akurasi (artinya
akurasi makin tinggi), maka posisi alat akan menjadi semakin tepat. Harga alat
juga akan meningkat seiring dengan kenaikan tingkat akurasi yang bisa
dicapainya.
Pada pemakaian sehari-hari, tingkat akurasi ini lebih
sering dipengaruhi oleh faktor sekeliling yang mengurangi kekuatan sinyal
satelit. Karena sinyal satelit tidak dapat menembus benda padat dengan baik,
maka ketika menggunakan alat, penting sekali untuk memperhatikan luas langit
yang dapat dilihat.
Ketika alat berada disebuah lembah yang dalam (misal,
akurasi 15 meter), maka tingkat akurasinya akan jauh lebih rendah daripada di
padang rumput (misal, akurasi 3 meter). Di padang rumput atau puncak gunung,
jumlah satelit yang dapat dijangkau oleh alat akan jauh lebih banyak daripada
dari sebuah lembah gunung. Jadi, jangan berharap dapat menggunakan alat
navigasi ini di dalam sebuah gua.
Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada
satelit, maka sinyal satelit menjadi sangat penting. Alat navigasi berbasis
satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika ada gangguan pada sinyal
satelit. Ada banyak hal yang dapat mengurangi kekuatan sinyal satelit:
· Kondisi geografis, seperti yang diterangkan diatas. Selama kita masih dapat
melihat langit yang cukup luas, alat ini masih dapat berfungsi.
· Hutan. Makin lebat hutannya, maka makin berkurang sinyal yang dapat diterima.
· Air. Jangan berharap dapat menggunakan alat ini ketika menyelam.
· Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal.
· Alat-alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik.
· Gedung-gedung. Tidak hanya ketika di dalam gedung, berada di antara 2 buah
gedung tinggi juga akan menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah.
· Sinyal yang memantul, misal bila berada di antara gedung-gedung tinggi,
dapat mengacaukan perhitungan alat navigasi sehingga alat navigasi dapat
menunjukkan posisi yang salah atau tidak akurat.
Beberapa kemampuan GPS antara lain dapat memberikan
informasi tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah,
dimana saja di bumi ini tanpa tergantung cuaca. Hal yang perlu dicatat bahwa
GPS adalah satu-satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam
beberapa abad ini yang memiliki kemampuan handal seperti itu. Ketelitian dari
GPS dapat mencapai beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s untuk
ketelitian kecepatannya dan beberapa nanodetik untuk ketelitian waktunya.
Ketelitian posisi yang diperoleh akan tergantung pada beberapa faktor yaitu
metode penentuan posisi, geometri satelit, tingkat ketelitian data, dan metode
pengolahan datanya.
Prinsip penentuan posisi dengan GPS yaitu menggunakan
metode reseksi jarak, dimana pengukuran jarak dilakukan secara simultan ke
beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya. Pada pengukuran GPS, setiap
epoknya memiliki empat parameter yang harus ditentukan : yaitu 3 parameter
koordinat X,Y,Z atau L,B,h dan satu parameter kesalahan waktu akibat ketidaksinkronan
jam osilator di satelit dengan jam di receiver GPS. Oleh karena diperlukan
minimal pengukuran jarak ke empat satelit.
Ada 3 macam tipe alat GPS, dengan masing-masing
memberikan tingkat ketelitian (posisi) yang berbeda-beda. Tipe alat GPS pertama
adalah tipe Navigasi (Handheld, Handy GPS). Tipe nagivasi harganya cukup murah,
sekitar 1 – 4 juta rupiah, namun ketelitian posisi yang diberikan saat ini baru
dapat mencapai 3 sampai 6 meter. Tipe alat yang kedua adalah tipe geodetik
single frekuensi (tipe pemetaan), yang biasa digunakan dalam survey dan
pemetaan yang membutuhkan ketelitian posisi sekitar sentimeter sampai dengan
beberapa desimeter. Tipe terakhir adalah tipe Geodetik dual frekuensi yang
dapat memberikan ketelitian posisi hingga mencapai milimeter. Tipe ini biasa
digunakan untuk aplikasi precise positioning seperti pembangunan jaring titik
kontrol, survey deformasi, dan geodinamika. Harga receiver tipe geodetik cukup
mahal, mencapai ratusan juta rupiah untuk 1 unitnya.
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit
navigasi yang paling populer dan paling banyak diaplikasikan di dunia pada saat
ini, baik di darat, laut, udara, maupun angkasa. Disamping aplikasi-aplikasi
militer, bidang-bidang aplikasi GPS yang cukup marak saat ini antara lain
meliputi survai pemetaan, geodinamika, geodesi, geologi, geofisik, transportasi
dan navigasi, pemantauan deformasi, pertanian, kehutanan, dan bahkan juga
bidang olahraga dan rekreasi. Di Indonesia sendiri penggunaan GPS sudah dimulai
sejak beberapa tahun yang lalu dan terus berkembang sampai saat ini baik dalam
volume maupun jenis aplikasinya.
3.1.1. SIG
Definisi SIG adalah suatu sistem yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan menyajikan data atau informasi yang berkaitan dengan geografi. Data tersebut memuat data atau fakta permukaan bumi secara lengkap, misalnya, keadaan geologi, topografi, jenis tanah, hidrologi, iklim, dan budaya. Wujud data tersebut disajikan dalam bentuk peta sehingga sistem informasi geografi tidak terlepas dari peta sebagai basis data.
3.1.2. Manfaat SIG
a. Manajemen tata guna
lahan
b. Inventaris sumber
daya alam
c. Untuk pengawasan
daerah bencana alam
d. Untuk perencanaan
wilayah dan kota
3.2. Tujuan
Untuk mempermudah
mendapatkan informasi yang telah diolah dantersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau
obyek.
3.3. Keunggulan SIG
1. Data dapat dikelola dalam format
yang jelas
2. Biaya lebih murah daripada harus
survey lapangan
3. Pemanggilan data cepat
dan dapat diubah dengan cepat
4. Data spasial dan nonspasial dapat
dikelola bersama
5. Analisa data dan perubahan dapat
dilakukan secara efisien
6. Data yang sulit dilakukan secara
manual dapat ditampilkan dengan gambar 3 dimensi
7. Dapat untuk perancangan secara
cepat dan tepat
3.4. Penerapan SIG
a. Dalam bidang
sumberdaya
seperti kesesuaian lahan pemukiman, pertanian,
perkebunan, tata guna lahan, pertambangan dan energi, analisis daerah rawan
bencana.
b. Bidang perencanaan
ruang
seperti perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan
kawasan industri, pasar, kawasan permukiman, penataan sistem dan status
pertahanan
c. Bidang management
atau sarana-prasarana suatu wilayah
seperti manajemen sistem informasi jaringan air
bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik
d. Bidang pariwisata
seperti inventarisasi pariwisata dan analisis potensi
pariwisata suatu daerah.
e. Bidang transportasi
seperti inventarisasi jaringan transportasi publik,
kesesuaian rute alternatif, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan,
analisis kawasan rawan kemacetan dan kecelakaaan.
f. Bidang social dan
budaya
seperti untuk mengetahui luas dan persebaran penduduk
suatu wilayah, mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan
pola drainasenya, pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan
pembangunan pada suatu kawasan, pendataan dan pengembangan pemukiman penduduk,
kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan perkantoran.
Prahasta, Eddy. 2002. Sistem Informasi
Geografis : Konsep-Konsep Dasar. Bandung:Informatika.
Prahasta, Eddy. 2001. Konsep-konsep Dasar
Sstem Informasi Geografis. Bandung : Informatika.
Abidin, HZ, dkk. 2001. Survey dengan GPS.
Institut Teknologi Bandung. Jawa Barat
http.www. g-excess.com. 28 Desember 2011
http.www.id-wikipedia.org. 28 Desember 2001
http.www.navigasi.net 28 Desember 2011
http.www.Priscomline.com. 28 Desember 2011
http.www.techno.infospcesial.net 28 Desember 2011
Comments
Post a Comment