Makalah Teks Anekdot

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.Makalah yang berjudul “MEMAHAMI PARTIKEL-PARTIKEL ANEKDOT” ini membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan anekdot,mulai dari pengertian,unsur,stuktur,hingga contoh anekdot yang kami buat sendiri.
Dalam penulisan makalah inin kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.Oleh karena itu,kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu,kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.Semoga makalah ini dapat menjadi bacaan yang bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata,kami memohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan.

                                                                                                Tanjung Ampalu 20 September 2016














                                                                                                         

DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................       
Daftar Isi.................................................................................................       
Bab I Pendahuluan.................................................................................       
A.    Latar Belakang............................................................................       
B.     Permasalahan...............................................................................      
C.     Tujuan..........................................................................................       
Bab II Pembahasan.................................................................................       
A.    Devinisi.......................................................................................       
B.     Struktur Anekdot........................................................................       
C.     Kongjungsi..................................................................................       
D.    Menyunting Dan Mengorvesi......................................................       
Bab III Kegiatan Pembelajaran...............................................................       
A.    Membuat Teks Anekdot..............................................................       
B.     Mencari Struktur Anekdot..........................................................       
C.     Membandingkan 2 Teks Anekdort..............................................       
D.    Menyunting Teks Anekdot.........................................................        
Bab IV Penutupan...................................................................................       
A.    Kesimpulan..................................................................................       
B.     Saran............................................................................................       






BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kejadian yang menuai protes atau kritik. Untuk itulah diperlukan media penyampaikan kritik atau saran tersebut yang dapat diterima dalam masyarakat. Contohnya adalah anekdot. Selain dapat menyampaikan kritik atau saran, anekdot juga dapat menjadi media hiburan juga pembelajaran.

B.   Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah penggunaan anekdot untuk menyampaikan pesan atau kritik.

C.   Tujuan
Tujuan penulis menyusun makalah ini yaitu: 
·         Memahami pengertian anekdot.
·         Memahami unsur-unsur anekdot. 
·         Memahami perbandingan 2 teks anekdot.
·         Menyunting dan mengorvesi.










BAB II
PEMBAHASAN

A.  PENGERTIAN ANEKDOT
Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot bisa saja sesingkat pengaturan dan provokasi dari sebuah kelakar. Anekdot selalu disajikan berdasarkan pada kejadian nyata melibatkan orang-orang yang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya di suatu tempat yang dapat diidentifikasi. Namun, seiring waktu, modifikasi pada saat penceritaan kembali dapat mengubah sebuah anekdot tertentu menjadi sebuah fiksi, sesuatu yang diceritakan kembali tapi "terlalu bagus untuk nyata". Terkadang menghibur, anekdot bukanlah lelucon, karena tujuan utamanya adalah tidak hanya untuk membangkitkan tawa, tetapi untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum daripada kisah singkat itu sendiri, atau untuk melukiskan suatu sifat karakter dengan ringan sehingga ia menghentak dalam kilasan pemahaman yang langsung pada intinya.

B.   STRUKTUR ANEKDOT
·         Abstraksi : Bagian di awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks.
·         Orientasi : Bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang  bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detail dibagian ini.
·         Krisis : Bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan.
·         Reaksi : Bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis tadi. 
·         Koda : Bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.

C.   KONGJUNGSI
             Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa atau lebih.Konjungsi disebut juga dengan istilah kata sambung, kata hubung, dan kata penghubung.
Jenis-jenis konjungsi:
A.    Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaksis yang sama. ( =konjungsi setara ).
B.     Konjungsi subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaksis yang tidak sama. (=konjungsi bertingkat ).
C.     Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa dan kedua unsur itu memiliki status sintaksis yang sama.
Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan.                                                                                                                                        2

D.  MENYUNTING DAN MENGORVESI
·         Menyunting karangan berarti memperbaiki karangan berdasarkan kaiidah-kaidah yang benar.
·         Kaidah-kaidah yang harus diperbaiki atau diperhatikan dalam sebuah karangan adalah sebagai berikut.
a.       Ejaan, hendakya menggunakan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
b.      Tanda baca, ketepatan penggunaan dan penempatan tanda baca, misalnyan tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda petik satu (’….’), tanda petik dua (”….”), dan sebagainya.
c.       Diksi, yaitu pilihan kata yang sesuai dengan konteks kalimat.
d.      Kalimat, yaitu keefektifan kalimat.
e.       Paragraf, yaitu keterpaduan dan keruntutan paragrraf.
f.       Keterbacaan karangan.
g.      Sistematika penyajian.
h.      Kebenaran konsep materi karangan.
·      Kegiatan menyunting dilakukan salah satunya untuk mempersiapkan naskah yang baik dan benar sebelum diterbitkan.
·      Naskah-naskah tersebuut biasanyan berupa buku, majalah, surat kabar, tabloid, dan sebagainya.
·      Kegiatan menyunting naskah juga kkegiatan mengedit naskah.
·      Orang yang berprofesi mengedit naskah disebut editor.
a.       Menyunting penulisan ejaan
    Contoh:
    Dia duduk di antara saya dan Melani = salah
    Dia duduk di antara saya dan Melani = benar
b.      Menyunting tanda baca
    Contoh: Bagaimana ini Departemen Pendidikan Nasional. (salah)
    Bagaimana ini Departemen Pendidikan Nasional? (benar)
c.    Menyunting diksi atau pilihan kata
    Contoh:
    sistim (tidak baku) sistem (baku)
    nyambung (tidak baku) menyambung atau berhubungan (baku)
d.      Menyunting keefektifan kalimat
    Contoh :
    - Di sini kita ini berbicara tentang SD Negeri yang notabene 100%
       mengikuti sistem pendidikan dari pemerintah.
    - Kita berbicara tentang SD negeri yang notabene 100% mengikuti
      sistem pendidikan dari pemerintah














BAB III
KEGIATAN

A.     MEMBUAT TEKS ANEKDOT
Presiden dan Burung Beo
Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
Presiden 1: "Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!"
Presiden 2: "Hebat-hebat!"
"Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?" tanya presiden 1.
"Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!" jawab presiden 2.
"Salah".
"Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!".
"Salah".
"Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia".
"Salah".
"Loh ... jadi gimana donk?".
"Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!".
"Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!".
Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
"Presiden bego ... presiden bego ... presiden bego!" suara burung Beo terdengar berulang ulang.

B.     MENCARI  STRUKTUR TEKS ANEKDOT
·           Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
·           Orientasi:  Suasananya cukup mengherankan.
Krisis: "Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari     sarangnya, bego!".
·           Reaksi: "Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!".
·           Koda:  "Presiden bego ... presiden bego ... presiden bego!" suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

C.   MEMBANDINGKAN 2 TEKS ANEKDOT
TEKS I :
Cak Lontong : “kamu ulungan tadi gimana?”
Anaknya        :”dari 10 cuma salah 1”
Tapi tetap anakku di panggil guru gara-gara ulangan jelek
Cak lontonng :”Loh kenapa kan anak saya bisa ngerjain 10 soal dan cuma salah 1”
Guru               :Iya pak memang,dia dari no:1-10 Cuma salah satu,tapi jumlah soalnya ada 100.

TEKS II :
BELI SATU DAPAT DUA

Di sebuah pasar terlihat seorang pedagang kaki lima sedang berteriak-teriak menjajakan dagangannya : “beli satu dapat dua !! beli satu dapat dua !!!”,teriak seorang pedagang kaki lima.”apa barangnya ???” tanya seseorang yang lewat”apa barangnya???” tanya si seorang yang lewat.lalu si pedangang menjawab”sepatu,ayo beli 1 dapat 1 sepatu”
D.  MENYUNTING TEKS ANEKDOT
Teks anekdot yang belum disunting :
Bodrex
          Suatu hari di bulan puasa saat seorang kakek sedang puasa tiba-tiba kepalanya sakit,dengan panik si kakek langsung minum obat bodrex.
          Cucunya yang melihat kejadian itu langsung itu langsung bertanya,”kakekkan puasa,kenapa minum obat?”
Si kakek langsung menjawab,”itulah okenya bodrex,bisa diminum kapan saja dan dimana saja!!!”
Teks anekdot yang sudah di sunting
          Suatu hari di bulan puasa saat seorang kakek sedang puasa,tiba-tiba kepalanya sakit,dengan paniknya si kakek langsung minum obat bodrex.
          Cucunya yang melihat kejadian itu langsung bertanya,”kakekkan puasa,kenapa minum obat?”.
          Si kakek langsumg menjawab,”itulah okenya bodrex,bisa diminum kapan saja dan dimana saja !!!”’lalu si cucu pun tercengang dan si cucu pun pergi meninggalkan kakek.




















BAB IV
PENUTUP

A.  KESIMPULAN
          Anekdot dapat digunakan sebagai media untuk menghibur sekaligus mengkritik suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan kejadian yang pernah dialami.
B.   SARAN
              Setelah kita memahami mengenai anedot ini, sebaiknya jika kita ingin mengkritik sesuatu, hendaknya melalui media yang tidak merugikan pihak lain, contohnya melalui anekdot.

Comments

Popular posts from this blog

SKENARIO PENERIMAAN TAMU DENGAN PERJANJIAN

DALIL NAQLI TENTANG PEDULI TERHADAP JENAZAH

Naskah Drama Siti Nurbaya dalam Bahasa Minang