TEKNIK PRESENTASI
TEKNIK PRESENTASI
A.
Teknik Membuka
Presentasi
Pembukaan yang baik akan meningkatkan
kepercayaan diri dan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan presentasi.
Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukannya sesempurna mungkin. Pada
saat presentasi jangan membaca saat membuka presentasi, membaca memang bisa
membuat lancar, tapi itu bisa menjadi jarak bagi Anda dan audiens. Karena harus
membagi perhatian antara catatan dengan audiens, sehingga memungkinkan
hilangnya hubungan dengan pendengar Anda. Membaca bisa menyebabkan hilangnya
kontak mata dengan audiens dan juga mempengaruhi ekspresi wajah kita.
Pembukaan yang baik bertujuan untuk:
1.
Menarik perhatian
Saat
ini banyak sekali pengalih perhatian, ada Blackberry, Tablet, dll. Salah satu
tujuan pembukaan yang baik adalah menjauhkan semua pengalih tersebut dan
membuat perhatian audiens hanya tertuju kepada Anda.
2.
Memperkenalkan
topik dan tujuan presentasi
Mungkin
belum semua audiens mengerti dengan topik dan lingkup yang akan
dipresentasikan, serta tujuan yang ingin dicapai. Makanya, perlu disampaikan
saat pembukaan. Sebutkan manfaat apa saja yang akan mereka dapatkan dari
mendengarkan presentasi Anda.
3.
Membangun
hubungan dan kepercayaan dengan audiens
Jelaskan siapa Anda dan mengapa Anda layak
didengarkan.
B.
Teknik menarik
perhatian audiens
Banyak teknik yang dapat digunakan dalam
membuka presentasi untuk menarik perhatian audiens, antara lainsebagai berikut:
1.
Gunakan
pernyataan atau kutipan
Teknik
ini banyak digunakan dan cukup ampuh untuk menarik perhatian.“Tahukah Anda, di
Indonesia, 46 orang meninggal setiap jamnya akibat rokok”Contoh pernyataan di
atas pasti akan sangat menarik perhatian. Audiens akan terpancing rasa ingin
tahunya akan kebenaran pernyataan tersebut. Setelah itu Anda tentu harus dapat
menjelaskan dari mana data tersebut, jangan asal menarik perhatian. Dan ingat,
pernyataan yang disampaikan saat pembukaan haruslah relevan dengan isi
presentasi kita.
2.
Berikan
pertanyaan
Memberikan
pertanyaan yang tepat tidak hanya akan menarik perhatian, tapi juga mengarahkan
fokus audiens pada topik yang akan dibahas. Jika audiensnya sedikit, Anda bisa
langsung menanyakan satu per satu jawabannya. Kalau banyak bisa dilakukan
dengan mengangkat tangan misalnya.”Siapa lebih rela lari keliling lapangan
daripada bicara di depan orang banyak? Ayo angkat tangan”Pertanyaan seperti ini
bisa ditanyakan ketika presentasi tentang “public speaking”. Selain menarik
perhatian, Anda juga dapat melihat seberapa banyak pendengar Anda yang masih
takut berbicara di depan orang banyak.
3.
Ceritakan sebuah
kisah
Jika
Anda mahir dalam bercerita, Anda bisa juga menceritakan sebuah kisah yang
relevan dan tidak panjang untuk menarik perhatian audiens. Anda harus yakin
tidak membuat audiens justru merasa bosan dan mengalihkan perhatian mereka
akibat cerita yang Anda sampaikan. Pastikan kisahnya menarik, relevan dengan
topik, dan Anda cocok menceritakannya.
4.
Gunakan humor
atau anekdot
Cara
ini juga dapat mencairkan suasana. Namun perlu diingat, jangan berlebihan. Anda
mungkin berhasil mencairkan suasana tapi gagal membawa perhatian audiens pada
topik yang akan Anda presentasikan. Selain itu, juga harus dipastikan humor
atau anekdot Anda tidak pasaran karena efeknya akan berbeda jika humor tersebut
sudah pernah didengar audiens sebelumnya.
C.
Teknik Menyusun
Struktur Presentasi
Setelah memiliki tujuan dan bahan sudah
terkumpul, tugas selanjutnya dalam persiapan presentasi adalah membuat kerangka
atau struktur presentasi. Ada banyakteknik menyusun struktur presentasi,
tergantung jenis presentasi yang akan dilakukan. Apakah itu presentasi untuk
promosi produk, presentasi bisnis, dll. Struktur presentasi yang umum digunakan
terdiri dari tiga bagian, yaitu pembuka, isi, dan penutup.
1.
Isi
Isi
dari presentasi sudah dipersiapkan akan memudahkan dalam menyusun pembuka dan
penutupnya. Dari topik yang ingin disampaikan cobalah untuk menguraikannya
dalam beberapa poin utama. Kemudian dari poin-poin itu kembangkan lagi menjadi
sub-poin. Jangan lupa untuk memperhitungkan lama atau waktu yang ingin
digunakan untuk presentasi, kira-kira berapa menit yang dibutuhkan untuk
menyampaikan satu poin utama.
2.
Pembuka
Pembuka
sangat penting karena di sinilah kesempatan untuk menarik perhatian audiens
tentang apa yang akan disampaikan, membangun kredibilitas Anda sebagai presenter
bahwa Anda adalah orang tepat dan patut didengarkan, dan menyampaikan
garis-garis besar presentasi.
3.
Penutup
Jika
pembuka harus menimbulkan kesan pertama yang menarik, maka penutup harus
menimbulkan kesan terakhir yang mendalam sehingga akan diingat terus oleh
audiens. Selain kesimpulan tentang presentasi yang telah disampaikan, dapat
juga diisi dengan quote, pertanyaan retorik, dll.
D.
Teknik Latihan
Presentasi
Salah satu hal penting yang harus dilakukan
setelah bahan presentasi tersusun dengan baik adalah latihan presentasi. Ada
beberapa manfaat banyak latihan sebelum presentasi sebagai berikut:
1.
Meningkatkan
kepercayaan diri.
Pernahkah
Anda berada di suatu acara dan tiba-tiba diminta untuk berbicara di depan? Apa
yang Anda rasakan salah satunya adalah kurang percaya diri. Berbeda jika kita
sudah melakukan persiapan dan latihan sebelumnya.
2.
Menguji
kesinambungan poin-poin yang akan dibawakan.
Kita
bicara tentu ada maksud, ada pesan yang ingin disampaikan. Dengan berlatih,
kita akan dapat merasakan dan menilai apakah penyampaian kita dari satu pesan
ke pesan yang lainnya sudah berkesinambungan atau tidak.
3.
Menemukan cara
terbaik untuk menyampaikannya.
Dengan
banyak latihan, Anda akan menemukan cara paling pas untuk mengutarakan tujuan
melakukan presentasi. Baik itu penekanan suara, bahasa tubuh, gestur, bagian
mana yang harus diulang, dll.
4.
Memperkirakan
waktu yang dibutuhkan untuk presentasi
Dengan
latihan secara keseluruhan, Anda dapat melakukan estimasi berapa waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan presentasi. Jika Anda dibatasi waktu, misalnya 15
menit atau 30 menit, dengan latihan bisa dilakukan penyesuaian. Jika
menggunakan slide, kira-kira berapa slide yang Anda butuhkan untuk jangka waktu
tersebut.
E.
Mengenali Audiens
Presentasi
Semakin baik kita mengenali audiens presentasi
semakin besar kesempatan kita untuk melakukan presentasi efektif yaitu berhasil
mencapai tujuan. Apa motivasi mereka datang dan mendengarkan, latar belakang
pendidikan mereka, sedalam apa pengetahuan mereka tentang topik yang akan dibicarakan,
jabatan atau posisi mereka di perusahaan, dll. Mengenali audiens presentasi
dengan baik akan berpengaruh positif terhadap rasa percaya diri kita. Berbeda
rasanya melakukan presentasi di hadapan teman-teman kantor dengan di tengah
orang-orang yang tidak kita kenal. Oleh karena itu, riset untuk mengenal calon
audiens sangat perlu untuk dilakukan.
Sebagai contoh, saya sering melakukan
presentasi di hadapan atasan dan rekan kerja tentang eksplorasi minyak.
Melakukan riset tentang mereka relatif lebih mudah untuk dilakukan karena saya
berinteraksi hampir setiap hari. Saya tahu latar belakang pendidikan, keahlian,
lama bekerja, pengetahuan mereka tentang topik presentasi, jabatan mereka di
perusahaan, dan motivasi mereka hadir mendengarkan saya. Ini akan sangat
membantu saya dalam menyiapkan presentasi agar tujuan saya dan mereka bisa
tercapai.
F.
Prinsip Motivasi
Ada beberapa cara agar seseorang termotivasi
untuk mendengarkan sesuatu hal, diantaranya dengan menggunakan prinsip 5W1H.
1. What, apa yang dibicarakan?
2. Who, siapa yang diajak berbicara?
3. When, kapan seorang pembicara itu melakukan
pembicaraan?
4. Where, dimana seorang pembicara melakukan
pembicaraan?
5. Why, mengapa ia melakukan pembicaraan?
6. How, bagaimana ia cara melakukan pembicaraan?
G. Prinsip Perhatian
Pendengar akan memperhatikan pembicara apabila
yang dibicarakan itu bersifat menarik. Dengan kata lain pendengar akan
mempunyai minat mendengarkan apabila pembicara dalam menyampaikan informasinya
melakukan sesuatu hal yang menarik, baik itu bersifat aneh, lucu, sesuai
kebutuhan dan bersifat menegur.
H.
Prinsip Kegunaan
Prinsip ini menghendaki pembicara untuk
menentukan terlebih dahulu kegunaan dari uraian ceramah yang akan disampaikan.
Hal ini bertujuan agar pendengar tidak mempunyai rasa penasaran, mengapa
seorang pembicara menyampaikan informasi tersebut kepada pendengar.
I.
Prinsip Keindraan
Prinsip ini menghendaki seorang pembicara
untuk menggunakan alat yang berhubungan dengan panca indera dalam melakukan
pembicaraan atau presentasi. Alat peraga berfungsi untuk memperkenalkan topik
pembicaraan dengan dibantu oleh peragaan-peragaan visual lainnya. Hal ini
membantu pembicara dalam mengatakan suatu hal atau kata demi kata. Contoh alat
peraga yang sering digunakan pada waktu presentasi yaitu: OHP (Overhead
Projector), slide, video, tape, grafik, gambar, brosur dan lain-lain.
J.
Prinsip Ulangan
Prinsip ini mengharuskan pembicara untuk
mengulang kembali materi yang diutarakan, hal ini supaya pendengar lebih mudah
mengingat apa yang disampaikan. Prinsip ulangan ini biasanya menekankan suatu
topik/maksud yang penting dari isi presentasi. Oleh karena itu, agar informasi
yang penting dari suatu presentasi dapat ditangkap dan mudah dimengerti,
hendaknya seorang pembicara mengungkapkannya secara berulang-ulang.
K.
Prinsip
Pengertian
Ketika mempresentasikan suatu hal, seorang
pembicara dalam menyampaikan informasi perlu menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh para pendengar. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam
menangkap informasi yang diberikan kepada para pendengar. Oleh karena itu,
ketika ada pembicaraan yang kurang dimengerti oleh pendengar hendaknya
diperjelas atau diberi pengertian.
Selain
teknik – teknik itu, ada teknik presentasi agar mudah dipahami oleh audiens,
yaitu :
1. Gunakan alat bantu visual
Gunakan
gambar dalam presentasi Anda, bukan kata-kata yang dapat membuat Anda
menyimpang dari tujuan.
2. Tetap singkat dan manis
Ada
pepatah lama yang mengatakan – “Tidak ada yang pernah mengeluh presentasi yang
terlalu singkat.” Tetapi orang akan mengeluh jika kita pergi terlalu lama. Ada
beberapa dosen yang tidak menyukai menghukum presentasi yang singkat (dosen
paling tidak melihat ada masalah dalam mengoceh terus), tetapi bagi kebanyakan
orang presentasi singkat lebih baik. Sampaikan presentasi Anda kurang dari 22
menit jika Anda bisa.
3. Gunakan aturan dari tiga
Sebuah
teknik sederhana, yaitu bahwa orang cenderung hanya mengingat tiga hal. Buatlah
tiga pesan yang audiens dapat ambil, dan susunlah presentasi Anda di sekitar
itu. Gunakan maksimal tiga poin pada slide.
4. Berlatih
Praktek
membuat untuk kinerja yang sempurna. Banyak ahli mengatakan bahwa latihan
adalah hal terbesar yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kinerja Anda.
Lakukan presentasi Anda dengan keras setidaknya empat kali sebelum Anda menyampaikan
presentasi Anda. Salah satunya harus di depan penonton, seperti keluarga, teman
atau rekan kerja. Bahkan di depan hewan piaraan adalah lebih baik daripada
tidak sama sekali.
5. Cerita
Semua
presentasi adalah jenis teater. Ceritakan kisah dan anekdot untuk membantu
mengilustrasikan poin. Ini semua membantu untuk membuat presentasi Anda lebih
efektif dan mengesankan.
6. Hilangkan poin-poin – jangan menaruh catatan
di layar
Poin-poin
adalah ciuman paling mematikan untuk presentasi. Kebanyakan orang menggunakan
poin-poin sebagai bentuk catatan pembicara. Untuk membuat presentasi Anda lebih
efektif tempatkan catatan Anda agar tidak muncul di layar.
7. Gunakan Video sendiri
Mengatur
kamera video dan rekam presentasi Anda sendiri. Anda akan melihat segala macam
kesalahan yang Anda buat, mulai bagaimana cara Anda berdiri, hingga alur bicara
Anda
8. Tahu apa slide berikutnya
Anda
harus selalu tahu kapan slide presentasi yang berikutnya. Kedengarannya sangat
baik ketika Anda mengatakan “Pada slide berikutnya [Klik] Anda akan melihat …”,
bukan kebingungan bila slide berikutnya muncul.
9. Memiliki rencana Cadangan
Hukum
Murphy biasanya berlaku selama presentasi. Teknologi tidak bekerja, pemadaman
listrik, proyektor mati, kopi tumpah di depan Anda, daya listrik yang tidak
cukup, tidak ada pengeras suara, laptop bermasalah, dll- semua ini adalah
hal-hal yang sering telah terjadi dalam presentasi. Memiliki rencana cadangan.
Ambil contoh – cetak slide, CD, data presentasi Anda, laptop dengan slide di
atasnya.
10. Periksa ruang presentasi
Datanglah
lebih awal dan memeriksa ruang presentasi. Pastikan bahwa Anda dapat melihat
slide Anda dimuat ke PC dan dapat tampil di layar. Dimana Anda akan perlu untuk
berdiri, dll.
Comments
Post a Comment