DEFINISI DAN PENGERTIAN PARIWISATA

DEFINISI DAN PENGERTIAN PARIWISATA

Definisi dan Pengertian dari Pariwisata adalah Proses perjalanan satu orang dari suatu tempat tinggalnya ke distinasi wisata tidak untuk mencari nafkah dengan lama waktu > 24 jam tetapi < 1 tahun.
Pariwisata di Indonesia belum merupakan penghasil devisa utama, karena masih perlu pengembangan objek-objek wisata yang ada. Pengelolaannya perlu dilakukan secara profesional, mengambil contoh dari beberapa negara di dunia yang berhasil. Hanya beberapa daerah di Indonesia yang bisa menghasilkan pendapatan yang cukup besar lewat pariwisata misalnya Bali dan Jogjakarta.
Bentuk pariwisata minat khusus diterjemahkan dari Special Interest Tourism. Bentuk wisata ini apabila dilihat dari wisatawannya merupakan pariwisata dengan wisatawan dalam kelompok atau rombongan kecil. Wisatawan ini melaksanakan perjalanan untuk belajar dan berupaya mendapat pengalaman tentang sesuatu hal di daerah yang dikunjungi. Pariwisata minat khusus dapat terfokus pada:
(1) Aspek budaya
Wisatawan terfokus perhatiannya pada tarian, musik, seni, kerajinan, arsitektur, pola tradisi masyarakat, aktivitas ekonomi yang spesifik, arkeologi dan sejarah.
(2) Aspek alam
Wisatawan dapat terfokus perhatiannya pada flora, fauna, geologi, taman nasional, hutan, sungai, danau, pantai, laut dan perilaku ekosistem tertentu.
PENGERTIAN PARIWISATA, KEPARIWISATAAN DAN PERJALANAN WISATA
A. Pengertian Pariwisata, Kepariwisataan dan Perjalanan Wisata
Istilah pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari suku kata “pari” berarti berkeliling atau bersama, dan suku kata “wisata” berarti perjalanan. Jadi secara pengertiannya pariwisata berarti perjalanan keliling dari suatu tempat ke tempat lain.
Kepariwisataan adalah merupakan kegiatan jasa yang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup yang khas, seperti : hasil budaya, peninggalan sejarah, pemandangan alam yang indah dan iklim yang nyaman. Perjalanan wisata adalah perjalanan keliling yang memakan waktu lebih dari tiga hari, yang dilakukan sendiri maupun di atur oleh Biro Perjalanan Umum dengan acara meninjau beberapa kota atau tempat baik di dalam maupun di luar negeri.
Adapun wisatawan menurut definisi International Union of Travel Organization (IUOTO) adalah :
1.      Visitor (pengunjung) : seseorang yang melakukan perjalanan ke suatu Negara yang bukan Negara tempat ia tinggal, karena suatu alasan yang bukan pekerjaannya sehari-hari.
2.      Tourist (wisatawan) : pengunjung yang tinggal sementara di suatu tempat paling sedikit 24 jam di negara yang dikunjungi dengan motivasi perjalanannya adalah :
- Berhibur (bersenang-senang, liburan, kesehatan, studi, alasan keagamaan dan olahraga)
- Berdagang,, kunjungan keluarga, misi dan pertemuan-pertemuan.
3. Excursionist (pelancong) : pengunjung sementara di suatu negara tanpa menginap.


Jadi, wisatawan adalah setiap orang yang berpergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungan itu.
Adapun motivasi perjalanan wisatawan dari zaman ke zaman :
1.      Di jaman kuno motivasi perjalanan adalah :
Ø      Kebutuhan praktis, misalnya politik dan perdagangan.
Ø      Dambaan ingin tahu misalnya tentang adapt istiadat dan kebiasaan orang atau bangsa lain.
Ø      Dorongan keagamaan misalnya ziarah dan lain-lain.
2.      Di abad pertengahan umumnya petugas negara, pedagang besar, peziarah dan mahasiswa.
3.      Di zaman modern perjalanan wisata perorangan mula-mula untuk tujuan kesenangan.
4.      Di masa kini karena kemajuan teknologi menjadikan faktor pendorong untuk pengembangan pariwisata karena :
Ø      Kecepatan bertamabah
Ø      Kapasitas pengangkutan lebih besar, menambah daya tampung
Ø      Biaya yang menjadi lebih rendah.
Ø      Pelayanan lebih baik dan lebih mudah
Ø      Menimbulkan rasa nyaman dan aman
Demikian maka kemajuan teknologi membawa suatu era baru dalam bidang kepariwisataan yang semakin tumbuh pesat sehingga dapat menjadikan suatu sumber pendapatan negara dan penghasil devisa suatu industri.
Jika kita ambil kesimpulan dari uraian di atas, maka motivasi wisatawan yang mendorong mereka untuk mengadakan perjalanan wisata yaitu :
Ø      Dorongan kebutuhan untuk berlibur dan ber-rekreasi
Ø      Dorongan kebutuhan pendidikan dan penelitian
Ø      Dorongan kebutuhan keagamaan
Ø      Dorongan kebutuhan kesehatan
Ø      Dorongan atas minat terhadap kebudayaan dan kesenian
Ø      Dorongan kepentingan hubungan keluarga
Ø      Dorongan kepentingan keamanan
Ø      Dorongan kepentingan politik
B. Biro Perjalanan Umum, Cabang Biro Perjalanan Umum dan Agen Perjalanan
Kepariwisataan sebagai suatu industri yang utama ialah pengangkutan.
 Pengangkutan meliputi pengurusan berpergian seseorang dari tempat kediamannya menuju ke daerah tujuan wisata, baik yang bersangkutan dengan dokumen perjalanan, urusan batal territorial suatu Negara maupun transportnya. Sektor kegiatan yang tercakup di dalamnya ialah perusahaan-perusahaan angkutan darat, laut maupun udara dan biro perjalanan. Industri yang kedua ialah akomodasi, dan yang ketiga yaitu segala sesuatu yang menarik wisatawan untuk berkunjung.
Peraturan pokok pengusahaan perusahaan perjalanan (travel agency) mula-mula diatur dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan No : SK.242/H1970 tanggal 5 Agustus 1970. Sesuai dengan sifat kegiatannya perusahaan perjalanan dibedakan menjadi dua yaitu :
1.      Wholesaler adalah perusahaan perjalan yang menyusun rencana perjalan yang menyeluruh (travel package, tour) ataupun secara khusus yang diperjualkan kepada retail travel agent.
2.      Retailer (retailer travel agent) adalah perusahaan perjalanan yang menjual tour atau melakukan perantaraan perjalanan langsung kepada konsumen/wisatawan.Adapun bidang kegiatan perusahaan perjalanan (travel agency) ialah :
Ø      Menyelenggarakan penerangan dan promosi penjualan (sales promotion) kepariwisataan.
Ø      Menyelenggarakan asistensi perjalanan baik untuk perorangan maupun kelompok.
Ø      Menyelenggarakan keagenan perusahaan-perusahaan pengangkutan darat, laut dan udara, hotel, restaurant, hiburan dan tour operation.
Ø      Mengeluarkan tanda-tanda perjalanan (vouchers) untuk pengangkutan, hotel, restaurant, hiburan, tours, hunting, wildlife safari dan lain sebagainya.
Ø      Mengurus dokumen perjalanan dan alat-alat pembayaran untuk kepentingan perjalanan.
Ø      Menyelenggarakan angkutan wisata untuk keperluan sightseeing, tours dan transfers.
Ø      Menyelenggarakan guiding dan tour conducting.
Ø      Menyelenggarakan mailing service atas barang-barang milik atau pembelian wisatawan dan menyelenggarakan cargo sales.
Ø      Menyelenggarakan valuta asing.
Ketentuan pelaksanaan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No : SK. 242/H1970 tersebut di atas dituangkan dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata No : 13/Kpts/1170-Par tanggal 24 November 1970. Akan tetapi karena kesulitan teknis pelaksanaan dari Surat Keputusan Menteri Perhubungan pembagian kegiatan usaha perusahaan perjalanan menjadi wholesaler dan retailer tidak dapat dijalankan sebagaimana mestinya.
Akhirnya dikeluarkan lagi Surat Keputusan Menteri Perhubungan No : PM.9/PW.104/Phb.77 tanggal 22 Desember 1977 yang isinya mencabut Surat Keputusan Menteri Perhubungan No : SK 242/H/1970 tersebut dan selanjutnya menetapkan sebagai berikut :
Ø      Biro Perjalanan Umum adalah perusahaan yang melakukan kegiatan paket wisata dan agen perjalanan.
Ø      Agen Perjalanan adalah perusahaan yang melakukan kegiatan penjualan ticket/karcis sarana angkutan dan lain-lain serta pemesanan sarana wisata.
Ø      Cabang Biro Perjalanan Umum adalah satuan-satuan usaha dari suatu Biro Perjalanan Umum yang berkedudukan di tempat yang sama atau di tempat lain dan yang memberikan pelayanan sehubungan dengan kegiatan-kegiatan Biro Perjalanan Umum.
Adapun kegiatan-kegiatan usaha tercantum dalam Bab II Pasal 2 sebagai berikut :
Ø      Menyusun dan menjual paket wisata luar negeri kepada umum atau atas permintaan.
Ø      Menyelenggarakan dan menjual pelayaran wisata (cruise).
Ø      Menyusun dan menjual paket wisata dalam negeri kepada umum atau atas permintaan.
Ø      Menyelenggarakan pemanduan wisata (guiding dan tour conducting)
Ø      Menyediakan fasilitas sewa mobil untuk wisatawan.
Ø      Menjual ticket/karcis sarana angkutan dan lain-lain.
Ø      Mengadakan pemesanan sarana wisata.
Ø      Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.

Sejarah Pariwisata Indonesia di bagi menjadi 3 bagian
1. Masa Penjajahan Belanda
Kegiatan kepariwisataan masa itu dimulai sejak tahun 1910 – 1920, sesudah keluarnya keputusan Gubernur Jendral atas pembentukan Vereeneging Toesristen Verker (VTV) yang merupakan suatu badan atau official tourist bureau pada masa itu. Kedudukan VTV selain sebagai tourist goverm,ent office juga bertindak sebagai tour operator atau travel agent.
Meningkatnya perdanganan antara Benua eropa dan negara – negara di Asia dan Indonesia pada khususnya, mengakibatkan ramainya lalulintas orang – orang yang bepergian ke daerah ini dengan motif yang berbeda – beda sesuai dengan keperluan masing – masing. Untuk dapat memberikan pelayanan kepada mereka yang melakukan perjalananmaka berdirilah suatu Travel Agent di Batavia pada tahun 1926 yaitu Linssonne Lindeman (LISLIND) yang berpusat di Negeri Belanda dan sekarang dikenal dengan nama NITOUR (Netherlanshe Indische Touristen Bureau). Pada masa penjajahan Berlanda dapat dikatakan bahwa kegiatan kepariwisataan hanya terbatas pada kalangan orang – orang kulit putih saja, sehingga perusahaan – perusahaan yang bergerak dalam bidang kepariwisataan adalah juga monopoli Nitour, KLM, dan KPM masa itu.
Keadaan Akomodasi
Walaupun kunjungan wisatawan pada masa itu masih sangat terbatas, anamun di beberapa kota dan tempat di Indonesia telah didirikan hotel untuk menjamin akomodasi bagi mereka yang berkunjung ke daerah Hindia Belanda.Pertumbuhan usaha akomodasi baru dikenal pada abad ke 19, itupun terbatas pada kota – kota besardekat pelabuhan. Fungsi hotel yang utama hanya melayani tamu – tamu atau penumpang yang kapal yang baru datang dari Belanda ataupun negara eropa lainnya yang kemudian dibawa dengan menggunkan kereta – kereta yang ditarik dengan beberapa kuda karena belum ada kendaraan bermotor atau mobil.
Menginjak abad ke 20 barulah hotel – hotel mulai berkembang ke kota daerah pedalaman seperti losmen atau penginapan . Semenjek itulah fungsi hotel mulai dirasakan oleh masyarakat banyak dan orang – orang menempatkan dirinya sesuai dengan kemampuan dan derajatnyamasing – masing. Kemudian dari hal itu kita mengenal istilah penginapan besar (hotel) dan penginapan kecil (losmen).
Kebudayaan
Dalam tahun 1927 ternyata sudah datang ke daerah ini orang – orang penting yang kenamaan untuk mempelajari kebudayaan Indonesia, terutama tentang kesenian Jawa dan Bali, antara lain :
Mr. Leopold Chaikoswky, Conductor of syimphony orchestra Philadelpia is expected to arrive at Java shortly for the purpose of making a study of Javanesse music.
Dr. Rabindranath Tagore is expected to visit Java early in August, wit the object of studying the influence of Hinduism on javanese religious concepts.
SEJARAH PARIWISATA DUNIA
Perkembangan pariwisata dunia secara umum dibagi menjadi 3 tahap yaitu zaman prasejarah (prehistory), zaman sejarah dan zaman setelah sejarah (post history). Sejarah pariwisata berasal dari manusia itu sendiri yang selalu melakukan pergerakkan/perjalanan keluar domisili dengan berbagai alasan, dimana pada zaman prasejarah (prehistory) manusia melakukan perjalanan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya seperti yang dilakukan oleh bangsa-bangsa primitive (Damanik, 2013).
Beberapa bukti sejarah yang menandakan bahwa pariwisata telah ada sejak dahulu, misalnya pada tahun 400 sebelum masehi sudah mulai ada muhibah oleh bangsa Sumeria dimana saat itu juga mulai ditemukan huruf, roda, dan fungsi uang dalam perdangangan. Muhibah wisata pertama kali dilakukan oleh bangsa Phoenesia dan Polynesia untuk tujuan perdagangan. Kemudian Muhibah wisata untuk bersenang-senang pertama kali dilakukan oleh Bangsa Romawi pada abad I sampai abad V umumnya tujuan mereka bukan untuk kegiatan rekreasi seperti pengertian wisata dewasa ini, tetapi kegiatan mereka lebih ditujukan untuk menambah pengetahuan cara hidup, sistem politik, dan ekonomi.
Tahun 1760-1850 terjadinya revolusi industri mengakibatkan perubahan dalam kehidupan masyarakat. Dalam struktur masyarakat dan ekonomi Eropa terjadi pertambahan penduduk, urbanisasi, timbulnya usaha-usaha yang berkaitan dengan pariwisata di kota-kota industri, lapangan kerja meluas ke bidang industri, pergeseran penanaman modal dari sektor pertanian ke usaha perantara seperti Bank, termasuk perdangan Internasional. Hal-hal inilah yang menciptakan pasar wisata seperti: meningkatnya tehnologi transportasi/sarana angkutan, munculnya Agen Perjalanan. Biro Perjalanan pertama kali di dunia adalah Thomas Cook & Son Ltd tahun 1840 (Inggris) & American Express Company tahun 1841 (Amerika Serikat). Bangkitnya industri perhotelan, perkembangan sistem transportasi juga mendorong munculnya akomodasi hotel baik di stasiun-stasiun kereta api maupun di daerah tujuan wisata. Disamping akomodasi, banyak pula restoran dan bar atau sejenisnya seperti kedai kopi dan teh yang timbul akibat urbanisasi sehingga muncul literatur-literatur mengenai usaha kepariwisataan, antara lain : “Guide du Hotels to france oleh Michelui ( 1900), “ Guide to Hotels “ oleh Automobile Association (1901).
Pariwisata dalam Dunia Modern sesudah tahun 1919 yang ditandai dengan pemakaian angkutan mobil untuk kepentingan perjalanan pribadi sesudah perang dunia I (1914 – 1918). Perang Dunia ini memberi pengalaman kepada orang untuk mengenal negara lain sehingga membangkitkan minat berwisata ke negara-negara lain sehingga dengan adanya kesempatan berwisata ke negara lain maka berkembang pula arti pariwisata internasional sebagai salah satu alat untuk mencapai perdamaian dunia, dan berkembangnya penggunaan sarana angkutan dari penggunaan mobil pribadi ke penggunaan pesawat terbang berkecepatan suara. Pada tahun 1914 Perusahaan Kereta Api di Inggris mengalami keruntuhan dalam keuangan sehingga diambillah kebijaksanaan kereta api yang bermesin uap diganti menjadi mesin diesel dan mesin bertenaga listrik. Pada masa ini pula timbul sarana angkutan berteknologi tinggi seperti mobil, pesawat sebagai sarana transportasi wisata yang lebih nyaman dan lebih cepat.
Perkembangan pariwisata pada abad ke-20 banyak dipengaruhi oleh perkembangan sarana angkutan, antara lain :
1.      Motorisasi yaitu sarana angkutan yang berkekuatan motor tenaga listrik sebagai pengganti mesin bertenaga uap. Akibat dari motorisasi ini adalah galaknya wisata domestik, tumbuhnya penginapan-penginapan di sepanjang jalan raya, munculnya pengusaha-pengusaha bus wisata ( coach) tahun 1920, dan munculnya undang-undang lalu-lintas di Inggris tahu 1924 – 1930.
2.      Pesawat udara, Sebelum perang dunia II pesawat udara dipakai hanya untuk kepentingan komersial seperti pengangkutan surat-surat pos, paket- paket, dan lain-lain tetapi sejak tahun 1963 mulai diperkenalkan paket perjalanan wisata dengan menggunkan pesawat terbang seperti pesawat supersonik dan concorde dimana perjalanan dapat ditempuh dengan nyaman dan waktu yang relatif singkat.
3.      Timbulnya Agen perjalanan, Agen perjalanan umum, dan Industri Akomodasi. Hal ini banyak disebabkan karena meningkatnya pendapatan perkapita penduduk terutama di Negara-negara maju seperti: Eropa, Amerika, Jepang, dan negara lainnya, naiknya tingkat pendidikan masyarakat yang mempengaruhi rasa ingin tahu terhadap negara-negara luar.
        UNWTO atau World Tourism Organization adalah sebuah lembaga khusus, yang merupakan organisasi internasional terkemuka dengan menentukan dan Peran sentral dalam mempromosikn pengembangan bertanggung jawab, pariwisata berkelanjutan dan diakses secara universal. Ini berfungsi sebagai forum global untuk pariwisata isu-isu kebijakan dan praktis sumber pariwisata. keanggotaannya meliputi 155 negara, 7 wilayah, 2 pengamat permanen dan lebih dari 400 Affiliate Members.
Permintaan pariwisata internasional mempertahankan momentum pada tahun 2011. Kedatangan wisatawan internasional tumbuh sebesar 4,6% mencapai 983.000.000 di seluruh dunia, naik dari 940 juta pada tahun 2010. Eropa, yang menyumbang lebih dari setengah dari semua kedatangan wisatawan internasional di seluruh dunia, adalah wilayah yang tumbuh paling cepat, baik secara relatif (+6% terikat dengan Asia dan Pacific) dan secara absolut (29 juta lebih banyak pengunjung). Timur Tengah (-8%) dan Afrika Utara (-9%) adalah (sub) hanya daerah untuk merekam penurunan kedatangan, karena Musim Semi Arab dan transisi politik di daerah.
Penerimaan pariwisata Internasional untuk 2011 diperkirakan mencapai US $ 1.030 miliar di seluruh dunia, naik dari US $ 928.000.000.000 pada tahun 2010 (3,9% secara riil), pengaturan baru catatan dalam tujuan kebanyakan meskipun tantangan ekonomi di banyak sumber pasar. Perkembangan dan prospek saat ini menurut data bulanan dan triwulanan untuk 2012 termasuk dalam UNWTO Barometer   pariwisata Dunia, kedatangan turis internasional di seluruh dunia tumbuh pada tingkat 5% di empat bulan pertama 2012, mengkonsolidasikan tren pertumbuhan yang dimulai pada tahun 2010. Prakiraan disiapkan oleh UNWTO pada Januari 2012 menunjukkan pertumbuhan 3% sampai 4% di Jumlah kunjungan turis internasional untuk 1 tahun penuh 2012. Jumlah kedatangan internasional diperkirakan akan mencapai 1 miliar pada tahun 2012 untuk pertama kali. Tren jangka panjang selama enam dekade terakhir, pariwisata telah mengalami ekspansi lanjutan dan diversifikasi menjadi salah satu sektor ekonomi yang terbesar dan pertumbuhan tercepat  di dunia. Banyak destinasi baru telah muncul, menantang salah satu yang tradisional Eropa dan Amerika Utara. Meskipun terjadi guncangan sesekali, kedatangan wisatawan internasional telah menunjukkan hampir tidak terganggu pertumbuhannya dari 277 juta pada 1980 ke 528 juta pada tahun 1995, dan 983 Juta pada 2011.
Menurut Pariwisata Menuju  2030, UNWTO baru-baru ini diperbarui pandangan dan penilaian jangka panjang dari tren pariwisata ke depan, jumlah internasional jumlah kunjungan turis di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat rata-rata sebesar 3,3% per tahun dari 2010 sampai 2030. Ini mewakili sekitar 43 juta kunjungan wisatawan lebih internasional setiap tahun mencapai total 1,8 miliar kedatangan tahun 2030. Di masa lalu tujuan ekonomi yang muncul telah tumbuh lebih cepat dari tujuan pariwisata internasional. Seiring waktu, jumlah yang semakin meningkat dalam tujuan wisata telah membuka dan berinvestasi dalam pengembangan pariwisata, mengubah pariwisata modern menjadi kunci pendorong utama kemajuan sosial-ekonomi melalui ekspor pendapatan, penciptaan lapangan kerja dan usaha, dan pembangunan infrastruktur. Sebagai layanan diperdagangkan secara internasional, pariwisata inbound telah menjadi salah satu kategori utama perdagangan dunia.
• Kedatangan Wisatawan Internasional
Pada tahun 2011, dunia pariwisata terus pulih dari kemunduran pada 2008-2009, dalam setahun ditandai dengan gigih ekonomi yang tidak teratur, perubahan politik besar di Timur Tengah dan Afrika Utara, dan bencana alam di Jepang. Di seluruh dunia, kedatangan wisatawan internasional (yakni pengunjung semalam) tumbuh sebesar 4,6% pada 2011 sampai 983 juta, naik dari 940 juta pada 2010 ketika kedatangan meningkat sebesar 6,4%.
• Jenis Perjalanan yang digunakan
Pada tahun 2011, perjalanan untuk bersantai, rekreasi dan liburan menyumbang lebih dari setengah dari semua kedatangan wisatawan internasional (51% atau 505 juta pendatang). Sekitar 15% dari wisatawan internasional melaporkan bepergian untuk bisnis dan tujuan profesional dan 27% bepergian untuk tujuan lain, seperti mengunjungi teman dan kerabat (VFR),alasan agama dan ziarah, perawatan kesehatan dan lain-lain. tujuan kunjungan untuk 7% sisa kedatangan tidak ditentukan. Kurang lebih dari setengah dari wisatawan tiba di tempat tujuan mereka dengan transportasi udara  (51%) pada tahun 2011, sedangkan sisanya perjalanan pada permukaan (49%), baik melalui jalan darat (41%), kereta api (2%), atau di atas air (6%). Seiring waktu, tren telah untuk transportasi udara untuk tumbuh pada kecepatan lebih cepat dibandingkan transportasi permukaan, sehingga pangsa transportasi udara secara bertahap terus meningkat.
• Pendapatan Pariwisata Internasional
Pada tahun 2011, pendapatan pariwisata internasional mencapai rekor US$ 1.030 miliar (740 miliar euro), naik dari 927 miliar (699 miliar euro) dalam 2010. Ini merupakan pertumbuhan 3,9% secara riil (disesuaikan fluktuasi nilai tukar dan inflasi), sedangkan kedatangan wisatawan internasional meningkat sebesar 4,6% pada tahun 2011 mencapai 983 juta.
• Tujuan Pariwisata Top Dunia
Perancis terus memimpin peringkat kedatangan wisatawan internasional (79 juta), dan peringkat ketiga dalam penerimaan (US$ 54 miliar),sementara Amerika Serikat menempati urutan pertama dalam penerimaan (US$ 116 miliar) dan kedua dalam kedatangan (62 juta). Spanyol masih terbesar kedua pencari nafkah di seluruh dunia dan yang pertama di Eropa (US$ 60 miliar), sementara peringkat keempat di dunia dengan kedatangan (57 juta). Cina mengikuti di peringkat ketiga dalam kedatangan (58 juta) dan keempat di pendapatan (US$ 48 miliar), sementara Italia tetap di tempat kelima kedatangan (46 juta) dan pendapatan (US$ 43 miliar). Turki naik satu tempat ke urutan keenam dalam kedatangan dan kedua belas dalam penerimaan. Inggris adalah ketujuh di kedatangan dan penerimaan. Jerman terus peringkat kedelapan dalam kedatangan wisatawan dan keenam dalam penerimaan, sementara Malaysia yang kesembilan dan keempat belas masing-masing. Australia, Macau (China), dan Hong Kong (Cina) melengkapi peringkat sepuluh besar oleh penerimaan di kedelapan, kesembilan, dan kesepuluh tempat masing-masing, sementara Meksiko menutup sepuluh besar dengan kedatangan di posisi kesepuluh.
• Daerah Hasil
Dalam hal pendapatan, Eropa memegang pangsa terbesar dari pendapatan pariwisata internasional (45%), mencapai US$ 463 miliar (333 miliar euro) pada 2011, dan mewakili peningkatan 5% secara riil dibandingkan dengan 2010.  Pertumbuhan yang kuat dari kedatangan wisatawan internasional di Selatan dan Mediterania Eropa (19% saham dunia pariwisata) sebagian besar didukung oleh destinasi wisata yang lebih besar: Yunani (+10%), Turki (+9%), Portugal (+9%), Kroasia (+9%), Spanyol (+8%) dan Italia (+6%). Tujuan wisata  yang lebih kecil lainnya mencatat pertumbuhan dua digit seperti San Marino (+30%), Yugoslavia Mantan Republik Makedonia (+25%), Serbia (+12%), Montenegro dan Siprus (keduanya masing-masing +10%). Asia dan Pasifik mencatat kenaikan kedatangan 13 juta turis pada tahun 2011, mencapai total 217 juta. Pertumbuhan melambat, turun dibandingkan dengan 2010 sebagian besar disebabkan oleh dampak dari gempa Tohoku dan tsunami di Jepang mempengaruhi baik inbound pariwisata dan wisata outbound dari negara itu. Asia dan wilayah Pasifik memperoleh US$ 289 miliar dalam penerimaan pariwisata, sampai US$ 34 milyar dari tahun 2010, atau meningkat 4% secara riil. Amerika mengalami kenaikan dari 6 juta kedatangan, mencapai total 157 juta pada tahun 2011. Amerika mencatat pertumbuhan tertinggi dalam pendapatan pariwisata internasional di antara semua daerah, peningkatan 5,7% secara riil. Dalam nilai absolut, pendapatan pariwisata meningkat sebesar US$ 18 miliar menjadi US$ 199 milyar. Kedatangan wisatawan internasional di Afrika meningkat hanya sedikit di 2011 diperkirakan pada data yang tersedia sampai saat ini, karena keuntungan dari dua juta kedatangan untuk tujuan Subsaharan hampir sepenuhnya diimbangi oleh kerugian di Afrika Utara (-9%). Pada keseimbangan, pendatang di wilayah tersebut meningkat sebesar setengah juta, menjaga jumlah sekitar 50 juta. Pendapatan pariwisata internasional meningkat sebesar 2% secara riil menjadi US$ 33 miliar. Pariwisata di Timur Tengah mengalami kemunduran besar sebagai akibat dari pemberontakan yang popular yang terjadi di banyak daerah tujuan wisata mereka selama 2011. Daerah yang menjadi tercepat berkembang di dunia selama dekade terakhir, kehilangan diperkirakan mencapai 5 juta kunjungan wisatawan internasional tahun 2011 sebanyak 55 juta.Pendapatan Pariwisata internasional sebesar US$ 46 miliar.
• Outbond Pariwisata
Sebagian besar perjalanan internasional terjadi dalam daerah traveler sendiri, dengan sekitar empat dari lima di seluruh dunia pendatang yang berasal dari daerah yang sama.
• Pemboros Teratas di Pariwisata Internasional
Jerman terus memimpin peringkat global, dengan US$ 84 miliar dalam pengeluaran pariwisata internasional pada tahun 2011, diikuti oleh Amerika Serikat (miliar US$ 79) dan China (US$ 73 miliar). Dari 10 pemboros teratas, China mencatat kenaikan tertinggi dengan +32% atau tambahan US$ 18 miliar dihabiskan untuk pariwisata internasional, mempertahankan tempat ketiga tetapi mengurangi kesenjangan dengan Amerika (kedua). Di peringkat keempat pengeluaran adalah Inggris (US$ 51 miliar), kelima adalah Perancis (miliar US$ 42 miliar) dan keenam Kanada (US$ 33 miliar).Rusia di tempat ketujuh,  Italia tetap di tempat kedelapan dan Australia di kesepuluh dengan pengeluaran sebesar (US$ 29 miliar) dan (US$ 27 miliar).
• UNWTO Pariwisata Menuju 2030

Menurut Pariwisata Menjelang tahun 2030, Jumlah kunjungan turis internasional di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat dengan rata-rata 3,3% per tahun selama periode 2010 sampai dengan 2030. Seiring waktu, tingkat Pertumbuhan secara bertahap akan melambat, dari 3,8% pada tahun 2011 menjadi 2,5% pada 2030, namun di atas angka dasar tumbuh. Dalam nomor mutlak, kedatangan wisatawan internasional akan meningkat rata-rata 43 juta per tahun, dibandingkan dengan peningkatan rata-rata 28 juta dalam satu tahun selama periode 1995 sampai 2010. Pada kecepatan proyeksi pertumbuhan, internasional wisata kedatangan di seluruh dunia akan melebihi 1 miliar pada tahun 2012 dan mencapai 1,8 miliar pada tahun 2030.

Comments

Popular posts from this blog

SKENARIO PENERIMAAN TAMU DENGAN PERJANJIAN

DALIL NAQLI TENTANG PEDULI TERHADAP JENAZAH

Naskah Drama Siti Nurbaya dalam Bahasa Minang