DEFINISI DAN PENGERTIAN PARIWISATA
DEFINISI DAN PENGERTIAN
PARIWISATA
Definisi dan Pengertian dari Pariwisata adalah Proses
perjalanan satu orang dari suatu tempat tinggalnya ke distinasi wisata tidak
untuk mencari nafkah dengan lama waktu > 24 jam tetapi < 1 tahun.
Pariwisata di Indonesia belum merupakan penghasil devisa
utama, karena masih perlu pengembangan objek-objek wisata yang ada.
Pengelolaannya perlu dilakukan secara profesional, mengambil contoh dari
beberapa negara di dunia yang berhasil. Hanya beberapa daerah di Indonesia yang
bisa menghasilkan pendapatan yang cukup besar lewat pariwisata misalnya Bali
dan Jogjakarta.
Bentuk pariwisata minat khusus diterjemahkan dari Special
Interest Tourism. Bentuk wisata ini apabila dilihat dari wisatawannya merupakan
pariwisata dengan wisatawan dalam kelompok atau rombongan kecil. Wisatawan ini
melaksanakan perjalanan untuk belajar dan berupaya mendapat pengalaman tentang
sesuatu hal di daerah yang dikunjungi. Pariwisata minat khusus dapat terfokus
pada:
(1) Aspek budaya
Wisatawan terfokus perhatiannya pada tarian, musik, seni,
kerajinan, arsitektur, pola tradisi masyarakat, aktivitas ekonomi yang
spesifik, arkeologi dan sejarah.
(2) Aspek alam
Wisatawan dapat terfokus perhatiannya pada flora, fauna,
geologi, taman nasional, hutan, sungai, danau, pantai, laut dan perilaku
ekosistem tertentu.
PENGERTIAN
PARIWISATA, KEPARIWISATAAN DAN PERJALANAN WISATA
A. Pengertian
Pariwisata, Kepariwisataan dan Perjalanan Wisata
Istilah pariwisata
berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari suku kata “pari” berarti
berkeliling atau bersama, dan suku kata “wisata” berarti perjalanan. Jadi
secara pengertiannya pariwisata berarti perjalanan keliling dari suatu tempat
ke tempat lain.
Kepariwisataan adalah merupakan kegiatan jasa yang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup yang khas, seperti : hasil budaya, peninggalan sejarah, pemandangan alam yang indah dan iklim yang nyaman. Perjalanan wisata adalah perjalanan keliling yang memakan waktu lebih dari tiga hari, yang dilakukan sendiri maupun di atur oleh Biro Perjalanan Umum dengan acara meninjau beberapa kota atau tempat baik di dalam maupun di luar negeri.
Kepariwisataan adalah merupakan kegiatan jasa yang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup yang khas, seperti : hasil budaya, peninggalan sejarah, pemandangan alam yang indah dan iklim yang nyaman. Perjalanan wisata adalah perjalanan keliling yang memakan waktu lebih dari tiga hari, yang dilakukan sendiri maupun di atur oleh Biro Perjalanan Umum dengan acara meninjau beberapa kota atau tempat baik di dalam maupun di luar negeri.
Adapun wisatawan menurut definisi
International Union of Travel Organization (IUOTO) adalah :
1. Visitor (pengunjung) : seseorang yang melakukan perjalanan ke suatu Negara
yang bukan Negara tempat ia tinggal, karena suatu alasan yang bukan
pekerjaannya sehari-hari.
2. Tourist (wisatawan) : pengunjung yang tinggal sementara di suatu tempat
paling sedikit 24 jam di negara yang dikunjungi dengan motivasi perjalanannya
adalah :
- Berhibur (bersenang-senang, liburan, kesehatan, studi, alasan keagamaan dan olahraga)
- Berdagang,, kunjungan keluarga, misi dan pertemuan-pertemuan.
3. Excursionist (pelancong) : pengunjung sementara di suatu negara tanpa menginap.
- Berhibur (bersenang-senang, liburan, kesehatan, studi, alasan keagamaan dan olahraga)
- Berdagang,, kunjungan keluarga, misi dan pertemuan-pertemuan.
3. Excursionist (pelancong) : pengunjung sementara di suatu negara tanpa menginap.
Jadi, wisatawan adalah setiap orang yang
berpergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan
menikmati perjalanan dan kunjungan itu.
Adapun motivasi perjalanan wisatawan dari zaman ke zaman :
Adapun motivasi perjalanan wisatawan dari zaman ke zaman :
1. Di jaman kuno
motivasi perjalanan adalah :
Ø Kebutuhan praktis,
misalnya politik dan perdagangan.
Ø Dambaan ingin tahu
misalnya tentang adapt istiadat dan kebiasaan orang atau bangsa lain.
Ø Dorongan keagamaan
misalnya ziarah dan lain-lain.
2. Di abad pertengahan umumnya petugas negara, pedagang
besar, peziarah dan mahasiswa.
3. Di zaman modern
perjalanan wisata perorangan mula-mula untuk tujuan kesenangan.
4. Di masa kini karena
kemajuan teknologi menjadikan faktor pendorong untuk pengembangan pariwisata
karena :
Ø Kecepatan
bertamabah
Ø Kapasitas
pengangkutan lebih besar, menambah daya tampung
Ø Biaya yang menjadi
lebih rendah.
Ø Pelayanan lebih
baik dan lebih mudah
Ø Menimbulkan rasa
nyaman dan aman
Demikian maka
kemajuan teknologi membawa suatu era baru dalam bidang kepariwisataan yang
semakin tumbuh pesat sehingga dapat menjadikan suatu sumber pendapatan negara
dan penghasil devisa suatu industri.
Jika kita ambil kesimpulan dari uraian di atas, maka motivasi wisatawan yang mendorong mereka untuk mengadakan perjalanan wisata yaitu :
Jika kita ambil kesimpulan dari uraian di atas, maka motivasi wisatawan yang mendorong mereka untuk mengadakan perjalanan wisata yaitu :
Ø Dorongan kebutuhan
untuk berlibur dan ber-rekreasi
Ø Dorongan kebutuhan
pendidikan dan penelitian
Ø Dorongan kebutuhan
keagamaan
Ø Dorongan kebutuhan kesehatan
Ø Dorongan atas minat
terhadap kebudayaan dan kesenian
Ø Dorongan
kepentingan hubungan keluarga
Ø Dorongan
kepentingan keamanan
Ø Dorongan
kepentingan politik
B. Biro Perjalanan
Umum, Cabang Biro Perjalanan Umum dan Agen Perjalanan
Kepariwisataan sebagai suatu industri yang utama ialah pengangkutan. Pengangkutan meliputi pengurusan berpergian seseorang dari tempat kediamannya menuju ke daerah tujuan wisata, baik yang bersangkutan dengan dokumen perjalanan, urusan batal territorial suatu Negara maupun transportnya. Sektor kegiatan yang tercakup di dalamnya ialah perusahaan-perusahaan angkutan darat, laut maupun udara dan biro perjalanan. Industri yang kedua ialah akomodasi, dan yang ketiga yaitu segala sesuatu yang menarik wisatawan untuk berkunjung.
Kepariwisataan sebagai suatu industri yang utama ialah pengangkutan. Pengangkutan meliputi pengurusan berpergian seseorang dari tempat kediamannya menuju ke daerah tujuan wisata, baik yang bersangkutan dengan dokumen perjalanan, urusan batal territorial suatu Negara maupun transportnya. Sektor kegiatan yang tercakup di dalamnya ialah perusahaan-perusahaan angkutan darat, laut maupun udara dan biro perjalanan. Industri yang kedua ialah akomodasi, dan yang ketiga yaitu segala sesuatu yang menarik wisatawan untuk berkunjung.
Peraturan pokok pengusahaan perusahaan
perjalanan (travel agency) mula-mula diatur dalam Surat Keputusan Menteri
Perhubungan No : SK.242/H1970 tanggal 5 Agustus 1970. Sesuai dengan sifat
kegiatannya perusahaan perjalanan dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Wholesaler adalah perusahaan perjalan yang menyusun rencana perjalan yang
menyeluruh (travel package, tour) ataupun secara khusus yang diperjualkan
kepada retail travel agent.
2. Retailer (retailer travel agent) adalah perusahaan perjalanan yang menjual
tour atau melakukan perantaraan perjalanan langsung kepada
konsumen/wisatawan.Adapun bidang kegiatan perusahaan perjalanan (travel agency)
ialah :
Ø Menyelenggarakan penerangan dan promosi penjualan (sales promotion)
kepariwisataan.
Ø Menyelenggarakan
asistensi perjalanan baik untuk perorangan maupun kelompok.
Ø Menyelenggarakan
keagenan perusahaan-perusahaan pengangkutan darat, laut dan udara, hotel,
restaurant, hiburan dan tour operation.
Ø Mengeluarkan
tanda-tanda perjalanan (vouchers) untuk pengangkutan, hotel, restaurant,
hiburan, tours, hunting, wildlife safari dan lain sebagainya.
Ø Mengurus dokumen perjalanan dan alat-alat pembayaran untuk kepentingan
perjalanan.
Ø Menyelenggarakan angkutan wisata untuk keperluan sightseeing, tours dan
transfers.
Ø Menyelenggarakan guiding dan tour conducting.
Ø Menyelenggarakan mailing service atas barang-barang milik atau pembelian
wisatawan dan menyelenggarakan cargo sales.
Ø Menyelenggarakan valuta asing.
Ketentuan pelaksanaan Surat Keputusan
Menteri Perhubungan No : SK. 242/H1970 tersebut di atas dituangkan dalam Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata No : 13/Kpts/1170-Par tanggal 24
November 1970. Akan tetapi karena kesulitan teknis pelaksanaan dari Surat
Keputusan Menteri Perhubungan pembagian kegiatan usaha perusahaan perjalanan
menjadi wholesaler dan retailer tidak dapat dijalankan sebagaimana mestinya.
Akhirnya dikeluarkan lagi Surat
Keputusan Menteri Perhubungan No : PM.9/PW.104/Phb.77 tanggal 22 Desember 1977
yang isinya mencabut Surat Keputusan Menteri Perhubungan No : SK 242/H/1970
tersebut dan selanjutnya menetapkan sebagai berikut :
Ø Biro Perjalanan Umum adalah perusahaan yang melakukan kegiatan paket wisata
dan agen perjalanan.
Ø Agen Perjalanan adalah perusahaan yang melakukan kegiatan penjualan
ticket/karcis sarana angkutan dan lain-lain serta pemesanan sarana wisata.
Ø Cabang Biro Perjalanan Umum adalah satuan-satuan usaha dari suatu Biro
Perjalanan Umum yang berkedudukan di tempat yang sama atau di tempat lain dan
yang memberikan pelayanan sehubungan dengan kegiatan-kegiatan Biro Perjalanan
Umum.
Adapun kegiatan-kegiatan usaha tercantum
dalam Bab II Pasal 2 sebagai berikut :
Ø Menyusun dan menjual paket wisata luar negeri kepada umum atau atas
permintaan.
Ø Menyelenggarakan
dan menjual pelayaran wisata (cruise).
Ø Menyusun dan menjual paket wisata dalam negeri kepada umum atau atas
permintaan.
Ø Menyelenggarakan pemanduan wisata (guiding dan tour conducting)
Ø Menyediakan fasilitas sewa mobil untuk wisatawan.
Ø Menjual ticket/karcis sarana angkutan dan lain-lain.
Ø Mengadakan pemesanan sarana wisata.
Ø Mengurus
dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
Sejarah Pariwisata Indonesia di bagi
menjadi 3 bagian
1. Masa Penjajahan Belanda
Kegiatan kepariwisataan masa itu
dimulai sejak tahun 1910 – 1920, sesudah keluarnya keputusan Gubernur Jendral
atas pembentukan Vereeneging Toesristen Verker (VTV) yang merupakan suatu badan
atau official tourist bureau pada masa itu. Kedudukan VTV selain sebagai
tourist goverm,ent office juga bertindak sebagai tour operator atau travel
agent.
Meningkatnya perdanganan antara Benua
eropa dan negara – negara di Asia dan Indonesia pada khususnya, mengakibatkan
ramainya lalulintas orang – orang yang bepergian ke daerah ini dengan motif
yang berbeda – beda sesuai dengan keperluan masing – masing. Untuk dapat
memberikan pelayanan kepada mereka yang melakukan perjalananmaka berdirilah
suatu Travel Agent di Batavia pada tahun 1926 yaitu Linssonne Lindeman
(LISLIND) yang berpusat di Negeri Belanda dan sekarang dikenal dengan nama
NITOUR (Netherlanshe Indische Touristen Bureau). Pada masa penjajahan Berlanda
dapat dikatakan bahwa kegiatan kepariwisataan hanya terbatas pada kalangan
orang – orang kulit putih saja, sehingga perusahaan – perusahaan yang bergerak
dalam bidang kepariwisataan adalah juga monopoli Nitour, KLM, dan KPM masa itu.
Keadaan Akomodasi
Walaupun kunjungan wisatawan pada
masa itu masih sangat terbatas, anamun di beberapa kota dan tempat di Indonesia
telah didirikan hotel untuk menjamin akomodasi bagi mereka yang berkunjung ke
daerah Hindia Belanda.Pertumbuhan usaha akomodasi baru dikenal pada abad ke 19,
itupun terbatas pada kota – kota besardekat pelabuhan. Fungsi hotel yang utama
hanya melayani tamu – tamu atau penumpang yang kapal yang baru datang dari
Belanda ataupun negara eropa lainnya yang kemudian dibawa dengan menggunkan
kereta – kereta yang ditarik dengan beberapa kuda karena belum ada kendaraan
bermotor atau mobil.
Menginjak abad ke 20 barulah hotel –
hotel mulai berkembang ke kota daerah pedalaman seperti losmen atau penginapan
. Semenjek itulah fungsi hotel mulai dirasakan oleh masyarakat banyak dan orang
– orang menempatkan dirinya sesuai dengan kemampuan dan derajatnyamasing –
masing. Kemudian dari hal itu kita mengenal istilah penginapan besar (hotel)
dan penginapan kecil (losmen).
Kebudayaan
Dalam tahun 1927 ternyata sudah
datang ke daerah ini orang – orang penting yang kenamaan untuk mempelajari
kebudayaan Indonesia, terutama tentang kesenian Jawa dan Bali, antara lain :
Mr. Leopold Chaikoswky, Conductor of
syimphony orchestra Philadelpia is expected to arrive at Java shortly for the
purpose of making a study of Javanesse music.
Dr. Rabindranath Tagore is expected
to visit Java early in August, wit the object of studying the influence of
Hinduism on javanese religious concepts.
SEJARAH PARIWISATA DUNIA
Perkembangan pariwisata dunia secara
umum dibagi menjadi 3 tahap yaitu zaman prasejarah (prehistory), zaman sejarah
dan zaman setelah sejarah (post history). Sejarah pariwisata berasal dari
manusia itu sendiri yang selalu melakukan pergerakkan/perjalanan keluar domisili
dengan berbagai alasan, dimana pada zaman prasejarah (prehistory) manusia
melakukan perjalanan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya seperti yang
dilakukan oleh bangsa-bangsa primitive (Damanik, 2013).
Beberapa bukti sejarah yang
menandakan bahwa pariwisata telah ada sejak dahulu, misalnya pada tahun 400
sebelum masehi sudah mulai ada muhibah oleh bangsa Sumeria dimana saat itu juga
mulai ditemukan huruf, roda, dan fungsi uang dalam perdangangan. Muhibah wisata
pertama kali dilakukan oleh bangsa Phoenesia dan Polynesia untuk tujuan
perdagangan. Kemudian Muhibah wisata untuk bersenang-senang pertama kali
dilakukan oleh Bangsa Romawi pada abad I sampai abad V umumnya tujuan mereka
bukan untuk kegiatan rekreasi seperti pengertian wisata dewasa ini, tetapi
kegiatan mereka lebih ditujukan untuk menambah pengetahuan cara hidup, sistem
politik, dan ekonomi.
Tahun 1760-1850 terjadinya revolusi
industri mengakibatkan perubahan dalam kehidupan masyarakat. Dalam struktur
masyarakat dan ekonomi Eropa terjadi pertambahan penduduk, urbanisasi,
timbulnya usaha-usaha yang berkaitan dengan pariwisata di kota-kota industri,
lapangan kerja meluas ke bidang industri, pergeseran penanaman modal dari
sektor pertanian ke usaha perantara seperti Bank, termasuk perdangan Internasional.
Hal-hal inilah yang menciptakan pasar wisata seperti: meningkatnya tehnologi
transportasi/sarana angkutan, munculnya Agen Perjalanan. Biro Perjalanan
pertama kali di dunia adalah Thomas Cook & Son Ltd tahun 1840 (Inggris)
& American Express Company tahun 1841 (Amerika Serikat). Bangkitnya
industri perhotelan, perkembangan sistem transportasi juga mendorong munculnya
akomodasi hotel baik di stasiun-stasiun kereta api maupun di daerah tujuan
wisata. Disamping akomodasi, banyak pula restoran dan bar atau sejenisnya
seperti kedai kopi dan teh yang timbul akibat urbanisasi sehingga muncul
literatur-literatur mengenai usaha kepariwisataan, antara lain : “Guide du
Hotels to france oleh Michelui ( 1900), “ Guide to Hotels “ oleh Automobile
Association (1901).
Pariwisata dalam Dunia Modern sesudah
tahun 1919 yang ditandai dengan pemakaian angkutan mobil untuk kepentingan
perjalanan pribadi sesudah perang dunia I (1914 – 1918). Perang Dunia ini
memberi pengalaman kepada orang untuk mengenal negara lain sehingga
membangkitkan minat berwisata ke negara-negara lain sehingga dengan adanya
kesempatan berwisata ke negara lain maka berkembang pula arti pariwisata
internasional sebagai salah satu alat untuk mencapai perdamaian dunia, dan
berkembangnya penggunaan sarana angkutan dari penggunaan mobil pribadi ke
penggunaan pesawat terbang berkecepatan suara. Pada tahun 1914 Perusahaan
Kereta Api di Inggris mengalami keruntuhan dalam keuangan sehingga diambillah
kebijaksanaan kereta api yang bermesin uap diganti menjadi mesin diesel dan
mesin bertenaga listrik. Pada masa ini pula timbul sarana angkutan berteknologi
tinggi seperti mobil, pesawat sebagai sarana transportasi wisata yang lebih
nyaman dan lebih cepat.
Perkembangan pariwisata pada abad
ke-20 banyak dipengaruhi oleh perkembangan sarana angkutan, antara lain :
1. Motorisasi yaitu sarana angkutan yang
berkekuatan motor tenaga listrik sebagai pengganti mesin bertenaga uap. Akibat
dari motorisasi ini adalah galaknya wisata domestik, tumbuhnya
penginapan-penginapan di sepanjang jalan raya, munculnya pengusaha-pengusaha
bus wisata ( coach) tahun 1920, dan munculnya undang-undang lalu-lintas di
Inggris tahu 1924 – 1930.
2. Pesawat udara, Sebelum perang dunia II
pesawat udara dipakai hanya untuk kepentingan komersial seperti pengangkutan
surat-surat pos, paket- paket, dan lain-lain tetapi sejak tahun 1963 mulai
diperkenalkan paket perjalanan wisata dengan menggunkan pesawat terbang seperti
pesawat supersonik dan concorde dimana perjalanan dapat ditempuh dengan nyaman
dan waktu yang relatif singkat.
3. Timbulnya Agen perjalanan, Agen
perjalanan umum, dan Industri Akomodasi. Hal ini banyak disebabkan karena
meningkatnya pendapatan perkapita penduduk terutama di Negara-negara maju
seperti: Eropa, Amerika, Jepang, dan negara lainnya, naiknya tingkat pendidikan
masyarakat yang mempengaruhi rasa ingin tahu terhadap negara-negara luar.
UNWTO atau World Tourism Organization
adalah sebuah lembaga khusus, yang merupakan organisasi internasional terkemuka
dengan menentukan dan Peran sentral dalam mempromosikn pengembangan bertanggung
jawab, pariwisata berkelanjutan dan diakses secara universal. Ini berfungsi
sebagai forum global untuk pariwisata isu-isu kebijakan dan praktis sumber
pariwisata. keanggotaannya meliputi 155 negara, 7 wilayah, 2 pengamat permanen
dan lebih dari 400 Affiliate Members.
Permintaan pariwisata internasional
mempertahankan momentum pada tahun 2011. Kedatangan wisatawan internasional
tumbuh sebesar 4,6% mencapai 983.000.000 di seluruh dunia, naik dari 940 juta
pada tahun 2010. Eropa, yang menyumbang lebih dari setengah dari semua
kedatangan wisatawan internasional di seluruh dunia, adalah wilayah yang tumbuh
paling cepat, baik secara relatif (+6% terikat dengan Asia dan Pacific) dan
secara absolut (29 juta lebih banyak pengunjung). Timur Tengah (-8%) dan Afrika
Utara (-9%) adalah (sub) hanya daerah untuk merekam penurunan kedatangan,
karena Musim Semi Arab dan transisi politik di daerah.
Penerimaan pariwisata Internasional
untuk 2011 diperkirakan mencapai US $ 1.030 miliar di seluruh dunia, naik dari
US $ 928.000.000.000 pada tahun 2010 (3,9% secara riil), pengaturan baru
catatan dalam tujuan kebanyakan meskipun tantangan ekonomi di banyak sumber
pasar. Perkembangan dan prospek saat ini menurut data bulanan dan triwulanan
untuk 2012 termasuk dalam UNWTO Barometer
pariwisata Dunia, kedatangan turis internasional di seluruh dunia tumbuh
pada tingkat 5% di empat bulan pertama 2012, mengkonsolidasikan tren pertumbuhan
yang dimulai pada tahun 2010. Prakiraan disiapkan oleh UNWTO pada Januari 2012
menunjukkan pertumbuhan 3% sampai 4% di Jumlah kunjungan turis internasional
untuk 1 tahun penuh 2012. Jumlah kedatangan internasional diperkirakan akan
mencapai 1 miliar pada tahun 2012 untuk pertama kali. Tren jangka panjang
selama enam dekade terakhir, pariwisata telah mengalami ekspansi lanjutan dan
diversifikasi menjadi salah satu sektor ekonomi yang terbesar dan pertumbuhan
tercepat di dunia. Banyak destinasi baru
telah muncul, menantang salah satu yang tradisional Eropa dan Amerika Utara.
Meskipun terjadi guncangan sesekali, kedatangan wisatawan internasional telah
menunjukkan hampir tidak terganggu pertumbuhannya dari 277 juta pada 1980 ke
528 juta pada tahun 1995, dan 983 Juta pada 2011.
Menurut Pariwisata Menuju 2030, UNWTO baru-baru ini diperbarui
pandangan dan penilaian jangka panjang dari tren pariwisata ke depan, jumlah
internasional jumlah kunjungan turis di seluruh dunia diperkirakan akan
meningkat rata-rata sebesar 3,3% per tahun dari 2010 sampai 2030. Ini mewakili
sekitar 43 juta kunjungan wisatawan lebih internasional setiap tahun mencapai
total 1,8 miliar kedatangan tahun 2030. Di masa lalu tujuan ekonomi yang muncul
telah tumbuh lebih cepat dari tujuan pariwisata internasional. Seiring waktu,
jumlah yang semakin meningkat dalam tujuan wisata telah membuka dan
berinvestasi dalam pengembangan pariwisata, mengubah pariwisata modern menjadi
kunci pendorong utama kemajuan sosial-ekonomi melalui ekspor pendapatan,
penciptaan lapangan kerja dan usaha, dan pembangunan infrastruktur. Sebagai
layanan diperdagangkan secara internasional, pariwisata inbound telah menjadi
salah satu kategori utama perdagangan dunia.
• Kedatangan Wisatawan Internasional
Pada tahun 2011, dunia pariwisata
terus pulih dari kemunduran pada 2008-2009, dalam setahun ditandai dengan gigih
ekonomi yang tidak teratur, perubahan politik besar di Timur Tengah dan Afrika
Utara, dan bencana alam di Jepang. Di seluruh dunia, kedatangan wisatawan
internasional (yakni pengunjung semalam) tumbuh sebesar 4,6% pada 2011 sampai
983 juta, naik dari 940 juta pada 2010 ketika kedatangan meningkat sebesar
6,4%.
• Jenis Perjalanan yang digunakan
Pada tahun 2011, perjalanan untuk
bersantai, rekreasi dan liburan menyumbang lebih dari setengah dari semua
kedatangan wisatawan internasional (51% atau 505 juta pendatang). Sekitar 15%
dari wisatawan internasional melaporkan bepergian untuk bisnis dan tujuan
profesional dan 27% bepergian untuk tujuan lain, seperti mengunjungi teman dan
kerabat (VFR),alasan agama dan ziarah, perawatan kesehatan dan lain-lain.
tujuan kunjungan untuk 7% sisa kedatangan tidak ditentukan. Kurang lebih dari
setengah dari wisatawan tiba di tempat tujuan mereka dengan transportasi
udara (51%) pada tahun 2011, sedangkan
sisanya perjalanan pada permukaan (49%), baik melalui jalan darat (41%), kereta
api (2%), atau di atas air (6%). Seiring waktu, tren telah untuk transportasi
udara untuk tumbuh pada kecepatan lebih cepat dibandingkan transportasi
permukaan, sehingga pangsa transportasi udara secara bertahap terus meningkat.
• Pendapatan Pariwisata Internasional
Pada tahun 2011, pendapatan
pariwisata internasional mencapai rekor US$ 1.030 miliar (740 miliar euro),
naik dari 927 miliar (699 miliar euro) dalam 2010. Ini merupakan pertumbuhan
3,9% secara riil (disesuaikan fluktuasi nilai tukar dan inflasi), sedangkan
kedatangan wisatawan internasional meningkat sebesar 4,6% pada tahun 2011
mencapai 983 juta.
• Tujuan Pariwisata Top Dunia
Perancis terus memimpin peringkat
kedatangan wisatawan internasional (79 juta), dan peringkat ketiga dalam
penerimaan (US$ 54 miliar),sementara Amerika Serikat menempati urutan pertama
dalam penerimaan (US$ 116 miliar) dan kedua dalam kedatangan (62 juta). Spanyol
masih terbesar kedua pencari nafkah di seluruh dunia dan yang pertama di Eropa
(US$ 60 miliar), sementara peringkat keempat di dunia dengan kedatangan (57
juta). Cina mengikuti di peringkat ketiga dalam kedatangan (58 juta) dan
keempat di pendapatan (US$ 48 miliar), sementara Italia tetap di tempat kelima
kedatangan (46 juta) dan pendapatan (US$ 43 miliar). Turki naik satu tempat ke
urutan keenam dalam kedatangan dan kedua belas dalam penerimaan. Inggris adalah
ketujuh di kedatangan dan penerimaan. Jerman terus peringkat kedelapan dalam
kedatangan wisatawan dan keenam dalam penerimaan, sementara Malaysia yang
kesembilan dan keempat belas masing-masing. Australia, Macau (China), dan Hong
Kong (Cina) melengkapi peringkat sepuluh besar oleh penerimaan di kedelapan,
kesembilan, dan kesepuluh tempat masing-masing, sementara Meksiko menutup
sepuluh besar dengan kedatangan di posisi kesepuluh.
• Daerah Hasil
Dalam hal pendapatan, Eropa memegang
pangsa terbesar dari pendapatan pariwisata internasional (45%), mencapai US$
463 miliar (333 miliar euro) pada 2011, dan mewakili peningkatan 5% secara riil
dibandingkan dengan 2010. Pertumbuhan
yang kuat dari kedatangan wisatawan internasional di Selatan dan Mediterania
Eropa (19% saham dunia pariwisata) sebagian besar didukung oleh destinasi
wisata yang lebih besar: Yunani (+10%), Turki (+9%), Portugal (+9%), Kroasia
(+9%), Spanyol (+8%) dan Italia (+6%). Tujuan wisata yang lebih kecil lainnya mencatat pertumbuhan
dua digit seperti San Marino (+30%), Yugoslavia Mantan Republik Makedonia
(+25%), Serbia (+12%), Montenegro dan Siprus (keduanya masing-masing +10%).
Asia dan Pasifik mencatat kenaikan kedatangan 13 juta turis pada tahun 2011,
mencapai total 217 juta. Pertumbuhan melambat, turun dibandingkan dengan 2010
sebagian besar disebabkan oleh dampak dari gempa Tohoku dan tsunami di Jepang
mempengaruhi baik inbound pariwisata dan wisata outbound dari negara itu. Asia
dan wilayah Pasifik memperoleh US$ 289 miliar dalam penerimaan pariwisata,
sampai US$ 34 milyar dari tahun 2010, atau meningkat 4% secara riil. Amerika
mengalami kenaikan dari 6 juta kedatangan, mencapai total 157 juta pada tahun
2011. Amerika mencatat pertumbuhan tertinggi dalam pendapatan pariwisata
internasional di antara semua daerah, peningkatan 5,7% secara riil. Dalam nilai
absolut, pendapatan pariwisata meningkat sebesar US$ 18 miliar menjadi US$ 199
milyar. Kedatangan wisatawan internasional di Afrika meningkat hanya sedikit di
2011 diperkirakan pada data yang tersedia sampai saat ini, karena keuntungan
dari dua juta kedatangan untuk tujuan Subsaharan hampir sepenuhnya diimbangi
oleh kerugian di Afrika Utara (-9%). Pada keseimbangan, pendatang di wilayah
tersebut meningkat sebesar setengah juta, menjaga jumlah sekitar 50 juta.
Pendapatan pariwisata internasional meningkat sebesar 2% secara riil menjadi
US$ 33 miliar. Pariwisata di Timur Tengah mengalami kemunduran besar sebagai
akibat dari pemberontakan yang popular yang terjadi di banyak daerah tujuan
wisata mereka selama 2011. Daerah yang menjadi tercepat berkembang di dunia
selama dekade terakhir, kehilangan diperkirakan mencapai 5 juta kunjungan
wisatawan internasional tahun 2011 sebanyak 55 juta.Pendapatan Pariwisata
internasional sebesar US$ 46 miliar.
• Outbond Pariwisata
Sebagian besar perjalanan
internasional terjadi dalam daerah traveler sendiri, dengan sekitar empat dari
lima di seluruh dunia pendatang yang berasal dari daerah yang sama.
• Pemboros Teratas di Pariwisata
Internasional
Jerman terus memimpin peringkat
global, dengan US$ 84 miliar dalam pengeluaran pariwisata internasional pada
tahun 2011, diikuti oleh Amerika Serikat (miliar US$ 79) dan China (US$ 73
miliar). Dari 10 pemboros teratas, China mencatat kenaikan tertinggi dengan
+32% atau tambahan US$ 18 miliar dihabiskan untuk pariwisata internasional,
mempertahankan tempat ketiga tetapi mengurangi kesenjangan dengan Amerika
(kedua). Di peringkat keempat pengeluaran adalah Inggris (US$ 51 miliar),
kelima adalah Perancis (miliar US$ 42 miliar) dan keenam Kanada (US$ 33
miliar).Rusia di tempat ketujuh, Italia
tetap di tempat kedelapan dan Australia di kesepuluh dengan pengeluaran sebesar
(US$ 29 miliar) dan (US$ 27 miliar).
• UNWTO Pariwisata Menuju 2030
Menurut Pariwisata Menjelang tahun
2030, Jumlah kunjungan turis internasional di seluruh dunia diperkirakan akan
meningkat dengan rata-rata 3,3% per tahun selama periode 2010 sampai dengan
2030. Seiring waktu, tingkat Pertumbuhan secara bertahap akan melambat, dari
3,8% pada tahun 2011 menjadi 2,5% pada 2030, namun di atas angka dasar tumbuh.
Dalam nomor mutlak, kedatangan wisatawan internasional akan meningkat rata-rata
43 juta per tahun, dibandingkan dengan peningkatan rata-rata 28 juta dalam satu
tahun selama periode 1995 sampai 2010. Pada kecepatan proyeksi pertumbuhan,
internasional wisata kedatangan di seluruh dunia akan melebihi 1 miliar pada
tahun 2012 dan mencapai 1,8 miliar pada tahun 2030.
Comments
Post a Comment