Makalah Pengendalian Diri
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT
karena atas rahmat dankarunia-Nya. Pendidikan aqidah merupakan usaha sadar
untuk mengembangkan potensi kekuatan spritual keagamaan yang dimiliki
seseorang. Pendidikan akhlak dan moral merupakan usaha sadar untuk
mengembangkan potensi manusia untuk berakhlak mulia dan berkepribadian baik.
Sedangkan pendidikan ibadah merupakan salah satu jalan untuk mengembangkan
kemampuan manusia untuk mampu mengendalikan dirinya dalam bertingkah laku dan
juga untuk memperkuat kekuatan spritual keagamaannya. Salah satu elemen dalam
diri manusia yang memiliki potensi-potensi yang perlu dikembangkan adalah jiwa
yang memang telah dibawa sejak manusia dilahirkan ke muka bumi ini. Materi
dalam makalah ini disajikan dengan runtut disertai contoh- contoh dan ilustrasi
yang jelas, dengan kalimat yang sederhana dan bahasa yang komunikatif. Penulis
menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, maka kritik dan saran demi
perbaikan buku ini senantiasa penulis harap dan nantikan.
Penulis
Tanjung Ampalu, 26 Agustus 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pengertian
Pengendalian diri memang terasa sedikit mudah untuk menerangkannya dengan
tepat. Tetapi adakalanya pengendalian diri dikaitkan dengan berbuat sesuatu,
atau kadang kadang dihubungkan dengan kesulitan untuk konsekuensi dari suatu
perbuatan. Banyaknya bentuk pengendalian diri yang dapat menyebabkan terasa
sulit untuk merumuskan dalam bentuk karakter dari bahasa heran seseorang dan
terasa sulit dalam merumuskan kata – kata yang sederhana dan mudah dimengerti.
Tetapi jika kita amati bersama yang lebih jauh, pengertian in selalu berkisar
pada kesadaran dalam melakukan, kesedihan dalam kemampuan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Rumusan
Masalah
Yang
rumusan masalah pada makalah ini :
1. Apa pengertian pengendalian diri ?
2. Apa dasar dan dalil pengendalian diri ?
3. Apa contoh Pengendalian diri ?
4. Apa hikmah pengendalian diri ?
B. Tujuan
Pembuatan
makalah bertujuan untuk :
1. Mampu menjelaskan pengertian pengendalian
diri.
2. Mampu melafadzkan dalil tentang
pengendalian diri.
3. Mampu menyebutkan contoh mengendalikan
diri.
4. Mampu menyebutkan hikmah tanggung jawab.
A. SERAMBI
Dalam
memenuhi hak hak individu ada batasan batasan agar jangan sampai kita melanggar
hak orang lain. Pengendalian diri mutlak dibutuhkan supaya terjadi harmonis
kehidupan sosial. Pengendalian diri akan menuntun manusia agar lebih bijaksana
dalam menyikapi perbedaan, menempatkan diri pada posisi yang layak untuk dihormati
dan dihargai serta menjauh dari sifat yang bisa merugikan orang lain.
QS Al-Anfal Ayat 72
Artinya :
"Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya
pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi
pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi.
Dan (terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada
kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (Tetapi)
jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka
kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat
perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan."
Kandungan
yang terdapat dalam QS Al-Anfal Ayat 72 :
1) Berhijrah dari lingkungan kufur, syirik dan
dosa untuk menjaga agama dan melaksanakan tugas-tugas agama merupakan suatu
perkara yang diharuskan.
2) Perjanjian dan perbatasan antara negara
tidaklah menghalangi seorang muslim untuk melakukan tugas-tugas agamanya. Jika
ada seorang muslim yang berada di negara lain dalam kondisi teraniaya dan
meminta pertolongan kepada kita, kita sebagai saudara sesama muslim harus
memberikan pertolongan kepadanya.
3) Berpegang teguh pada perjanjian yang
dijalin, termasuk dengan kaum kafir sekalipun adalah sebuah keharusan. Selama
pihak lain juga komitmen terhadap janji mereka.
Sikap dan
Perilaku yang terkandung dalam QS Al-Anfal Ayat 72 :
1) Hendaklah kita saling melindungi satu sama
lain.
2) Kita wajib memberikan pertolongan kepada
seseorang atau suatu kaum yang membutuhkan pertolongan terkait dengan pembelaan
agama.
3) Memiliki jiwa yang sabar dan tabah serta
keimanan yang kuat.
4) Semangat juang yang tinggi dalam membela
agama yang hak dan bersedia berkorban dengan harta dan jiwa
5) Saling tolong menolong, saling
nasihat-menasihati.
Kesimpulan
QS Al-Anfal Ayat 72 :
Hendaklah
kita untuk selalu menjalankan perintah Allah dengan semangat juang yang
tinggi dan jiwa yang sabar dan tabah
serta keimanan yang kuat dalam membela agama dan bersedia berkorban dengan
harta dan jiwa. Dalam QS Al-Anfal juga menjelaskan kita harus selalu tolong
menolong serta saling menasihati antar sesama manusia dalam hal apapun terutama
dalam masalah agama dan perjanjian. Dan selalu Allah Maha melihat apa yang kita
lakukan.
URAIAN MATERI
1.
Pengertian Pengendalian Diri
Pengendalian
diri artinya pengarah & pengekang diri sehingga sikapnya terkontrol &
terkendali. Pengendalian diri merupakan faktor penting dalam kesuksesan
seseorang dalam menangani suatu permasalahan hidup.
Paling
tidak ada tiga alasan pengendalian diri :
-Pertama,
mempunyai kecenderungan negatif dan positif dalam dirinya. Dan setan (iblis)
selalu melakukan berbagai upaya agar seseorang lebih didominasi oleh
kecenderungan negatif dalam dirinya.
-Kedua,
Penetapan seseorang untuk menempati sesuatu didahului dengan studikelayakan dan
pertimbangan.
-Ketiga,
Kegagalan besarmanusia dalam menjalankan tugas disebabkan oleh ketidakmauan
dalam mengendalikan diri. Perilaku manusia didasarkan pada karakteristik
dorongan dalam dirinya.
Salah satu
meningkatkan kemampuan mengendalikan diri ialah dengan mengenal ciri ciri orang
yang berhasil dan sukses menjalankan tugasnya, Seseorang yang tidak berhasil
mengendalikan diri biasanya :
a.Cenderung
menunda permasalahan dan mengakhiri sesuatu yang semestinya didahulukan
b.Saling
ragu - ragu & goyah ketika hendak melakukan penyelesaian masalah, karena
khawatir gagal melakukannya.
c.Sering
tidak konsentrasi pada penyelesaian masalah, karena ragu menyelesaikan atau
mencapai keberhasilan.
d.Membebani
diri dengan sesuatu yang tidak disanggupi. Karena dia tidak
e.Dapat
mengkonsentrasikan tenaga & kehilangan keseimbangan.
f.Sering
jenuh dan dialihkan perhatianya dari pekerjaan utamanya, sehinggan kedisplinan
& produktifitasnya menurun.
g. Sering
tergesah – gesah, seringkali mengeluh & putus asa .
2. Anjuran
Mengendalikan Diri
Segala
apapun yang menimpa kita yang diperoleh telah tercatat diLauh Mahfuzh &
telah diketahui Allah sebelum sesuatu terjadi. Sebab semua itu hanya Allah yang
tahu dan Dialah yang menentukan segalanya.
Artinya :
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan tuhanmu & kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertaqwa (yaitu)
orang orang yang mampu menafkahkan (hartanya) baik diwaktu lapang atau sempit
& orang orang yang berbuat kebajikan. Q.S Ali Imran (3): 133 – 134
3. Contoh
Pengendalian Diri
a. Pengendalian diri terhadap hawa nafsu
saat bertemu lawan jenis
b. Pengendalian diri terhadap godaan
mencontek
c. Pengendalian diri terhadap nafsu amanah
4. Contoh
Sikap Dan Perilaku Pengendalian Diri
a. Dalam Keluarga
- Hidup
sederhana tidak suka pamer harta kekayaan dan kelebihannya.
- Tidak
mengganggu ketentraman anggota keluarga lain.
- Tunduk
dan taat terhadap aturan serta perintah orang tua.
b. Dalam Masyarakat
- Mencari
sahabat sebanyak-banyaknya dan membenci permusuhan.
- Saling
menghormati dan menghargai orang lain.
- Mengikuti
segera aturan yang berlakudalam masyarakat.
c. Dalam Lingkungan sekolah Dan Kampus
- Patuh dan
taat pada peraturan disekolah
-
Menghormati dan menghargai teman, guru, karyawan, dll
- Hidup
penuh kesederhanaan, tidak sombong dan tidak gengsi
5. Hikmah
a. Dapat menahan emosi
b. Dapat menghindari salah faham
c. Sabar dalam menerima musibah
d. Terhindar dari sifat rakus
e. Menjaga dirihingga tak terisolasi dalam
masyarakat
6. Akibat
Bersikap Mengendalikan Diri
a. Bisa menjaga kehormatan diri
b. Bisa menjaga terhindar dari sifat yang
merugikan orang lain
c. Bisa menjadi teladan bagi orang lain
d. Bisa menyelesaikan segala permasalahan
dengan lebih jernih.
BAGAIMANA CARA MENGENDALIKAN DIRI
Dalam
keadaan tertentu kita kadang sulit untuk mengendalikan diri sendiri dimana
banyak hal yang sangat membuat kita ingin marah dan berontak terhadap sesuatu
hal yang membuat kita ingin marah. Semua itu timbul karena emosi yaitu perasaan
yang timbul dalam diri kita sendiri secara alamiah, yaitu bisa berupa amarah,
sedih, senang, benci, cinta, bosan, dan sebagainya yang merupakan efek atau
respon yang terjadi dari sesuatu yang kita alami.
Kecerdasan
emosional juga mencakup kesadaran diri sendiri dan mengendalikan dorongan hati,
ketekunan, semangat dan motivasi diri dan kendali dorongan hati, ketekunan,
semangat dan kecakapan sosial.
Ketrampilan
yang berkaitan dengan kecerdasan emosi antara lain misalnya kemampuan untuk
memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dengan orang
lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri positif,
memotivasi dan memberi inspirasi dan sebagainya.
Meluapkan
amarah merupakan hal wajar. Namun terkadang, emosi yang terlalu meluap buat
Anda jadi tak terkendali. Menurut penelitian terbaru yang telah dimuat dalam
Journal of Experimental Social Psychology, perasaan marah sebenarnya
dikarenakan adanya pikiran negatif terhadap suatu hal. Pikiran itu terus
berkelanjutan, sehingga tidak bisa mengontrol diri sendiri. Penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Dominik Mischkowski, mahasiswa psikologi sosial
setingkat doktor di Ohio State University, menunjukkan jika menjaga jarak
dengan situasi yang membuat Anda marah bisa membantu redakan rasa emosi yang
meluap, seperti kemarahan atau kesedihan yang sedang dirasakan.
Akan
tetapi, mereka tidak dapat menjelaskan secara pasti apakah teknik menjaga jarak
benar-benar menghilangkan rasa marah atau hanya menghilangkannya untuk sesaat?
Mischkowski dan tim penelitiannya menemukan bahwa peserta yang mengikuti
penelitian dengan menjaga jarak dari 'gangguan', lebih bisa mengendalikan emosi
sehingga tidak ada keinginanan untuk 'menyerang' orang lain.
"Kedengarannya
memang sepele karena cara ini begitu mudah, tapi pikiran seperti itulah yang
dapat mencegah amarah menjadi berlebihan.
Disini ada
tiga langkah yang dapat dicoba untuk mengendalikan diri :
1. Kembali
melihat situasi
Untuk
mengontrol marah yang berlebihan, coba kembali melihat situasi yang membuat
Anda marah. Pikirkan apa penyebabnya. Hal ini membantu seseorang dalam
mengendalikan diri mereka.
2. Analisis
Masalahnya
Tanyakan
kepada diri sendiri mengapa Anda bisa merasakan marah yang begitu besar dan apa
penyebabnya. Dengan mengetahui secara jelas masalah yang ada, Anda bisa
memiliki kemampuan untuk mengontrol amarah yang meledak.
3.
Selesaikan Masalah
Bagi
sebagian orang, menonton film atau video lucu dapat membuat perasaan lebih
tenang. Namun, hasilnya hanya bertahan beberapa waktu saja. "Karena Anda
selalu berinteraksi dengan orang lain, terutama orang yang telah membuat Anda
sangat marah, maka perasaan itu bisa kembali lagi suatu saat jika tidak
diselesaikan.
Ada
beberapa cara untuk dapat mengendalikan diri sendiri antara lain :
Mengenali
diri kita sendiri dan mengidentifikasi apa yang sesungguhnya Anda rasakan.
Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, Anda harus dapat menangkap
pesan apa yang ingin disampaikan dan di rasakan oleh kita apakah marah, senang,
sedih atau hal lainnya.
Memahami
dampak dari emosi yang timbul dari diri kita sendiri apakah itu berdampak
negatif atau positif ??? Jika kita dapat memahami dampak dari emosi yang timbul
itu maka kita bisa mengetahui apa yang akan terjadi dari emosi yang ada
tersebut. Jadi emosi hanyalah awal dari respon manusia dalam sebuah peristiwa
atau kejadian. Kemampuan kita untuk mengendalikan dan mengelola emosi dapat
membantu Anda mencapai kesuksesan.
Tenangkan
dan buang emosi negatif yang timbul dan berpikirlah secara netral dan lebih
berpikir ke dampak dari pelampiasan emosi negatif itu sendiri. Sadarilah hidup
kita tidak sendiri dan masih banyak orang lain di sekitar kita dan buang ego
mu.
Berpikirlah
dari sudut orang yang terkena dampak dari emosi dan ego kita dan kita bisa
melihat mengapa orang itu bertindak seperti itu, tenangkan dan berpikirlah
secara dingin untuk menangani hal seperti ini.
Berusaha
mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita bisa berhasil
menangani emosi ini sebelumnya dan dengan bergembira kita mengambil tindakan
untuk menanganinya.
Lakukan
terus dan ingatlah kegagalan adalah pengalaman terbaik di mana kita bisa
belajar untuk menutupi kekurangan yang ada dalam kita sendiri dan itu adalah
kemampuan kita dalam mengelola emosi, karena kitalah sesungguhnya yang
mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan sebaliknya. Dan sadarilah bahwa
hidup masih panjang dan kita masih membutuhkan orang lain dalam hidup kita.
Ingat anda bukan siapa siapa.
Oleh karena itu, sebaiknya kembali
'menoleh kebelakang' agar mengetahui masalah, cari inti dari permasalahan
tersebut, dan segera menyelesaikannya. Maka
akan membuat perasaan lepas dari emosi berlebihan.
CARA MENGONTROL DIRI AGAR TIDAK MUDAH
MARAH
Marah
adalah suatu keadaan dimana otak tidak lagi bisa mengontrolnya. untuk anda yang
sering marah jangan takut dengan niat yang tulus maka dapat berubah. karena
semua itu berasal dari kebiasaan kita yang menjadi sebuah karakter yang
kemudian menjadi sebuah watak. inilah yang dapat menurun ke anak-anak kita
nanti. tuk kita baca artikel di bawah ini tentang Cara mengontrol diri agar
tidak mudah marah
Berikut ini
adalah 10 Cara mengontrol diri agar tidak mudah marah :
1.Ambil
waktu sebentar
Mengambil
waktu sebentar dan cobalahtenangkan diri anda. Jika perlu, istirahat dan
menjauhlah dari orang atau situasi sampai amarah Anda mereda sedikit.
2.Ekspresikan
kemarahan anda
Begitu Anda
berpikir jernih, ungkapkan amarah Anda dengan cara yang tegas tapi tidak
konfrontatif.Tanpa menyakiti orang lain atau mencoba untuk memprovokasi mereka.
3.Berolahraga
sedikit
Olahraga
dapat meredakan emosi Anda. Olahraga merangsang berbagai bahan kimia otak yang
dapat membuat Anda merasa lebih bahagia dan lebih santai.
4.Berpikirlah
sebelum Anda berbicara
Dalam
keadaan marah, mudah untuk mengatakan sesuatu yang nanti akan anda sesali.
Ambil beberapa saat untuk mengumpulkan pikiran Anda sebelum mengatakan sesuatu
dan mengizinkan orang lain yang terlibat dalam situasi untuk melakukan hal yang
sama.
5.Berpikir
tentang solusi jangan asal marah
Apakah
kamar yang berantakan anak Anda membuat Anda gila? Apakah pasangan Anda
terlambat untuk makan malam setiap malam? Alih-alih berfokus pada apa yang
membuat Anda marah. Ingatkan diri Anda, kemarahan tidak akan memperbaiki apa
pun, dan hanya membuat situasilebih buruk.
6.Gunakan
pernyataan 'saya'
Untuk
menghindari mengkritik, atau menyalahkan orang lain yang mungkin hanya
meningkatkan amarah gunakan pernyataan "saya" untuk menggambarkan
masalah. Jadilah hormat dan jaga harga diri anda.
7.Jangan
menyimpan dendam
Jika Anda
melampiaskan kemarahan dan perasaan negatif Anda kepada orang banyak, Anda
mungkin akan menemukan diri Anda sendiri ditelan oleh rasa bersalah Anda
sendiri. Tapi jika Anda dapat memaafkan seseorang yang membuat marah, anda
mungkin mendapat pelajaran dari situasi ini.
8.Gunakan
humor untuk melepaskan ketegangan
Humor dapat
membantu meredakan amarah. Jangan menggunakan sindiran, karena itu bisa melukai
perasaan orang lain dan membuat situasi semakin buruk.
9.Praktek
keterampilan relaksasi
Ketika
amarah naik, tempatkan relaksasi untuk bekerja. Praktek latihan pernafasan,
membayangkan adegan santai, atau mengulangi kata yang menenangkan, seperti,
"Tenang" atau "Sabar". Anda juga dapat relax dengan
mendengarkan musik, menulis cerita di jurnal atau melakukan yoga dan apa pun
yang membuat anda relax
10.Tahu
kapan untuk mencari bantuan
Belajar
untuk mengendalikan amarah adalah tantangan bagi semua orang di dunia.
Pertimbangkan mencari bantuan untuk masalah anda jika kemarahan Anda tampaknya
di luar kendali dan menyebabkan Anda menyakiti orang di sekitar Anda.
LATIHAN MENGENDALIKAN DIRI
Cynthia
Stifter, Ph.D , peneliti dari Univesitas Pennsylvania , Amerika Serikat,
menyebutkan dua ciri pengendalian diri. Pertama, kemampuan anak untuk
mengendalikan dorongan-dorongan melakukan sesuatu dan mengendalikan keinginan
akan sesuatu. Kedua, kemampuan anak mematuhi norma sosial tanpa pengawasan. Dua
hal ini dilakukan karena adanya kerelaan.
Sementara
itu, Dr. Michele Borba , konsultan pendidikan dari Amerika dan penulis buku
Building Moral Intelligence: The Seven Essential Virtues That Teach Kids to Do
the Right Thing, mengatakan bahwa pengendalian diri merupakan salah satu aspek
kecerdasan moral, di samping aspek lain seperti menolong orang lain dan
berempati.
Fleksibel
dengan berbagai situasi. Kemampuan mengendalikan diri pada anak, membentuk
fleksibilitas dalam beradaptasi dengan berbagai situasi. Pengendalian diri,
yang termasuk di dalamnya menunda kepuasan, berkaitan dengan prestasi belajar
anak di sekolah dan pergaulan. Penelitian lain menyebutkan bahwa anak usia 4
tahun yang mampu menunda kepuasannya dalam jangka waktu cukup lama, memiliki
kemampuan yang sangat baik dalam menghadapi sumber stresnya, pandai, dan
berprestasi baik.
Perlu
latihan dan belajar. Mengendalikan diri dapat dilatih sejak bayi, yaitu melalui
rutinitas. Stifter mengatakan, keterampilan mengendalikan diri berkembang
melalui tiga fase. Fase pertama, yaitu sampai anak berusia sekitar 18 bulan,
disebut fase kontrol. Anak-anak usia ini perilakunya masih dikendalikan dari
luar, oleh orang dewasa di sekitarnya. Fase kedua, disebut fase self control,
ditandai dengan kesadaran anak melakukan kewajiban tanpa pengawasan. Fase
ketiga atau yang terakhir, adalah kemampuan anak menyesuaikan dan mengatur diri
dalam berbagai kondisi. Stifter tidak menyebut usia untuk dua fase yang
terakhir.
Pengendalian
diri dapat dilatihkan pada anak-anak balita, saat mereka, misalnya, suka
mengamuk bila keinginannya tak terpenuhi. Pada anak usia 4 tahun, latihan lebih
mudah karena anak usia ini lebih dapat memahami isi pembicaraan orang lain.
Misalnya, saat ia menginginkan sesuatu, Anda sebagai orang tua tidak harus
selalu memenuhinya. Ajaklah anak berpikir, apakah keinginannya itu hanya
keinginan sesaat, ataukah kebutuhan jangka panjang.
KESADARAN – KUNCI PENGENDALIAN DIRI
Kesadaran
merupakan kondisi dasar dari Pengendalian Diri dan Kesahatan Jiwa untuk
mencapai kehidupan yang bahagia. Kesadaran bukan hanya dibutuhkan oleh seorang
pengembang produk, namun dibutuhkan oleh semua orang.
Tak ada
seorangpun yang dapat menunjukkan bagaimana kamu harus melakukannya, karena dia
akan memberikan kamu sebuah cara, dia kemudian akan memprogram kamu. Tetapi
hanya dengan mengamati diri sendiri. Ketika kamu berbicara, apakah kamu sadar
bahwa kamu sedang berbicara? Ketika kamu sedang marah terhadap seseorang,
apakah kamu sadar bahwa kamu sedang marah atau adakah kamu mengenali
kemarahanmu itu?
Kemudian,
ketika kamu memiliki waktu, apakah kamu mempelajari pengalamanmu dan berusaha
untuk mengertinya? Darimana hal tersebut datang? Apa yang membawanya?
Saya tak
tahu cara lain untuk menuju kepada kesadaran. Kamu hanya dapat berubah atas
sesuatu yang kamu pahami. Jika kamu tidak paham dan tidak menyadarinya, maka
kamu hanya menekannya. Kamu tidak mengubahnya. Tetapi ketika kamu memahaminya,
maka hal tersebut akan berubah.”
Anthony de
mello mengajarkan banya mengenai “Bangun”. Banyak orang yang sebenarnya tidur
dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Sebagai contohnya, lakukan pengamatan di
sekeliling anda, dan perhatikan orang-orang tersebut. Mereka semua sibuk atau
terbenam dengan masalah yang ada di dalam diri mereka sendiri. Orang yang
sedang berjalan di jalan, sedang terbenam dalam pikiran tentang hubungan dengan
kekasihnya. Orang yang sedang berjalan di pasar, sedang memikirkan
anak-anaknya. Semua orang sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Segala
permasalahan harus dipahami secara alami !!!
Jika kita
sedang melihat televisi atau film, maka dapat dengan jelas kita mengikuti alur
ceritanya tanpa harus terlibat menjadi aktor atau artis di dalamnya. Karenanya
penilaian akan jalan cerita yang ada menjadi apa adanya.
Namun
bagaimana kalau kita yang menjadi pelaku didalamnya? Banyak sekali energi yang
dihabiskan untuk menghadapi atau membayangkan cerita yang bakal terjadi, namun
hasil akhirnya, semua persiapan itu akan berbeda dengan kenyataannya. Oleh
karena itu, jika menginginkan melihat segala sesuatu sebgai apa adanya, maka
seseorang harus berada dalam suatu kondisi “terjaga”. Ia harus berada dalam
situasi yang netral, tidak memihak dan tidak berkeinginan, tetapi hanya membaca
yang terjadi. Jika kamu tertidur atau tidak sadar, maka yang didapatkan
hanyalah mimpi, dan kita mengetahui bahwa mimpi bukanlah sesuatu yang nyata.
Semangat
yang tidak pernah mati !!!
Apa situasi
terburuk dari seorang manusia? Kebuntuan akan ide, inspirasi, dan yang paling
buruk adalah kehilangan semangat. Kenapa terkadang seseorang dapat kehilangan
semangatnya? Jawabannya adalah karena mereka kecapaian dan menjadi “mengantuk”.
Kembali
kepada Kesadaran yang diungkapkan oleh Anthony, maka kesadaran haruslah
dimiliki. Situasi yang tidak baik harus dihadapi secara bijak. Energi negatif
hanya bisa diatasi dengan energi positif. Energi positif dari Kesadaran adalah
energi positif yang sangat kuat, yang akan membuat energi negatif tidak bisa
datang menghampiri.
Energi
positif dari kesadaran berasal dari kesadaran (consciuosness) bahwa baik dan
buruk selalu datang berdampingan, dan kita semua tidak bisa memilihnya. Ada
plus juga ada minus, ada baik dan juga ada yang jelek, ada kanan ada kiri,
semua datang berdampingan, dan hal tersebut adalah hukum alam. Maka dengan
kesadaran kita dapat menerima segala sesuatu yang terjadi sebagi suatu
kewajaran. Kesdaran ini akan membebaskan seseorang dari suatu kemelekatan maka
energi negatif tidak akan mempengaruhi terhadap Rasa, sehingga energi kreatif tidak
akan pernah menyurut.
Ringan
dalam Bertanggung jawab!!!
Hidup tidak
lain hanyalah sebagai suatu tanggung jawab. Jika kita ingin hidup sehat, maka
kita harus bertanggung jawab terhadap kondisi badan. Sebagai seorang anak, maka
dia bertanggung jawab sebagai seorang anak. Sebagai orang tua, maka dia barus
bertanggung jawab sebagi orang tua. Sebagai seorang pelajar, maka dia harus
bertanggung jawab sebagai seorang pelajar. Sebagai kekasih dari seseorang, amak
dia harus bertanggung jawab sebagai kekasih.
Tanpa suatu
Kesadaran, maka tanggung jawab dia akan terhambat. Kondisi selalu berubah, maka
diperlukan kecepatan yang 2 kali lebih cepat dapat bertanggung jawab, karena
kita harus melakukan penerjemahan atas kebutuhan dari yang lain dan melakukan
pemenuhan atas kebutuhan tersebut.
Jika tidak
dapat bertanggung jawab secara terus menerus, maka seseorang akan menjadi
tertekan, dan kecapatannya untuk mengantisipasi perubahan akan menjadi
berkurang. Penerjemahan kebutuhan telah memiliki kesulitan tersendiri, dan aktivitas
atas pemenuhan kebutuhan tersebut akan jauh lebih sulit lagi. Maka tanpa suatu
kesadaran, pengendalian rasa, kita tidak akan bisa siap selalu untuk
menterjemahkan dan mengaktualisasikan diri.
Bagaimana
mencapai Kesadaran
Sebenarnya
untuk mengajarkan orang lain untuk mencapai Kesadaran adalah hal yang sangat
mudah. Konsep Kesadaran adalah sesuatu yang sangat-sangat mudah untuk
dimengerti dan diajarkan ke orang lain. Namun, untuk mencapai kesadaran
tersebut, bukanlah hal yang mudah, karena seseorang akan membutuhkan waktu yang
sangat panjang dan usaha yang sangat keras. Konsep kesadaran bukanlah konsep
untuk dimengerti, tetapi kesadaran adalah hasil dari suatu disiplin, dan yang
natinya hanya dapat dirasakan.
Konsep
untuk mencapai kesadaran adalah dengan mengerjakan sesuatu yang sangat mudah,
namun memerlukan disiplin. Konsepnya adalah “mengerti akan apa yang dilakukan
setiap saat”. Seseorang harus mengerti apa yang sedang dilakukan. Sebagai
contoh: jika kamu menggerak tanganmu, maka kamu harus tahu bahwa kamu sedang
menggerakkan tangan.
“Jika kamu
menyadari bahwa kamu sedang sedih,
maka
kesedihanmu akan hilang separuh.
Jika kamu
menyadari bahwa kamu sedang gembira,
maka
kegembiraanmu akan hilang separuh juga.
Tetapi jika
kamu bisa merasakan hal tersebut,
maka
hidupnya akan menjadi 20 kali lebih berharga”.
BAB IX
PENUTUP
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis
banyak berharap kepada pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran
yang membangung kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis dan khususnya bagi pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Majelis
Pimpinan Muhammadiyah, Pendidikan Akhlaq, 2012 - Yogyakarta
http://haidarfzi.wordpress.com/2013/10/11/makalah-tentang-kecerdasan-emosi-
dan-pengendalian-diri/
http://yohakimn.blogspot.com/
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/balita/psikologi/latih.anak.mengendalikan.diri/001/007/442/1/
Comments
Post a Comment