Karya Ilmia tentang Zat Diktif

BAB I
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kimia ini yang berjudul “Pencemaran zat aditif” yang telah kami rangkum sedemikian rupa untuk memudahkan cara pembelajaran kimia pada pokok bahasan zat aditif tersebut.
Semoga penulisan karya ilmiah ini bisa membawa berkah dan ridho dari Allah SWT bagi kita semua dalam rentang perjalanan hidup berikutnya, aamiin. Pada kesempatan ini kami mengucapkan rasa terima kasih dengan sedalam-dalamnya kepada Bapak dan Ibu kami sebagai manusia mulia pertama yang selalu mendukung dengan mendoakan yang terbaik untuk kami dan memberikan support financial sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini tepat waktu. Semoga saya bisa mewujudkan harapan saya, aamiin. Kritik dan saran saya harapkan dari semua pihak demi tercapainya manfaat karya tulis makalah ini.




Tanjung Ampalu, 09 Juni 2015












BAB II
PENDAHULUAN
1.   Latar Belakang
Maraknya pencampuran bahan-bahan berbahaya (zat aditif) kedalam makanan yang biasa menjadi sajian rutin masyarakat merupakan sebuah kajian yang menarik untuk dibahas. Pencampuran zat aditif kedalam makanan tentu sangat merugikan dan perlu upaya untuk mencari jalan keluar dari masalah ini atau setidaknya mengurangi.
Seolah-olah nurani tidak lagi diyakini oleh para pembuat, lebih-lebih apabila melihat banyaknya makanan yang tak layak makan akhir-akhir ini. Dengan cepatnya pikiran busuk masuk kedalam otak manusia. Kecurangan dianggap sebagai solusi yang paling tepat untuk mengutungkan salah satu pihak. Masyarakat hanya bisa berusaha untuk memilah makanan yang akan disaji.
Masyarakat yang peduli terhadap lingkungan menjadi sangat penting untuk menciptakan suasana yang bersahabat. Masyarakat sering tidak peka terhadap respon yang di timbulkan. Sehingga tidak sedikit orang yang memanfaatkan kesempatan itu untuk terus mengembangkan usahanya dalam keuntungan sepihak.
Hal itu menimbulkan gejolak jiwa berupa kepenatan yang berubah menjadi kebiasaan. Hal tersebut seringkali tersalurkan dalam perbuatan negatif, seperti mencampurkan zat berbahaya kedalam makanan.
Dari situlah dimulainya usaha-usaha nakal yang dilakukasn usahawan liar tampa memikirkan akibat yang akan terjadi pada orang lain. Yang berlaku adalah hukum kriminalisme, yang kesemuanya itu selalu mengedepankan egois.
Itulah sekilas kenyataan akan adanya jiwa mafia dalam diri seseorang yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi orang lain yang terutama berupa mencampurkan zat aditif kedalam makanan ataupun minuman. Sehingga tidak asing lagi bagi kita dalam mengetahui bahaya zat aditif buatan.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas dan untuk menghindari permasalahan yang lari dari jalur fokus kajian yang telah ditetapkan sebelumnya, serta mempermudah penginformasian terhadap masalah
yang dibahas . Maka penyusun hanya akan membahas uraian masalah sebagai berikut:
a.    Apa itu zat aditif ?
b.    Apa saja zat aditif yang terkandung dalam mie instan ?
c.    Apa saja dampak negatif dari zat aditif yang ada di dalam mie instan ?
d.    Bagaimana upaya untuk menanggulanginya ?

3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh informasi deskriptif zat adatif yang terkandung dalam mie instan. Dan tujuan utama penulisan makalah penelitian ini untuk memenuhi tugas Kimia tahun ajaran 2013/2014.
Secara Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang :
Apa zat aditif.
Apa dampak negatif zata ditif yang terkandung dalam mie instan
Bagaimana upaya untuk menanggulanginya


















BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Zat Aditif
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.
Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkanefek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping misalnya: gatal-gatal, dan kanker.

Macam-macam Zat Aditif :
a. Zat Pewarna
Adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan tersebut lebih menarik.
Contoh pewarna alami: Contoh pewarna sintetik:
Anato (orange)           a. Biru berlian (biru)
Karamel (cokelat hitam)       b. Coklat HT (coklat)
Beta karoten (kuning)  c. Eritrosit (merah)
Klorofil (hijau)             d. Hijau FCF (hijau)

b. Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa
Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma makanan.
Penyedap rasa dan aroma (flavour)
Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan ester.



Contoh:   
·         Isoamil asetat (rasa pisang)
·         Isoamil valerat (rasa apel)
·         Buti butirat (rasa nanas)
·         Isobutil propionat (rasa rum)
Penguat rasa (flavour echancer)
Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenak dengan nama vetsin.
c. Zat pemanis buatan
Bahan ini tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin (kemanisannya 500x gula), dulsin (kemanisannya 250x gula), dan natrium siklamat (kemanisannya 50x gula) dan serbitol.
d. Pengawet
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Contoh bahan pengawet dan penggunaannya:
Asam benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat, untuk minuman ringan, kecap, acar ketimun dalam botol dan caos.
Natrium nitrat (NaNo3), untuk daging olahan dan keju.
Natrium nitrit (Na No2), untuk daging olahan, daging awetan dan kornet kalangan.
Asam propionate, untuk roti dan sediaan keju olahan.
e. Anti oksidan
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi.
Contoh:
Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium), digunakan pada daging olahan, kaldu, dan buah kalangan.
Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan minyak makanan
Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin dan mentega.


f.Pengemulsi, pemantap, dan pengental
Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang homogen pada makanan.
Contoh: agar-agar, gelatin, dan gom arab
g. Pemutih dan pematang tepung
Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan.
Contoh: Asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat
h. Pengatur keasaman
Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat
i. Anti kempal
Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam meja)
j. Pengeras
Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contoh: aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukonat (pada buah kalangan)
k. Sekuestran
Adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Contoh: asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim), kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA
l. Penambah gizi
Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk memperbaiki gizi makanan.







Contohnya: Asam askorbat, feri fosfat, vitamin A, dan vitamin D.
B. Zat aditif yang terkandung dalam mie instan
o   Pemanis     : Gula
o   Pengawet   : 1. Natrium Benzoat
  2.Natrium metabisolfit
o   Antioksidan : TBHQ
o   Pengatur keasaman
o   Pewarna    : tartazin Cl 19140
5
o   Penguat rasa      : 1.dinatrium inosinat
          2.monoatrium glutamat
o   Penguat rasa      : nabati dan tripolifosfat

C. Dampak Negatif Zat Aditif Dalam Mie Instan
1.   Gula
Konsumsi gula berlebihan memang dapat memperburuk kesehatan tubuh. Karena itu, gula sering kali dihindari untuk mencegah berbagai penyakit, seperti serangan jantung, selulit, dan penumpukan lemak. Namun, menurut sebuah penelitian, konsumsi gula dalam tingkat yang aman pun dapat memiliki efek buruk bagi kesehatan.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh University of Utah, para peneliti memberikan takaran gula yang sama dengan takaran gula diet sehat manusia, kepada tikus betina. Hasilnya, ditemukan bahwa tikus betina tersebut, meninggal dua kali lebih cepat setelah mengonsumsi makanan yang sebagian besarnya mengandung gula.
2.   Natrium benzoat
Dampak negatif pada Natrium benzoat :
-      Kandungan bahan pengawet yang ada pada mie instan umumnya tidak terlalu besar. Akan tetapi, jika dikonsumsi terus menerus tentu akan berkomulasi dan menimbulkan efek terhadap kesehatan
-      Dampak lain adalah kanker. Dikonsumsi secara berlebihan dapat timbul efek samping berupa edema(bengkak) yang dapat terjadi karena retensi atau tertahannya cairan dalam tubuh
-      Naiknya tekanan darah sebagai akibat bertambahnya volume plasma lantaran pengikatan air oleh natrium
-      Natrium benzoat bisa memicu terjadinya serangan asma
3.   TBHQ
Proses penuaan dan penyakit degeneratif seperti kanker kardiovaskuler, penyumbatan pembuluh darah yang meliputi hiperlipidemik, aterosklerosis, stroke, dan tekanan darah tinggi serta terganggunya sistem imun tubuh dapat disebabkan oleh stress
oksidatif. Stress oksidatif adalah keadaan tidak seimbangnya jumlah oksidan dan prooksidan dalam tubuh. Pada kondisi ini, aktivitas molekul radikal bebas atau reactive oxygen species (ROS) dapat menimbulkan kerusakan seluler dan genetika. Kekurangan zat gizi dan adanya senyawa xenobiotik dari makanan atau lingkungan yang terpolusi akan memperparah keadaan tersebut.
4.   Pengatur keasaman
Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankanderajat keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amoniumsulfat, amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asamtentrat, dan natrium bikarbona
5.   tartazin Cl 19140
Pada penggunaannya, dilaporkan muncul reaksi hipersensitifitas (alergi) pada penderita asma, tumor pada anak-anak dan intolerasi pada aspirin. Hal itu bisa terjadi karena tertelan tartrazin ataupun kontak langsung kulit dengan tartrazin. Insidensi kejadian intoleransi terhadap tartrazin ini relatif sedikit, sehingga disimpulkan penggunaannya pada dosis minimal masih dianggap cukup aman. Namun, setiap bahan makanan yang mengandung tartrazin harus disebutkan pada label kemasan. Di Amerika, FDA (Food and Drug Administration) secara rutin memeriksa kalau-kalau ada produk yang mengandung tartrazin namun tidak mencantumkannya.
6.    monoatrium glutamat
Berikut adalah beberapa efek samping dan gangguan spesifik yang berhubungan dengan MSG menurut Blaylock :
§  Kejang
§  Mual
§  Alergi
§  Ruam
§  Serangan asma
§  Sakit kepala
§  Mulut terasa kering
§  Hilang ingatan
D. Upaya Menanggulangi
Cara mengurangi dampak negatif pada mie instan
1.       Ganti Air
Saat merebus mie instant tentunya terdapat air kuah yang tersisa. Jika mie tersebut berupa mie kuah, maka setelah mie direbus buanglah kuah dari hasil rebusan tadi. Kemudian gantilah dengan air panas lain. Hal ini bertujuan agar zat pengawet dan lainnya yang terkandung dalam mie instant terbuang bersama kuah tadi.
2.       Jangan Merebus Bumbu
Saat membuat mie instant biasanya sudah tertera bagaimana cara memasak yang benar. Akan tetapi beberapa orang malah memasak mie dengan mencampurkan bumbu saat merebus. Tentunya ini akan menimbulkan dampak yang lebih berbahaya. Dampak tersebut muncul dari MSG yang direbus. MSG yang dipanaskan akan berubah menjadi zat karsinogen yang sangat berbahaya karena mampu terjadinya kanker.
3.       Kurangi Bumbu Dan Ganti Dengan Bumbu Alami
Seperti yang diketahui bumbu yang disiapkan oleh pabrikan terdapat bebagai macam zat yang berbahaya bagi tubuh. Untuk itu kurangi penggunaan bumbu tersebut dan gantilah dengan bumbu dapur alami. Bumbu dapur alami seperti bawang, merica, garam kemiri, dll.
4.       Hindari Konsumsi berlebihan
Salah satu cara terbaik untukmenghindari dampat negative dari mengkonsumsi mie instant tentunya adalah tidak mengkonsumsi berlebihan dan tidak mengkonsumsi  secara rutin. Karena mengkonsumsi mie instant secara rutin sama seperti menumpuk zat berbahaya dalam tubuh.









BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat kita simpulkan bahwa perilaku menyimpang pengusaha adalah mencampurkan bahan bahan bahaya kedalam makanan masyarakat yang rata-rata menyukai bahkan bisa menjadi menu makan sehari hari . Tapi, ternyata hal itu sangat membahayakan bagi pengonsumsi bila dikonsumsi secara berlebihan atau secara rutin. Dengan adanya masalah ini masyarakat harus pandai dalam hal saji.
Memang kadangkala bahan bahan berbahaya itu sangat diperlukan untuk menyempurnakan rasa. Dan tidak semua bahan yang terkandung dalam mie instan itu berbahaya. Namun, hanya ada perusahaan ilegal yang sangat nakal dengan mencampurkan bahan-bahan berbahaya secara berlebihan kedalam makanan itu.
SARAN
Kita tidak bisa sepenuhnya menyalahi pemerintah karena tetap memberikan izin untuk memproduksi bahan berbahaya. Karena, bagaimanapun bahan berbahaya tetap dibutuhkan untuk keperluan masyarakat. Dalam menyikapi hal ini masyarakat harus teliti dalam mengolah makanan untuk mengurangi dampak negatif yang terkandung dalam mie instan.














BAB V
DAFTAR PUSTAKA

http://amanahmuliaame.blogspot.com/2011/04/makalah-zat-aditif.html
www.google.com
bungkus mie instan, University of Utah
www.yahoo.com

http://life.viva.co.id/news/read/436274-waspadai-dampak-negatif-dari-gula

Comments

Popular posts from this blog

SKENARIO PENERIMAAN TAMU DENGAN PERJANJIAN

DALIL NAQLI TENTANG PEDULI TERHADAP JENAZAH

Naskah Drama Siti Nurbaya dalam Bahasa Minang