PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
KATA
PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
“PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI”
Adapun
makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami
menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya
maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhirnya penyusun
mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya
sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap
pembaca.
Penulis, 10 Agustus 2015
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Akuntansi adalah proses identifikasi,
pengukuran, dan komunikasi dari informasi-informasi ekonomi untuk menghasilkan
pertimbangan dan keputusan-keputusan dari pemakai informasi tersebut. Dari
pengertian akuntansi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan akuntansi
meliputi:
1.
Pencatatan
(recording)
2.
Penggolongan
(classifiying)
3.
Peringkasan
(summarizing)
4.
Pelaporan
(reporting)
1.
Apa
yang dimaksud Akuntansi dan apa saja yang termasuk dalam bisang spesialisasi
akuntansi
2.
Apa
yang dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi
3.
Apa
saja komponen-komponen dalam Persamaan Dasar Akuntansi
4.
Bagaimana
mencatat transaksi dan melaksanakan Laporan keuangan dalam persamaan dasar
akuntansi
Mahasiswa dapat mencatat transaksi keuangan
ke dalam persamaan dasar akuntansi, serta menyusun laporan keuangan dari
persamaan dasar akuntansi.
BAB II PEMBAHASAN
Dewasa ini akuntansi sudah digunakan demikian
luas sehingga hampir seluruh aspek kehidupan tidak ada yang terlepas dari
kegiatan akuntansi selama aspek tersebut berkaitan dengan uang. Oleh karena
sudah demikian meluas penggunaannya
dalam kehidupan mamusia, kondisi tersebut meninbulkan bermacam-macam pengertian akuntansi yang
telah disesuaikan dengan kondisi pihak
yang memberikan pengertian tersebut, misalnya :
1. Akuntansi adalah bahasa dunia usaha
(Accounting is the language of
business). Dalam hal ini akuntansi dianggap sebagai alat komunikasi
karena akuntansi dapat mengkomunikasikan informasi keuangan pada suatu unit
usaha kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
2.
Akuntansi
adalah alat bagi manajemen (Accounting is tools of management), maksudnya
adalah akuntansi merupakan alat bagi pengelola unit usaha untuk mengumpulkan
informasi keuangan sebagai bahan menyusun perencanaan, evalusasi dan
pengawasan.
Seiring dengan perkembangan tehnologi dewasa
ini, maka akuntansi dapat pula diartikan sebagai “teknologi pengolahan data
keuangan” baik secara manual maupun terkomputerisasi untuk menghasilkan
informasi keuangan dalam bentuk laporan-laporan yan disesuaikan dengan kepentingan
pihak yang membutuhkan. Di samping pengertian-pengertian tersebut, seorang
pakar akuntansi Indonesia Drs. Mulyadi, M.Sc., Ak, dalam buku Akuntansi
Manajemen edisi 2 Bab1 halaman 1 memberikan pengertian akuntansi : “Akuntansi
dapat dipandang sebagai suatu sistem yang mengolah masukan berupa data operasi
dan data keuangan untuk menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi yang dibutuhkan
oleh pemakai”.
Menurut American Institutue of Certified
Public Accountants (AICPA) : Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan,
peringkasan yang tepat dan dinyatakan dalam satuan mata uang,
transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya bersifat
finalsial dan penafsiran hasil-hasilnya.
Dari pengertian-pengertian di atas, maka
akuntansi dapat diartikan sebagai rangkaian proses yang meliputi
kegiatan-kegiatan pengidentifikasian,
pencatatan, pengelompokan, peringkasan, pelaporan, penganalisaan,
dan penafsiran tentang informasi
keuangan yang terjadi pada suatu unit usaha sehingga dapat dijadikan dasar
untuk pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Transaksi atau transaksi keuangan
adalah suatu peristiwa ekonomi atau kejadian
yang dapat dinilai dengan uang yang mengakibatkan perubahan
terhadap posisi harta,
hutang dan modal suatu unit usaha/perusahaan. Dengan demikian setiap
unit usaha/perusahaan yang akan melaksanakan transaksi keuangan, maka posisi/susunan keuangannya (harta, hutang dan modalnya) akan berubahan akibat pengaruh transaksi
tersebut. Pengaruh suatu transaksi terhadap
harta, hutang dan modal
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Harta (+), Harta (-);
Harta (+), Hutang (+)
Harta (+), Modal (+)
Harta (-), Hutang (-)
Harta (-), Modal
(-)
Harta (-), Hutang (-),Modal (+)
Harta (+), Harta (-), Modal (-)
Harta (-), Hutang (-), Modal (-)
Persamaan dasar akuntansi adalah suatu persamaan untuk menggambarkan seluruh
nilai harta/aktiva yang dimiliki
oleh suatu unit usaha dan asal usul/sumber harta tersebut. Pada tahap ini persamaannya dinyatakan sebagai berikut :
“Harta
Unit Usaha = Asal
Usulnya/Sumbernya”
Asal usul atau sumber harta/aktiva suatu unit usaha adalah dari bukan pemilik
(kreditur) dan dari pemilik (Investor). sehingga persamaan yang semula Harta Unit Usaha = Asal
Usulnya/Sumbernya, menjadi :
“Harta Unit Usaha
= Berasal dari Bukan Pemilik +
Berasal dari Pemilik”
Selanjutnya harta perusahaan
yang berasal dari “bukan
pemilik/kreditur” disebut “Hutang”, sedangkan harta perusahaan yang berasal dari
“pemilik/investor” disebut “Modal/Ekuitas”, sehingga akhirnya persamaan menjadi :
“Harta =
Hutang + Modal”
Persamaan “Harta = Hutang
+ Modal” disebut
persamaan dasar akuntansi (Accounting Equation). Prinsip persamaan ini digunakan dalam
penyusunan Laporan Keuangan perusahaan terutama untuk
menyusun “Neraca”.
D.
Pengertian Harta, Hutang dan
Modal
1. Harta/Aktiva/Asset
Harta/Aktiva adalah kekayaan yang dimiliki
oleh unit usaha/perusahaan baik berwujud
maupun tidak berwujud yang dapat dinilai
dengan satuan uang. Aktiva biasanya
dikelompokkan menjadi Aktiva Lancar dan Aktiva Tidak Lancar.
a. Aktiva Lancar (current asset) adalah aktiva-aktiva yang dalam kondisi normal diharapkan dapat diuangkan dalam jangka waktu yang tidak terlalu
lama/jangka pendek (tidak lebih dari 1 tahun).
Kelompok aktiva ini adalah
:
Ø
Kas/Uang Tunai (cash)
termasuk uang perusahaan yang disimpan di Bank yang siap digunakan
untuk mendukung operasional perusahaan;
Ø
Surat Berharga (marketable securities) yakni sertifikat deposito bank, saham, dan obligasi yang dimiliki
perusahaan untuk investasi
jangka pendek;
Ø
Piutang Wesel (notes receivable) yaitu tagihan perusahaan kepada pihak lain yang telah
dijamin kesanggupan pembayarannya oleh pihak
debitur dengan surat wesel;
Ø
Piutang Dagang adalah (account receivable) adalah tagihan perusahaan kepada
pihak debitur sebagai akibat transaksi penjualan barang
atau jasa dengan
kredit;
Ø
Persediaan Barang Dagang
(inventory) sisa barang dagang
yang siap dijual yang dimiliki perusahaan per tanggal neraca;
Ø
Pendapatan Yang Masih Harus Diterima (accruals receivable)
yaitu penghasilan-penghasilan perusahaan yang sudah menjadi
hak per tanggal neraca, tetapi pembayarannya belum diterima
Ø
Beban Dibayar Di Muka (prepaid expense) yaitu pengeluaran- pengeluaran yang sudah dibayar kepada pihak lain oleh perusahaan untuk memperoleh jasa, tetapi per tanggal neraca jasa tersebut belum diterima atau
belum dimanfaatkan;
b. Aktiva Tidak Lancar adalah aktiva-aktiva yang dimiliki
oleh perusahaan dengan
tujuan tidak segera untuk diuangkan. Yang termasuk kelompok
aktiva ini adalah :
Ø
Investasi Jangka Panjang (invesment) yaitu investasi dalam surat berharga
(saham atau abligasi)
untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun dengan
tujuan-tujuan tertentu;
Ø
Aktiva Tetap Berwujud (tangible fixed asset)
adalah aktiva perusahaan yang berwujud fisik yang digunakan
untuk operasional perusahaan dan mempunyai masa manfaat
lebih dari 1 tahun , misal nya : tanah,
bangunan, mesin-mesin, kendaraan, inventaris;
Ø
Aktiva Tetap Tidak Berwujud (intangible fixed asset) adalah aktiva perusahaan yang secara fisik tidak
ada wujudnya (abstrak) dan mempunyai masa manfaat lebih
dari 1 tahun, misalnya : Hak Paten,
Merk Dagang; Goodwill;
Ø
Beban Yang Ditangguhkan (deferred charges) yaitu pengeluaran dengan nilai yang cukup material untuk beban perusahaan dan mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 tahun sehingga pembebannya dilakukan
secara bertahap pada periode-periode berikutnya, seperti : beban pendirian
perusahaan; beban penelitian; beban survey pasar;
Ø
Aktiva lain-lain yaitu aktiva/harta perusahaan yang tidak dapat dikelompokkan sebagai aktiva lancar maupun aktiva tidak
lancar, misalnya : Bangunan dalam proses; Mesin Rusak;
Uang Jaminan.
E. Hutang/Kewajiban/Liabilities
Hutang/Kewajiban adalah kewajiban unit usaha/perusahaan untuk membayar/ menyerahkan sejumlah harta dimasa yang akan datang kepada
pihak lain karena
suatu kesepakatan. Hutang dikelompokkan menjadi Hutang Lancar (Current
Liabilities) dan Hutang
Jangka Panjang (Long Term Liabilities)
1.
Hutang Lancar (Current Liabilities) adalah hutang-hutang perusahaan yang harus segera dilunasi (tidak lebih dari 1 tahun).
Kelompok hutang ini meliputi
:
a. Hutang Dagang (Account Payable) adalah hutang yang timbul sebagai
akibat pembelian barang atau jasa secara kredit;
b. Hutang Wesel (Notes Payable) adalah hutang dagang
yang telah dijamin
pembayaran oleh perusahaan dengan menandatangi/mengaksep
surat wesel;
c. Beban Yang Masih Harus Dibayar (Accruals Payable) adalah beban-beban yang belum dibayar
oleh perusahaan per tanggal tetapi peruashaan telah menikmati jasa pihak lain, misalnya
: Hutang Gaji, Hutang Sewa, Hutang Listrik;
d. Hutang Pajak (Tax Payable)
yaitu pajak-pajak yang belum disetor
perusahaan ke Kantor
Kas
Negara;
e. Pendapatan Diterima
Di Muka (Deferred Revenue) yaitu penerimaan dari pelanggan
atas jasa perusahaan yang belum diserahkan;
2.
Hutang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo adalah bagian dari hutang
jangka panjang yang harus dibayar
perusahaan dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun,
misalnya : Angsuran
Hutang hipotik; Pelunasan Hutang
Obligasi;
Ø Hutang Jangka Panjang (Long Term Liabilities) adalah hutang-
hutang yang jangka waktu pelunasannya lebih dari 1 tahun.
Kolompok hutang ini adalah :
Ø Hutang Hipotik (Montarge Notes Payable) yaitu hutang jangka yang diperoleh perusahaan dengan jaminan aktiva tetap tidak bergerak
(tanah dan bangunan)
Ø Hutang Obligasi (Bond Payable) yaitu hutang jangka panjang
yang diperoleh perusahaan dari masyarakat umum dengan menerbitkan
surat obligasi.
Ø Hutang Lain-lain (Other Liabilities) adalah hutang-hutang yang tidak masuk ke dalam hutang
lancar maupun hutang
jangka panjang. Termasuk ke dalam kelompok
hutang ini adalah : Hutang kepada
Pemegang Saham; Hutang
Uang Jaminan.
F. Modal/Ekuitas
Ekuitas/Modal adalah hak pemilik
atas kekayaan unit usaha/perusahaan yang nilainya sama dengan selisih jumlah harta/aktiva dikurangi dengan jumlah hutang/ kewajiban. Modal suatu perusahaan pada awalnya seluruhnya berasal dari pemiliknya dan setelah perusahaan beroperasi, modal
juga berasal dari bagian laba perusahaan yang tidak diambil oleh/dibagikan kepada pemiliknya. Struktur modal suatu perusahaan berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya sesuai dengan Badan Hukum perusahaan
yang bersangkutan misalnya
:
Ø Perusahaan Perseorangan :
§ Modal Tuan ……. (nama pemiliknya)
Ø Perusahaan Persekutuan Firma :
§ Modal Tuan ……. (nama pemilik 1)
§ Modal Tuan ……. (nama pemilik 2 dst)
Ø Perusahaan Pesekutuan Komanditer (CV) :
§ Modal Tuan ……. (nama pemilik 1 dst)
§ Modal Komanditer….(nama pemilik tidak aktif/komanditer)
Ø Perusahaan Perseroan Terbatas (PT)
§ Modal Saham
§ Prioritas
§ Disagio
§ SahamPrioritas
§ Modal Saham Biasa;
§ Agio Saham Biasa;
§ Laba Ditahan
Ø Perusahaan Koperasi :
§ Simpanan Pokok
§ Simpanan Wajib
§ Simpanan Wajib Khusus
§ Modal Hibah/Sumbangan
§ Cadangan
§
SHU
Tahun Berjalan
G.
Bentuk-bentuk Persamaan dasar Akuntansi
Bentuk persamaan dasar akuntansi
lazimnya dinyatakan
dengan :
Harta = Hutang +
Modal;
Bentuk ini dapat diubah
ke bentuk lain,
misalnya menjadi
:
Hutang = Harta – Modal,
atau
Modal = Harta - Hutang.
Untuk penyusunan Laporan Keuangan bentuk persamaan dasar akuntansi dapat diubah dari “Harta = Hutang + Modal, menjadi :
Harta + Beban +
Prive = Hutang + Modal + Pendapatan,
atau
Harta = Hutang +
(Modal + ((Pendapatan - Beban)
– Prive))
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan :
§ Persamaan dasar akuntansi
adalah suatu persamaan
untuk menggambarkan nilai kekayaan
suatu perusahaan pada satu sisi, dan menggambarkan sumber/asal usul dari
kekakayaan tersebut pada sisi lain;
§ Persamaan dasar akuntansi digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu transaksi terhadap posisi keuangan (harta, hutang
dan modal) perusahaan dan merupakan konsep dasar untuk penyusunan
neraca;
§ Harta adalah kekayaan perusahaan berwujud maupun tidak berwujud
yang dapat dinilai dengan uang;
§ Hutang adalah kewajiban untuk mebayar sejumlah uang di masa yang akan datang;
§ Modal/Ekuitas adalah hak milik dari pemilik atas kekayaan
perusahaan yang jumlahnya
sebesar selisih antara jumlah
seluruh nilai harta perusahaan dikurangi jumlah seluruh nilaui
hutang hutang perusahaan;
§ Persamaan dasar akuntansi dirumuskan dengan : Harta = Hutang +
Modal;
§ Pencatatan transaki keuangan ke dalam persamaan dasar
akuntansi baik pada perusahaan jasa maupun
perusahaan dagang menggunakan prinsip dasar yang sama.
Comments
Post a Comment