MAKALAH PERANAN KOMUNIKASI DALAM KEGIATAN BISNIS
Latar Belakang Penyelenggaraan Komunikasi
dengan Pasar
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari. Dengan berkomunikasi kita dapat melakukan hal apa saja
termasuk berbisnis. Pada dasarnya komunikasi terbagi menjadi dua macam yaitu
komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Dalam dunia bisnis komunikasi yang
digunakan pun sama yaitu komunikasi verbal dan non verbal. Walaupun bentuk
komunikasinya berbeda tapi tujuannya tetap sama yaitu untuk penyampaian dan
pengiriman pesan.
Penyelenggaraan komunikasi dengan pasar, merupakan suatu syarat
mutlak bagi setiap produsen yang menghasilkan produk secara besar-besaran yang
ditujukkan pada konsumen yang tidak dikenalnya. Penyelenggaraan komunikasi
dengan pasar juga berarti suatu syarat mutlak bagi setiap pengusaha yang ingin
menjamin kelangsungan hidup perusahaannya dan terus maju berkembang.
Dalam lingkungan bisnis, ada aneka sarana komunikasi perdagangan
yang dapat dipergunakan para pengusaha untuk berkomunikasi dengan masyarakat
konsumen. Sarana-sarana komunikasi perdagangan yang tersedia antara lain adalah
dalam wujud pengiriman surat, pengiriman kawat, percakapan telepon, kunjungan
pribadi, dan lain-lain.
Jenis-jenis sarana komunikasi perdagangan yang disebutkan tadi hanya
sesuai bilamana dipergunakan dalam daerah pemasaran barang dan jasa yang ruang
lingkupnya terbatas.
Untuk berkomunikasi dalam suatu daerah pemasaran yang sangat luas,
dimana calon konsumen kita jumlahnya beribu-ribu bahkan mungkin mencapai jutaan
atau puluhan juta orang, kita memerlukan sarana komunikasi pemasarn khusus
seperti periklanan. Karena periklanan dalam rangkaian usaha yang dilakukan
setiap pengusaha merupakan suatu alat pemasaran yang bidang geraknya justru
terletak dalam bidang komunikasi massa.
PERANAN KOMUNIKASI DALAM DUNIA BISNIS
Penyelenggaraan Komunikasi dengan Pasar
Penyelenggaraan komunikasi dengan pasar, merupakan suatu syarat
mutlak bagi setiap produsen yang menghasilkan produk secara besar-besaran yang
dituukkan pada konsumen yang tidak dikenalnya.
Untuk berkomunikasi dalam suatu daerah pemasaran yang sangat luas,
dimana calon konsumen kita jumlahnya beribu-ribu bahkan mungkin mencapai jutaan
atau puluhan juta orang, kita memerlukan sarana komunikasi pemasarn khusus
seperti periklanan. Karena periklanan dalam rangkaian usaha yang dilakukan
setiap pengusaha merupakan suatu alat pemasaran yang bidang geraknya justru
terletak dalam bidang komunikasi massa.
Konsep Dasar dan Peranan Komunikasi
Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau
kegiatan-kegiatan yang kaitannya dengan masalah hubungan atau diartikna pula
sebagai saling tukar menukar pendapat. Komunikasi dapat juga diartikan hubungan
kontak antara manusia baik individu maupun kelompok.
Dalam garis besarnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah
penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Apabila
dirumuskan, pada dasarnya komunikasi adalah pemberian dan penerimaan informasi
berupa pengetahuan dan pengertian dengan maksud untuk mengubah partisipasi agar
hal-hal yang diberitahukan itu menjdi milik bersama. Jadi dengan singkat dapat
dikatakan bahwa arti penting komunikasi adalah sebagai sarana atau alat untuk
menciptakan jalinan pengertian yang sama dan serasi serta menimbulkan dasar
tindakan serta dasar terbentuknya kerja sama.
Peranan komunikasi dapat diformulasikan
sebagai berikut :
a. Sebagai alat untuk menciptakan kesamaan pengertian.
b. Sebagai alat untuk menggerakkan perbuatan atau reaksi pesan
(komunikator).
Pada dasarnya konsep dasar komunikasi meliputi :
a. Proses Komunikasi
b. Elemen-elemen Komunikasi
– Sender-write, speker, encoder (pengirim, penulis, pembicara,
pembuat pesan)
– Message (pesan)
– Medium-letter, memo, report, speech, chart, etc (media surat,
memo, laporan, materi pembicaraan, peta dan sebagainya)
– Receiver-reader, listener, perceiver, decoder (penerima,
pembicara, pendengar, pengamat)
c. Motivasi untuk komunikasi
– Mengurangi ketidakpastian
– Memecahkan masalah
– Meningkatkan keyakinan
– Kontrol Situasi
– Balikan (feedback)
Tujuan Komunikasi
• Menciptakan pengertian yang sama atas setiap pesan dan lambang
yang disampaikan, dengan maksud apa yang kita sampaikan itu dapat dimengerti
oleh komunikan dengan sebaik-baiknya sehingga mereka dapat mengerti dan
mengikuti apa yang kita maksudkan.
• Merangsang pemikiran pihak penerima untuk memikirkan pesan dan
rangsang yang ia terima, supaya gagasan tersebut dapat diterima orang lain
dengan pendekatan persuasif, bukan memaksakan kehendak.
• Melakukan suatu tindakan yang selaras sebagaimana diharapkan
dengan adanya penyampaian pesan tersebut yaitu untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu.
• Memahami orang lain, kita sebagai komunikator harus mengerti
benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkan, jangan mereka
menginginkan kemauannya.
Komponen-komponen Komunikasi
a. Komunikator / Communication yaitu subyek yang menerima pesan /
informasi atau berita.
b. Komunikan / Communicate yaitu subyek yang menerima / dituju
berita yang dikirimkan.
c. Pesan / berita / warta (message).
d. Respon / response yaitu tanggapan.
e. Media / tool / technology yaitu alat yang dipergunakan untuk
menyampaikan warta / pesan.
Komunikasi Tatap Muka
Tujuan dari komunikasi tatap muka antara lain :
• Mengerti akan pentingnya komunikasi tatap muka dalam memecahkan
masalah.
• Mengerti kapan komunikasi tatap muka lebih tepat digunakan dalam
menyelesaikan masalah.
• Mengerti tentang komponen-komponen pokok agar komunikasi tatap
muka menjadi baik.
• Mempelajari teknik-teknik pokok agar komunikasi tatap muka
menjadi baik.
• Dapat mengembangkan keterampilan dalam meningkatkan komunikasi
tatap muka.
Keuntungan menggunakan komunikasi tatap muka adalah untuk
meningkatkan pemahaman terhadap arti yang tersimpan. Berkomunikasi dengan tatap
muka akan mengajak anda untuk berkesempatan membaca isyarat, expresi wajah,
gerak tangan, tekanan suara, dan lain-lain.
Kerugian komunikasi tatap muka adalah memerlukan waktu yang lama.
Secara alamiah dan spontan komunikasi tatap muka sering menghasilkan
kepentingan dan kesulitan yang mengakibatkan berlalunya waktu percuma.
Komunikasi tatap muka menghendaki keterampilan komunikasi, mendengarkan secara
efektif dan menangani konflik dan reaksi negatif.
TUJUAN KOMUNIKASI BISNIS
Secara umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis yaitu; memberi
informasi (Informing) persuasi (persuading) dan melakukan kolaborasi,
(collaborating) dengan audiens (pelanggan).
a. Memberi Informasi
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi
yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain, contoh seorang pemimpin
perusahaan ingin mendapatkan pegawai yang diharapkan, maka Dia memasang iklan
melalui mass media, memasang websitus/situs di jalur internet, dalam hal ini
setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan dilihat dari jangkauan dan
biayanya, untuk itu harus memilih media mana yang akan dipilih.
Dan itu tergantung pada kebijakan perusahaan dengan melihat
kemampuan internal perusahaan tersebut. Contoh yang lain misalnya sebuah
Departemen Store memasang tulisan discotn besar-besaran pada produknya.
b. Memberi Persuasi
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah memberikan persuasi kepada
pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar, hal
ini sering dilakukan terutama yang berkaitan dengan penegasan konfi rmasi
pesanan pelanggan atau negoisasi dengan pelanggan, agar kedua pihak memperoleh
manfaat secara bersama-sama tanpa ada yang merasa dirugikan.
c. Melakukan Kolaborasi
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi,
atau kerja sama bisnis antara seseorang dengan orang lain, melalui jalinan
komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan kerja sama
bisnis, saat sekarang seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi
maka seseorang dapat menggunakan berbagai media telekomunikasi seperti telpon,
faksimile, telpon seluler, internet surat elektronik, teleconference. Teknologi
komunikasi tersebut sangat penting artinya dalam pererat kerja sama bisnis.
Umpan Balik dan Bentuk-Bentuknya
1. Umpan Balik
Dalam setiap kegiatan komunikasi merupakan kegiatan pengiriman dan
penerimaan lambang ataupun keinginan untuk mengubah pendapat orang lain yang
merupakan juga suatu usaha untuk mengadakan hubungan sosial. Pada peristiwa
lain, seorang pimpinan menegur anak buahnya karena berbuat kesalahan sehingga
anak buah tersebut menyesali perbuatannya. Pengarahan dan teguran tersebut
disamakan dengan pesan (message), sedangkan tepukan tangan dinamakan umpan
balik. Antara umpan balik dan pesan terdapat hubungan sebab akibat
(causalitas). Pesan (message) itu dapat berbentuk bermacam-macam seperti
pidato, pengarahan, intruksi, tugas, perintah, analisis, dll. Pesan dapat juga
berbentuk tulisan, lisan, gambar-gambar dan bahkan demonstrasi atau
penghargaan. Umpan balik (feed back) pun dapat berbentuk bermacam-macam seperti
hasil (pelaksanaan suatu tugas), laporan, sikap yang timbul, pertanyaan,
reaksi, dsb. Sebagaimana pesan maka umpan balikpun dapat berupa tulisan, lisan,
peragaan, dsb. Umpan balik yang baik diperlukan syarat-syarat tertentu antara
lain :
1. Umpan balik hendaknya jujur
Umpan balik yang tidak jujur bersumber pada kebiasaan untuk
menyenangkan orang lain, keinginan memberi nasihat, keinginan untuk menang
dalam argumentasi, malah lebih buruk lagi apabia ada keinginan untuk mengambil
muka, menjilat, dan menyakiti orang. Umpan balik seperti ini bukan saja berguna
tapi merusak.
2. Umpan balik hendaklah tentang sesuatu yang khusus dan jelas
bukan sesuatu secara umum dan kabur.
3. Umpan balik hendaklah mengenai sesuatu dimana orang yang
bersangkutan dapat berbuat apa-apa. Umpan balik tentang sesuatu di mana orang
yang bersangkutan tidak dapat berbuat apa-apa adalah umpan balik yang tidak
berguna dan malah bisa menimbulkan perasaan mendongkol.
4. Umpan balik hendaklah jangan bersifat penilaian. Penilaian yang
dimaksud adalah judgement bukan evaluasi. Umpan balik yang bersifat penilaian
yang jujur sekalipun masih dapat menimbulkan akibat yang buruk, maka sebaiknya
umpan balik seperti itu dihindarkan.
5. Umpan balik hendaklah deskriptif, sehingga betul-betul jelas .
dalam hal ini memerlukan gambaran apa yang dikehendaki jelas dan terang.
Prinsip deskriptif itu mengajarkan pula bahwa umpan balik hendaknya
mengungkapkan juga yang baik disamping sesuatu yang perlu diperbaiki lagi.
Dalam hal ini kita sering lupa selalu mengungkapkan yang buruk tanpa menyatakan
yang baiknya sehingga jarang sekali melihat titik-titik terang dalam
pengembangan seseorang.
6. Umpan balik hendaklah bersifat hasil oriented dan bukan person
oriented. Dalam hal ini maka yang diutamakan bukan orangnya tetapi kerjanya.
7. Umpan balik hendaklah memperhatikan timing , tidak ada patokan
tentang waktu.
2. Bentuk-bentuk Umpan Balik
Bentuk-bentuk umpan balik antara lain :
1. External Feedback
Umpan balik yang baik diterima langsung oleh komunikator dari
komunikan.
2. Internal Feedback
Umpan balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan akan
tetapi datang dari pesan itu sendiri atau dari komunikator itu sendri.
3. Direct Feedback atau Immediate Feedback
Umpan balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan
menggerakkan salah satu anggota badannya.
4. Indirect Feedback atau Delaiged Feedback
Dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar radio, dll.
Hal ini umpan balik membutuhkan waktu.
5. Inferential Feedback
Umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan
sendiri ioleh komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup
relevan dengan pesan yang disampaikan.
6. Zero Feedback
Artinya bahwa komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator kepada
komunikan meskipun komunikan menyampaikan umpan balik tersebut tidak dipahami
oleh komunikator.
7. Neutral Feedback
Umpan balik yang netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali
oleh komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula.
8. Positive Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada kemunikan
mendapat tanggapan positif, misalnya dengan adanya penerimaan pada pesan yang
disampaikan.
9. Negative Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator mendapat tantangan
dari komunikan.
Kesalahpahaman dalam Berkomunikasi
Missunderstanding (kesalahpahaman) merupakan salah satu kendala
komunikasi efektif dan sangat berpeluang menciptakan konflik. Suatu kondisi
salah paham biasa dimunculkan ketika suatu informsi yang diterima oleh
seseorang memiliki makna atau esensi yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh si
pemberi atau penyampai informasi. Kesalahpahaman ini banyak sekali bentuknya,
mulai dari hal-
hal sepele dalam kehidupan sehari-hari, sampai kesalahpahaman oleh
kalangan elit politik yang menentukan kehidupan orang banyak.
Salah satu bentuk kesalahpahaman yang cukup “parah” adalah
cultural misunderstanding, atau kesalahpahaman kultural. Dalam hal ini, budaya
dan kebiasaan yang melekat menjadi penghalang terjalinnya komunikasi yang
efektif. Misalnya, seorang lelaki Sunda memiliki menantu pemuda Jawa. Saat si
menantu akan makan, demi kesopanan dan etika, dia menawari mertuanya. Di Jawa,
untuk menawari makan orang yg lebih tua, digunakan kata “dhahar” yang artinya
sudah sangat halus. Padahal, jika kata “dhahar” ini digunakan untuk orang
Sunda, artinya menjadi sangat kasar, karena orang Sunda menggunakan kata
“tuang” untuk kata makan yang paling halus.
Rata-rata kesalahpahaman memang terjadi pada komunikasi yang masih
dasar, yakni tahapan komunikasi yang menyenangkan. Dalam tahapan ini,
komunikator dan komunikan merasa masih belum perlu membahas masalah secara
detail, sehingga kadang terselip beberapa poin yang menjadi sumber
kesalahpahaman. Berbeda dengan tahapan lain, misalnya komunikasi untuk hubungan
yg lebih baik, yang walaupun kadang tetap ada yg namanya salah paham, namun
sudah dalam jumlah yang minimal.
Kondisi kesalahpahaman semacam ini umumnya disebabkan karena
tingkat kemampuan berkomunikasi yang kurang baik, entah itu dalam hal
menyampaikan informasi maupun dalam hal menerima informasi. Disini kemampuan
berkomunikasi memegang peranan yang sangat penting. Bagaimanapun juga,
kemampuan berkomunikasi seseorang turut menentukan efektif tidaknya hubungan
yang dibangun dengan orang lain.
Ada beberapa cara untuk menghindari kesalahpahaman. Yang paling
penting adalah meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Kemampuan ini bisa kita
tingkatkan dengan, misalnya, banyak membaca koran atau tulisan lain yang
memakai tata bahasa efektif dan sistematis. Dengan rutin membaca, kosakata kita
akan semakin kaya dan mempermudah untuk menjalin komunikasi. Selain itu, jangan
lupa tanyakan kepada lawan bicara hal-hal yang kita belum jelas maksudnya.
Cara ini membantu untuk menghindari salah paham akibat salah
persepsi. Cara yang lain, tingkatkan sensitivitas kita pada lawan bicara dan
kurangi sensitivitas dari lawan bicara. Dengan kata lain, tingkatkan kepekaan
kita untuk merasakan perasaan lawan bicara, agar kita lebih berhati-hati dalam
memilih dan menyampaikan kata. Sebaliknya, kurangi kepekaan kita dari kata-kata
yang diucapkan oleh lawan bicara. Jangan sampai kita tersinggung oleh hal-hal
sepele, hanya karena kita terlalu sensitif dalam menanggapi orang lain.
Memperbaiki Komunikasi dalam Organisasi
Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif diperlukan beberapa
persyaratan, antara lain : persepsi, ketetapan, kredibilitas, pengendalian, dan
kecocokan / keserasian.
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang
dihadapi dengan memperhatikan tiga hal sebagai berikut:
1. Membuat satu pesan secara lebih berhati-hati
2. Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi
3. Mempermudah upaya umpan balik antara si Pengirim dan si
penerima pesan
KEBERHASILAN KOMUNIKASI BISNIS
Keberhasilan komunikasi di dalam suatu organisasi akan ditentukan
oleh kesamaan pemahaman antara-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi.
Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian
pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (tempat dan waktu) komunikasi.
Komunikasi organisasi biasanya menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan,
tertulis dan tayangan) yang memungkinkan terjadinya peyerapan informasi dengan
lebih mudah dan jelas.
Secara empiris, pemahaman orang perihal sesuatu hal akan lebih
mudah diserap dan dipahami jika sesuatu tersebut diperlihatkan dibanding hanya
diperdengarkan atau dibacakan. Dan akan lebih baik lagi hasilnya jika sesuatu
yang dikomunikasikan tersebut, selain diperlihatkan juga sekaligus
dipraktikkan.
Hasil studi tentang perilaku bisnis di kalangan eksekutif
menunjukkan fakta bahwa kemampuan berkomunikasi merupakan unsur pokok di antara
berbagai faktor personal yang diperlukan untuk mempromosikan menejemen
organisasi atau mengatasi konflik menejemen (Boove and Thill, 2002). Dengan
kata lain, kemampuan berkomunikasi efektif sekaligus juga merupakan salah satu
ciri mutu SDM karyawan. Istilahnya, komunikasi efektif dalam suatu organisasi
dapat diumpamakan seperti darah dalam tubuh dan kunci kesuksesan.
Keberhasilan komunikasi bisnis juga sangat ditentukan oleh adanya
efektivitas dalam komunikasi bisnis. Efektivitas komunikasi bisnis, seperti
halnya jenis komunikasi lainnya ditentukan beberapa hal :
1. Persepsi
Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan yang disampaikan
dapat diterima komunikan.
2. Keberhasilan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Salah satu faktor keberhasilan komunikasi bisnis dalam penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi yaitu adanya proses integrasi informasi
menyangkut ketersediaan komunikasi data yang tepat guna. Ini mencakup beberapa
faktor antara lain, pertama, cakupan (range) produk jasa komunikasi data yang
dimiliki. Dengan adanya hirarki, jenis, dan besar kecilnya manufaktur mempunyai
perbedaan karakteristik sistem informasi yang dibutuhkan sehingga diperlukan
jenis layanan komunikasi yang berbeda pula. Kedua, Coverage. Diperlukan
provider yang dapat menyediakan layanan di lokasi manapun mengingat lokasi
manufaktur yang menyebar dan terkadang di daerah yang terpencil (rural area).
Ketiga, unjuk kerja (performansi). Performansi yang tinggi merupakan syarat
utama agar komunikasi selalu dapat dilakukan. Keempat, Biaya. Faktor biaya
menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan agar efisiensi tetap dapat
ditingkatkan.
Komunikasi berbasis internet
Internet menjadi suatu media komunikasi yang memegang peranan
sangat penting dalam perkembangan bisnis, secara garis besar terdapat tiga
aktivitas bisnis utama yang dapat dikomunikasikan lewat internet :
• Membangun Produk.
• Aktivitas opersional
• Pelayanan Jasa,
Berbagai aktivitas bisnis dapat dilakukan melalui internet,
beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
• Berbagi data internal.
• Rekruitmen calon pegawai.
• Memperolah partner bisnis, dan pelanggan.
• Menemukan informasi eksternal (pihak luar).
• Pembelian material dan peralatan.
• Promosi produk dan jasa.
• Fasilitas penunjang bagi pelanggan.
• Media kolaborasi dengan partner bisnis.
• Publikasi perkembangan bisnis.
Komunikasi bisnis berbasis internet, dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara, yaitu :
• Menggunakan e-mail
• Diskusi melalui Milist (mailing list)
• Membuat suatu group/komunitas
• Melalui video konferensi
• Pesan singkat
• Telepon berbasis internet, dan
• Transfer data/dokumen
3. Ketepatan
Komunikan atau audience memiliki kerangka pikir. Agar komunikasi
yang dilakukan tepat sasaran, komunikator perlu mengekspresikan hal yang ingin
disampaikan sesuai dengan kerangka pikir komunikan.
4. Kredibilitas
Dalam berkomunikasi komunikator perlu memiliki suatu keyakinan
bahwa komunikan dapat dipercaya. Sebaliknya dia juga harus bisa mendapatkan
kepercayaan dari komunikan.
5. Pengendalian
Dalam komunikasi, komunikan memberika reaksa/umpan balik/feedback
terhadap pesan yang disampaikan. Reaksi ini harus bisa diantisipasi sekaligus
dikendalikan oleh komunikator sehingga tidak melenceng dari target komunikasi
yang diharapkan.
6. Kecocokan
Komunikator yang baik selalu dapat menjaga hubungan persahabatan
yang menyenangkan dengan komunikan.
Pendapat lain mengatakan bahwa agar komunikas berjalan secara
efektif dan efisien maka ada 3 hal yang sangat penting yaitu :
1. Mampu membuat pesan dipahami.
2. Harus memahami pesan yang diharapkan yang dikirim kepada anda.
3. Kendali atas proses komunikasi harus diterapkan.
Selain itu agar dapat melakukan komunikasi bisnis yang efektif,
seorang komunikan harus memiliki 3 kemampuan (skill), yaitu :
1. Empati,
2. Pembicara yang sederajat,
3. Proyeksi atau menciptakan dampak.
Dengan demikian apabila komunikasi bisnis berjalan secara efektif
di suatu perusahaan akan dapat menghasilkan beberapa hal sebagai berikut :
• Mempercepat Penyelesaian Masalah.
• Memperkuat Pengambilan Keputusan.
• Meningkatkan Profesionalisme.
• Memberikan Respon yang Positif terhadap Stakeholder.
• Meningkatkan Produktivitas.
• Memperkuat hubungan Bisnis.
Daftar Pustaka
http://ratnanhana.blogspot.com/2013/04/peranan-komunikasi-dalam-dunia-bisnis-1.html
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/03/17/memperbaiki-komunikasi-dalam-organisasi/
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/03/17/kesalahpahaman-dalam-berkomunikasi/
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/03/16/umpan-balik-dan-bentuk-bentuknya/
http://groupof3.blogspot.com/2013/12/tujuan-manfaat-komunikasi-bisnis.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/komunikasi_bisnis/bab1-latar_belakang_dan_peranan_komunikasi_dalam_dunia_bisnis.pdf
https://4r13s.wordpress.com/2009/11/04/pengertian-dan-peranan-komunikasi/
http://nuwrileardkhiyari.blogdetik.com/2013/11/25/komunikasi/
Comments
Post a Comment