Makalah Amal Shaleh
BAB I
AMAL SALEH
PENGERTIAN DAN
PENTINGNYA AMAL SALEH
Secara bahasa, “amal” berasal dari bahsa Arab yang berarti
perbuatan atau tindakan, sedangkan “saleh” atau “shalih” berarti yang baik atau
yang patut. Sedangkan menurut istilah, amal saleh ialah perbuatan baik yang
memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan balasan pahala yang
berlipat di akhirat.islam memandang
bahwa amal saleh merupakan manifestasi keimanan kepada allah swt. Islam buknlah
sekedar keyakinan, melainkan amalan saleh yang mengejawantahkan keyakinan
tersebut. Amal saleh menegaskan prinsip-prinsip keimanan dalam serangkaian
aturan-aturan Allah swt.
Alqur’an mennyebutkan ungkapan “amal saleh” pada dua tempat,
yaitu QS. Fatir/35:10 dan QS. At-Taubah/9:120. Ayat pertama mengungkapkan :
“kepadanyalah akan naik perkataan yang baik, dan amal kebajikan dia akan
mengangkatnya.” (QS.Fatir/35:10). Sedangkan ayat kedua menjelaskan tentang
semua tindakan dalam jihad di jalan Allah sebagai amal saleh. Adapun ayat yang
menjelaskan amal yang tidak saleh (amal ghairu salih) dikaitkan dengan
pembangkangan kan’an terhadap seruan ayahnya, Nabi Nuh as. (QS.Hud/11:46)
Al-Qur’an menghubungkan
kata ”amanu” (mereka beriman) dan” ‘amilus-salihat”(mereka beramal
saleh) dengan kata sambung “wa” (dan) pada 50 ayat Al-Qur’an, antara lain:
QS.Al-Baqarah/2:25,82,27, Ali-Imran/3:57, An-Nisa’/4: 57,122,173, At-Tin/95:6,
Al-Bayyinah/98:7 .
Al-Qur’an juga menyebutkan kata “as-salihat” tetapi tidak
menghubungkannya secara langsung dengan “amanu”.
Dari apa yang ditemukan [ada ayat-ayat Al-Qur’an di atas,
dapat disimpulkan bahwa amal saleh merupakan wujud dari keimanan seseorang.
Artinya orang yang beriman kepada Allah swt. Harus menampakkkan keimanannya
dalam bentuk amal saleh. Iman dan amal saleh ibaratkan dua sisi
mata uang yang tidak dapat di pisahkan. Mereka bersatu padu dalam suatu bentuk
yang menyebabkan ia disebut mata uang. Iman tanpa amal saleh juga dapat di
ibaratkan pohon tanpa buah.
Dengan demikian, seseorang yang mengaku beriman harus
menjalankan amalan keislaman, begitu pula orang yang mengaaku beragama islam
harus menyatakan keimanannya. Iman dan islam seperti sebuah bangunan yang
kokoh; iman menyangga keislaman, dan islam menopang keimanan. Iman dapat kokoh
di dalam jiwa karena diwujudkan dalam bentuk amal saleh yang menunjukkan
nilai-nilai keislaman.
Dalam banyak ayat tersebut, Allah swt. Menjanjikan kepad
amereka yang beriman dan beramal saleh memperoleh surge na’im (sarat nikmat),
maghfirah(ampunan Allah), dan pahala yang besar(ajrun azhim).selain itu, amal
saleh merupakan kunci keberuntungan bagi manusia.
Sebagaimana firman Allah dalam (QS.AL-MAIDAH/5:9) yang
artinya:
“ Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
beramal saleh, (bahwa) mereka akanmedapat ampunan dan pahala yang
besar.”(QS.Al-Maidah/5:9).
Dan firman Allah dalam surah Al-‘Asr ayat 1-3 yang artinya:
“ Demi masa sungguh manusia berada dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh.
CONTOH-CONTOH AMAL
SALEH
Merujuk kepada pengertiannya, contoh amal saleh sangat
banyak, mencakup hal-hal positif yang telah dijelaskan oleh agama, juga hal-hal
yang berkaitan dengan tradisi/adat yang tidak bertentangan dengan nilai Islam.
Amal saleh yang berkaitan dengan akidah atau rukun iman
yaitu:
Iman kepada Allah swt. Dengan cara menjadikan Allah sebagai
tujuan hidup dan orientasi semua amal dan
perbuatan .
Iman kepada malaikat Allah dengan cara meneladani karakter
malaikat yang tak pernah membantah perintah Allah serta tunduk dan patuuh
psds-Nya.
Iman kepada Al-Qur’an dengan cara mempelajari isi dan kandungan
Al-Qur’an serta berupaya untuk mengamalkannya.
Iaman keoada Muhammad saw. Dengan cara menjadikannya sebagai
teladan hidup dan motivator semua amal saleh.
Iman kepada hari akhir dengan cara meyakini kbenarannya serta menyadari bahwa semua amal yang
dikerjakan di dunia pasti akan mendapatkan balasan dari Allah swt.
Iman kepada qada dan qadar Allah denagan memandang
positif bahwa di balik semua ketentuan
takdir-Nya. Tersimpan rahasia dan hikmah yang besar.
Amal saleh yang berkaitan dengan syari’at atau rukun islam
yaitu:
Melaksanakan solat dengan kesadaran bahwa solat membentuk
kepribadian mulia, mencegah perbuatan keji dan mungkar.(QS.AL-ANKABUT/29:45)
Berpuasa ramadhan dengan kesadran bahwa puasa hakikatnya
melatih mental dan menghaluskan jiwa, serta Bersyahadat dengan meyakini
kebenaran Islam dan bahwa Allah adalah tuhan yang wajib di sembah.
menumbuhkan kepedulian social.
Menegeluarkan zakat dengan kesadaran bahwa zakat hakikatnya
menyucikan harta dan mengharmoniskan hubgungan social.
Berhaji dengan kesadaran bahwa haji merupakan lambing
kesalehan individual yang sangat berkaitan dengan kesalehan social.
Amal saleh yang berkaitan dengan keindahan akhlak atau ihsan
antara lain:
Sabar ketika tertimpa musibah.
Syukur ketika mendapat nikmat atau anugrah.
Ikhlas beramal dan suka menolong.
Adil dan jujur dalam menyelesaikan masalah.
Sungguh-sungguh dalam belajar, bekerja, berkarya, dan
berusaha.
Bersikap pemaaf dan memohon maaf ketika bersalah.
Jihad untuk membela kebenaran dan melawan kezaliman.
Bersikap, sederhana ,rendah hati, mnepati janji dan dapat
dipercaya.
Menghindarkan diri dari perbutan-perbuatan dosa besar dan
tindakan tercela.
NILAI-NILAI POSITIF
AMAL SALEH
Nilai-nilai positif
yang terkandung di dalam amal saleh antara lain:
Menentramkan hati dan mendamaikan jiwa pelakunya.
Berbagi kebahagiaan kepada orang lain, seperti dalam prilaku
menolong.
Membina kepribadian yang berkualitas, seperti dalam
kesungguhan belajar.
Memberikan rasa tentram bagi orang lain, seperti dalam
keadilan dan kejujuran.
Membentengi diri dari perbuatan dosa dan tindakan tercela.
Menumbuhkan kerendahan hati, ketetapan janji dan kepercayaan
orang lain.
MEMBIASAKAN PERILAKU
AMAL SALEH
Setidaknya ada empat cara yang efektif untuk membiasakan amal saleh:
Menyadari dan memahami manfaatnya bagi diri sendiri.
Menyadari dan memahami manfaat dan dampak positifnya bagi
orang lalin.
Menyadari bahwa amal saleh akan mencegah seseorang dari
perbuatan keji dan mungkar.
Menyadari bahwa amal saleh akan mencegah orang lain dari perbuatan
keji dan mungkar.
Dalam konsep ESQ yng digagas oleh Ary Ginanjar Agustisn,
terhadap sekema ihwal bagaimana amal-amal saleh itu bisa bersinergi dalam diri
kita secara seimbang. Kuncinya ialahdengan membangun kecerdasan intelektual
yang dipadukan dengan kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual. Inilah yang
oleh Ary akan menghasilkan manusia yang paripurna.
BAB II
PERSATUAN DAN KERUKUNAN
PENTINGNYA PERSATUAN
DAN KERUKUNAN
Persatuan adalah menghimpun hal-hal yang terserak
menjadi”satu” atau mementuk sebuah unit yang masing-masing anggotanya saling
menguatkan. Kesatuan diibaratkan seperti sapu lidi yang memiliki kekuatan dan
tidak terceerai. Persatuan juga dapat di ibaratkan seperti genggaman tangan
yang kokoh.
Kerukunan adalah perhimpunan yang damai atau persatuan
yang menumbuhkan sikap saling menghargai
dalam komunitas yang beragam atau etnis yang berbeda-beda. Ciri kerukunan
terletak pada suasana menciptakan hidup berdampingan yang damai tanpa konflik
yang mendasar. Kerukunan dapat diibaratkan seperti es campur. Bahan-bahan yang
berbeda: alpukat, kelapa, nangka, pudding, sagu, pemanis, dan susu, berhimpun
dalam suatu wdah yang menciptakan rasa yang nikmat.
Islam memandang bahwa persatuan adalah suatu kewajiban agama
yang harus diiterapkan untuk melahirkan ‘izzatul-islam wal-muslimin atau
kemuliaan islam dan kaum muslim di tengah kehidupan manusia. Sedangkan
kerukunan merupakan ajaran islam yang menghargai keyakinan agama lain selama
umat agama lain itu tidak mengganggu umat islam. Jadi, konteks peersatuan islam
adalah sesame umat islam. Sedangkan konteks kerukunan iyalah hbungan antar umat
beragama. Tujuan kerukunan adalah menciptakan kedamaian social dalam masyarakat
yang beragama.
Tentang persatuan umat islam, Allah swt. Berfirman yang
artinya:
“ dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama)
Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu
ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu,
sehingga dengan karunia-Nya kamu enjadi
bersaudara, sedangkan(ketika itu) kamu berda di teppi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.” (QS.Ali ‘Imran/3:103).
Nabi Muhammad saw.
Juga menjelaskan bahwa persatuan di antara muslim seperti bangunan yang saling
mengukuhkan dan menguatkan. Dalam sebuah hadist yang artinya:
Dari nabi Muhammad saw. Yang bersabda, “Sesungguhnya muslim
kepada muslim lainnya seperti bangunan (yang kokoh). Satu sama lainnya saling
menguatkan.”Nabi lalu menjalinkan jari-jari kedua tangannya.(HR.Al-Bukhari).
Tentang kerukunan umat beragama, Allah swt. Mengisyaratkannya
di dalam QS.Al-Baqarah/2:139: yang artinya:
“katakanlah (muhammad),’apakah kamu hendak berdebat dengan
kami tentang Allah, padahal dia adalah tuhan kamidan tuhan kamu. Bagi kami
amalan kami,bagi kamu amalan kam. Dan hanya kepada-Nya kami denngan tulus
mengabdikan diri.”(QS.Al-Baqarah/2:139).
Ketika menjelaskan hubungan islam dengan agama lain,
Al-Qur’an surah Al-Kafirun/109 menyatakan:”katakanlah Muhammad,’Wahai
orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu
bukan penyembah apa yang aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa
yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah apa yang aku
semabah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”
NILAI-NILAI POSITIF
DALAM PERSATUAN DAN KERUKUNAN
Persatuan didalam islam memiliki nilai-nilai yang positif
antara lain:
Persatuan melahirkan kekuatan. Denagn bersatu, sapu lidi menjadi
kuat. Dengan persatuan, kaum muslimin memiliki kekuatan untuk mempertahankan
harga diri sebagai umat terbaik.
Persatuan menciptakan kebersamaan di antara muslimin. Dengan
persatuan, kaum muslimin dapat merasakan kebersamaan yang kuat dalam menghadapi
berbagai ujian hidup dan bencana. Mereka akan saling menolong dalam
kebersamaan.
Persatuan meningkatkan persaudaraan sesama muslim.
Persatuan menghasilkan kerja sama yang produktif.
Persatuanmenciptakan kesadaram kolektif tentang tanggung
jawab bersama untuk memuliakan islam.
Adapun kerukunan beragama memiliki nilai –nilai positif
antara lain:
Kerukunan beragama
menciptakan kehidupan social yang damai dan tenang.
Kerukunan beragama melahirkan sikap saling menghargai dan
toleransi teerhadap perbedaan agama dan kepercayaan orang lain.
Kerukunan beragama mencegah timbulnya konflik antar umat
beragama yang dapat menyulut permusuhan diantara sesame manusia.
MEMBIASAKAN PERSATUAN
DAN KERUKUNAN
Ada lima cara efektif untuk menguatkan persatuan dan
kerukunan beragama, yaitu:
Menyadari dan memaahami manfaat persatua dan kerukunan bagi
umat islam dan kehidupan manusia.
Menyadari dan memahami bahwa persatuan di dalam islam akan
melahirkan kekuatan, menciptakan kebersamaan, menigkatkan persaudaraan,
menghasilkan kerja sama yang produktif, dn menciptakan kesadaran kolektif
tentang tanggung jawab bersama untuk memuliakan islam.
Meyadari dan memahami bahwa kerukunan beragama akan
menciptakan kehidupan yang damai dan tenang, melahirkan sikap saling
menghargai, dan menegaskan toleransi terhadap perbedaan agama dan kepercayaan
orang lain.
Menyadari dan memahami bahwa persatuan di dalam islam
sebenarnya akan mencegah berbagai konflik dan intrik yang terjadi di antara
kaum muslimin.
Menyadari dan memahami bahwa kerukunan beragama sebenarnya
dapat mecegah berbagai konflik antar agama dan kepercayaan yang berbeda-beda.
PENTINGNYA RASA
TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Rasa toleransi sangat penting dalam kehidupan manusia,
baik dalam berkata-kata maupun dalam bertingkah laku. Dalam hal ini, toleransi
berarti menghormati dan belajar dari orang lain, menghargai perbedaan,
menjembatani kesenjangan budaya, sehingga tercapai kesamaan sikap. Toleransi
juga merupakan awal dari sikap menerima bahwa perbedaan bukanlah suatu hal yang
salah, justru perbedaan harus dihargai dan dimengerti sebagai kekayaan.
Misalnya perbedaan ras, suku, agama, adat istiadat, cara pandang, prilaku,
pendapat dan lain sebagainya. Dengan perbedaan tersebut diharapkan manusia bisa
mempunyai sikap toleransi terhadap segala perbedaan yang ada, dan berusaha
hidup rukun, baik individu dengan individu, individu dengan kelompok
masyarakat, dan kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat yang lainnya.
Dalam kehidupan di kampus Undiksha misalnya, sangat
perlu sekali memupuk rasa toleransi tersebut, karena mahasiswa yang kuliah
disana bukan hanya dari satu daerah saja, melainkan dari berbagai daerah,
bahkan dari luar Bali pun ada. Di Bali saja sudah terdapat berbagai kebudayaan
dan adat istiadat yang berbeda, bahkan memiliki dialek yang bebeda-beda setiap
daerah dan itu merupakan ciri khas dari daerang masing-masing. Sehingga sangat
dibutuhkan sifat saling menghargai antar individu dengan individu yang lainnya.
Perbedaan pendapat juga sering terjadi, misalnya dalam forum diskusi, baik
diskusi dalam lingkup yang besar maupun lingkup yang kecil. Dalam lingkup yang
kecil misalnya diskusi dalam kelas, banyak perbedaan pendapat antara pemakalah
dengan peserta yang bertanya. Pada saat pemakalah menjawab pertanyaan dari
salah satu peserta, ada yang pro dan kontra antara peserta yang satu dengan
peserta yang lainnya. Disaat seperti itu, rasa saling menghargai pendapat orang
lain sangat dibutuhkan. Jangan sampai selesai diskusi terjadi pertikaian karena
perbedaan pendapat atau ada salah satu peserta yang pendapatnya melenceng dari
materi kemudian ada yang mengejek. Kita sebagai mahasiswa seharusnya tidak
melakukan hal seperti itu, karena manusia takkan luput dari kesalahan dan
manusia tidak ada yang sempurna.
Dalam pergaulan sehari-hari juga, kita harus bisa
menghargai dan menghormati orang lain. Dalam pergaulan ada teman, dalam
pertemanan juga banyak sekali perbedaan. Misalnya dari beda sifat, karakter,
cara berpikir, dari fisik pun banyak perbedaan karena ada yang tinggi, ada yang
pendek, ada yang kurus, dan ada yang gemuk. Tapi kita masih bisa berteman
dengan baik, karena kita dapat saling mengerti dan tidak memperdulikan
perbedaan yang ada. Kadang antara teman yang satu dengan yang lainnya bisa
saling ejek, tapi kita harus tahu batasannya, jangan sampai terlalu memojokkan
teman kita, jangan sampai menyakiti teman kita sendiri. Selain kita harus tahu
batasan-batasannya, kita juga harus mengerti bahwa hal tersebut hanyalah
bercanda yang tujuannya untuk mengakrabkan persahabatan yang sudah ada. Dalam
hal ini, dibutuhkan suatu pengertian bahwa kita hidup di dunia ini tidak bisa
hidup sendiri. Manusia selalu membutuhkan seorang teman dalam hidupnya karena
manusia adalah mahluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan dari orang lain.
Sehingga dalam hal ini kita harus selalu memupuk rasa toleransi dengan selalu
bersikap yang baik dan bisa menghargai orang lain.
Jadi dalam hal ini, rasa toleransi sangat diperlukan
oleh manusia dalam menjalani hidup di dunia ini, karena tanpa rasa saling
menghargai dan saling menghormati, manusia tidak akan dapat hidup dengan
tenang. Pertengkaran dan pertikaian mungkin akan terjadi apabila manusia tidak
memiliki rasa toleransi terhadap orang lain, bahkan peperangan antar ras, suku,
bangsa dan negara juga bisa terjadi. Oleh karena itu, konsep tentang toleransi
harus diajarkan sejak dini agar setelah dewasa nanti bisa menjadi anak yang
berbudi pekerti yang luhur. Dalam mengenalkan sikap toleransi pada anak dapat
dilakukan dengan menunjukkan sikap menghargai orang lain, memberikan contoh
yang baik, mengajarkan berbicara dengan berhati-hati, dan bersikap jujur.
Dengan begitu anak tersebut akan menanamkan sikap yang sama seiring
perkembangannya.
BAB III
KESIMPULAN
Jadi dari materi pembahasan tentang cara membiasakan prilaku
amal saleh, persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari di atas dapat
kita ambil kesimpulan bahwa banyak
sekali pelajaran yang dapat kita peroleh dari pembelajaran tersebut diantaranya
kita bisa mengetahui cara-cara bagaimana kita melakukan sebuah proses hubungan
social dengan menerapkan prilaku-prilaku yang baik seperti amal saleh dan kita
bisa senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan umat beragama. Karena kita
ketahui bahwa pada zaman modern ini sangat diperlukan persatuan dan kesatuan terutama
dalam bidang kerukunan umat beragama.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
EdiDarmono Toto,MA.dkk.Akidah Akhlak,Semarang: Penerbit Karya
Toha,cet 2008
http://www.google.com
http://www.blogilmuakidah@ilham.com
Comments
Post a Comment