Lari Estafet
LARI ESTAFET
1. Pengertian Lari
Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari
pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting.
Lari ini dilakukan bersambung dan bergantian membawa tongkat dari garis start
sampai ke garis finish. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang
pelari. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada
nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari
sebelumnya ke pelari berikutnya.
Start yang digunakan dalam lari bersambung adalah untuk
pelari pertama menggunakan start jongkok. Sedangkan untuk pelari kedua, ketiga,
dan pelari yang keempat menggunakan start melayang. Jarak lari bersambung yang
sering diperlombakan dalam atletik baik untuk putra maupun putri adalah 4 x 100
meter atau 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang
diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah
pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
2. Sejarah Lari Estafet
Lari sambung
dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya bertujuan untuk meneruskan berita
yang telah diketahui sejak lama. Di Yunani, estafet obor diselenggarakan dalam
hubungannya dengan pemujaan leluhur dan untuk meneruskan api keramat ke
jajahan-jajahan baru. Tradisi api olimpiade berasal dari tradisi Yunani
tersebut.
Lari estafet 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter bagi pria dalam
bentuk sekarang ini, pertama-tama diselenggarakan pada olimpiade tahun 1992 di
Stockholm. Estafet 4 x 100 meter bagi wanita sejak tahun 1928 menjadi nomor
olimpiade dan 4 x 400 meter dilombakan sejak tahun 1972.
3. Peraturan Lari
Estafet
Masing-masing
pelari mempunyai peran penting dalam olahraga lari estafet. Oleh karena itu,
kekompakan dan irama lari juga harus selalu dijaga. Dalam jarak tempuh 4 x 100
meter, pelari tidak diperbolehkan untuk menjatuhkan tongkat estafet. Jadi harus
benar-benar dilatih cara mengoper tongkat. Karena bila terjatuh, peserta lari
akan langsung didiskualifikasi. Berbeda halnya dengan olahraga lari estafet
dengan jarak tempuh 4 x 400 meter. Karena jarak tempuh yang lebih jauh, maka
peraturannya pun lebih ringan. Peserta lari boleh menjatuhkan dan mengambil
kembali tongkat estafet yang terjatuh. Tetapi resikonya adalah kalah. Karena
ketika peserta lari mengambil tongkat, maka dipastikan peserta tersebut akan
jauh tertinggal dari peserta-peserta lain.
4. Tongkat Estafet
Tongkat estafet
adalah benda yang diberikan secara bergilir dari satu peserta ke peserta lari
lainnya dalam satu regu. Karena itu, tongkat ini pun tidak sembarang tongkat.
Ukurannya dibuat sesuai dan pas dengan panjang genggaman pelari pada umumnya.
Ukuran tongkat yang digunakan pada lari estafet adalah:
• Panjang tongkat : 29 – 30 cm
• Diameter tongkat : 3,81 cm (dewasa) dan 2,54 cm (anak-anak)
• Berat tongkat : 50 gr
Cara memegang tongkat estafet harus dilakukan dengan benar.
Memegang tongkat dapat dilakukan dengan dipegang oleh tangan kiri atau kanan.
Setengah bagian dari tongkat dipegang oleh pemberi tongkat. Dan ujungnya lagi
akan dipegang oleh penerima tongkat estafet berikutnya. Dan bagi pelari
pertama, tongkat estafet harus dipegang dibelakang garis start dan tidak
menyentuh garis start.
5. Teknik Pergantian
Tongkat Estafet
Perlombaan lari
estafet mengenal dua cara pergantian tongkat, yaitu:
a. Teknik penerimaan tongkat dengan cara melihat (visual)
Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari
sambil menolehkan kepala untuk melihat tongkat yang diberikan oleh pelari
sebelumnya. Penerimaan tongkat dengan cara melihat biasanya dilakukan pada
nomor 4 x 400 meter.
b. Teknik penerimaan tongkat dengan cara tidak melihat (non
visual)
Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari
tanpa melihat tongkat yang akan diterimanya. Cara penerimaan tongkat tanpa
melihat biasanya digunakan dalam lari estafet 4 x 100 meter.
Dilihat dari cara menerima tongkat, keterampilan gerak
penerima tongkat tanpa melihat lebih sulit dari pada dengan cara melihat. Dalam
pelaksanaannya, antara penerima dan pemberi perlu melakukan latihan yang lebih
lama melalui pendekatan yang tepat.
6. Teknik Pemberian dan
Penerimaan Tongkat Estafet
Prinsip lari
sambung adalah berusaha membawa tongkat secepat-cepatnya yang dilakukan dengan
memberi dan menerima tongkat dari satu pelari kepada pelari lainnya, agar dapat
melakukan teknik tersebut, pelari harus menguasai keterampilan gerak lari dan
keterampilan memberi serta menerima tongkat yang dibawanya.
Dalam beberapa perlombaan lari sambung, seringkali suatu regu
dikalahkan oleh regu lainnya hanya karena kurang menguasai keterampilan gerak
menerima dan memberikan tongkat dari satu pelari kepada pelari yang lainnya.
Bahkan, seringkali suatu regu didiskualifikasi hanya karena kurang tepatnya
penerimaan dan pemberian tongkat.
Perlombaan lari estafet mengenal dua cara pemberian dan
penerimaan tongkat, yaitu:
a. Teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari bawah
Teknik ini dilakukan dengan cara pelari membawa tongkat
dengan tangan kiri. Sambil berlari atlet akan memberikan tongkat tersebut
dengan tangan kiri. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari belakang ke
depan melalui bawah. Sementara itu, tangan penerima telah siap dibelakang
dengan telapak tangan menghadap ke bawah. Ibu jari terbuka lebar, sementara
jari-jari tangan lainnya dirapatkan.
b. Teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari atas
Teknik ini dilakukan dengan cara mengayunkan tangan dari
belakang ke depan, kemudian dengan segera meletakan tongkat dari atas pada
telapak tangan penerima. Pelari yang akan menerima tongkat mengayunkan tangan
dari depan ke belakang dengan telapak tangan menghadap ke atas. Ibu jari di
buka lebar dan jari-jari tangan lainnya rapat.
Ada sebuah cara yang dilakukan dalam olahraga lari estafet
agar tongkat estafet tidak jatuh saat diberikan pada peserta lain. Yaitu pelari
yang memegang tongkat estafet meegang tongkat estafet dengan tangan kiri dan
memberikannya juga dengan tangan kiri. Sedangkan si penerima tongkat bersiap
menerima tongkat dengan tangan kanan.
7. Hal-hal yang Harus
Diperhatikan dalam Lari Estafet
Adapun hal-hal yang
harus diperhatikan dalam olahraga lari estafet, sebagai berikut:
a. Pemberian tongkat sebaiknya secara bersilang, yaitu pelari
1 dan 3 memegang tongkat pada tangan kanan, sedangkan pelari 2 dan 4 menerima
atau memegang tongkat dengan tangan kiri atau sebaliknya.
b. Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan
keistimewaan dari masing-masing pelari. Misalnya, pelari 1 dan 3 dipilih yang
benar-benar baik dalam tikungan. Pelari 2 dan 4 merupakan pelari yang mempunyai
daya tahan yang baik.
c. Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar
diukur dengan tepat.
d. Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar
dari lintasan masing-masing.
8. Peraturan Perlombaan
Adapun peraturan
perlombaan dalam olahraga lari estafet, sebagai berikut:
a. Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter
dan bagi pelari estafet 4 x 100 meter ditambah 10 meter prazona. Prazona adalah
suatu daerah di mana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya,
tetapi di sini tidak terjadi pergantian tongkat.
b. Setiap pelari harus tetap tinggal di jalur lintasan
masing-masing meskipun sudah memberikan tongkatnya kepada pelari berikutnya.
Apabila tongkat terjatuh, pelari yang menjatuhkannya harus mengambilnya.
c. Dalam lari estafet, pelari pertama berlari pada
lintasannya masing-masing sampai tikungan pertama, kemudian boleh masuk ke
lintasan dalam, pelari ketiga dan pelari keempat menunggu di daerah pergantian
secara berurutan sesuai kedatangan pelari seregunya.
Comments
Post a Comment