OSTEOMALASIA, Rakhitis, Hypomagnesema, Insomnia, Gondok, Kretinismen, Leukopenia, Gingvitis, Anorexia,

OSTEOMALASIA
1.Defenisi
Osteomalasia adalah penyakit metabolisme tulang yang dikarakteristikkan oleh kurangnya mineral dari tulang (menyerupai penyakit yang menyerang anak-anak yang disebut rickets) pada orang dewasa, osteomalasia berlangsung kronis dan terjadi deformitas skeletal, terjadi tidak separah dengan yang menyerang anak-anak karena pada orang dewasa pertumbuhan tulang sudah lengkap (komplit).
2.Penyebab
Penyebabnya ditandai dengan keadaan kekurangan vitamin D (calcitrol), dimana terjadi peningkatan absorbsi kalsium dari sistem pencernaan dan penyediaan mineral dari tulang. penyediaan calsium dan phosfat dalam cairan eksta seluler lambat. Tanpa adekuatnya vitamin D, kalsium dan fosfat tidak akan terjadi di tempat pembentukan kalsium dalam tulang.
3.Patofisiologi
Ada berbagai macam penyebab dari osteomalasia yang umumnya menyebabkan gangguan metabolisme mineral. Faktor yang berbahaya untuk perkembangan osteomalasia diantaranya kesalahan diet, malabsorbsi, gastrectomy, gagal ginjal kronik, terapi anticonvulsan jangka lama (phenyton, phenobarbital) dan insufisiensi vitamin D (diet, sinar matahari).
Tipe malnutrisi (defisiensi vitamin D sering digolongkan dalam hal kekurangan calsium) terutama gangguan fungsi menuju kerusakan, tetapi faktor makanan dan kurangnya pengetahuan tentang nutrisi yang juga dapat menjadi faktor pencetus hal itu terjadi dengan frekuensi tersering dimana kandungan vitamin D dalam makanan kurang dan adanya kesalahan diet serta kurangnya sinar matahari.
Osteomalasia kemungkinan terjadi sebagai akibat dari kegagalan dari absorbsi calsium atau kekurangan calsium dari tubuh. Gangguan gastrointestinal dimana kurangnya absorbsi lemak menyebabkan osteomalasia. Kekurangan lain selain vitamin D (semua vitamin yang larut dalam lemak) dan kalsium. Ekskresi yang paling terakhir terdapat dalam faeces bercampur dengan asam lemak (fatty acid).
Sebagai contoh dapat terjadi gangguan diantaranya celiac disease, obstruksi sistem pencernaan kronik, pankreatitis kronis dan reseksi perut yang kecil.
Lagi pula penyakit hati dan ginjal dapat menyebabkan kekurangan vitamin D, karenanya organ-organ tersebut mengubah vitamin D ke dalam untuk aktif. Terakhir, hyperparatiroid menunjang terjadinya kekurangan pembentukan calsium, dengan demikian osteomalasia menyebabkan kenaikan ekskresi fosfat dalam urine.
4.Manifestasi klinik
Umumnya gejala yang memperberat dari osteomalasia adalah nyeri tulang dan kelemahan. Sebagai akibat dari defisiensi kalsium, biasanya terdapat kelemahan otot, pasien kemudian nampak terhuyung-huyung atau cara berjalan loyo/lemah. Kemajuan penyakit, kaki terjadi bengkok (karena tinggi badan dan kerapuhan tulang), vertebra menjadi tertekan, pemendekan batang tubuh pasien dan kelainan bentuk thoraks (kifosis).
5.Evaluasi diagnostik
Pada foto x – ray umumnya nampak kekurangan mineral dari tulang sangat nyata. Berdasar dari vertebra mungkin menunjukkan fraktur kompressi dengan nyeri pada ujung vertebra. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan lambatnya rata-rata serum kalsium dan jumlah fosfor serta kurangnya kenaikan alkaline phosfat. Ekskresi urine calsium dan creatinin lambat.

Rakhitis
Rakitis adalah penyakit pertumbuhan tulang pada anak yang umumnya disebabkan oleh kekurangan vitamin D dan kalsium.
Gejala utama penderita rakitis adalah pelunakan atau pelemahan tulang. Tulang yang rapuh ini menyebabkan penderita rakitis menjadi lebih rentan mengalami patah tulang.
Selain pelunakan, bagian tulang yang terkena penyakit ini juga akan terasa sakit. Tidak jarang orang tua akan mendapati anaknya menjadi malas berjalan atau mudah lelah saat berjalan. Gejala kesemutan, kedutan, dan kram otot bahkan bisa muncul apabila penderita rakitis juga menderita hipokalsemia atau defisiensi kalsium dalam darah.
Penderita rakitis juga rentan mengalami masalah kesehatan pada gigi, seperti gigi berlubang, pertumbuhan gigi lambat, dan enamel yang lemah.
Jika rakitis tidak tertangani, maka penderita berisiko mengalami gejala deformitas tulang, seperti kaki atau punggung melengkung, tulang dada menonjol, penebalan pada pergelangan tangan, kaki, dan lutut, serta melunaknya tulang tengkorak. Cara berjalan anak rakitis akan terlihat melebar, menyerupai cara berjalan bebek atau pinguin, ketika usia mereka bertambah.
Kondisi yang tidak tertangani juga berisiko menghambat pertumbuhan tulang, sehingga penderita akan terlihat lebih pendek dari anak-anak lain yang seusianya.
Penyebab rakitis
Penyebab utama penyakit rakitis pada anak adalah kurangnya vitamin D dan kalsium. Faktor-faktor penyebab seorang anak kekurangan kedua zat tersebut bisa bermacam-macam, salah satunya adalah kurangnya asupan makanan yang kaya akan kedua zat tersebut, seperti sayuran, keju, susu, telur, dan minyak ikan.
Selain faktor asupan makanan, kekurangan kalsium dan vitamin D juga bisa terjadi karena:
Jarang terpapar sinar matahari.
Menderita penyakit usus, hati, atau ginjal yang menyebabkan terhambatnya penyerapan mineral dan vitamin.
Cacat genetika yang berdampak kepada kinerja ginjal sehingga menghambat penyerapan kalsium fosfat dalam tulang dan darah.
Kelahiran prematur yang menyebabkan pembentukan penyimpanan atau perbekalan vitamin D sewaktu berada di dalam rahim menjadi tidak sempurna.
Mendapat asupan ASI dari ibu yang jarang terpapar matahari dan kekurangan asupan Vitamin D.
Efek samping obat-obatan antikejang yang dapat mengganggu kemampuan tubuh dalam mengelola vitamin D.
Diagnosis rakitis
Jika anak Anda terlihat mengalami gejala-gejala penyakit rakitis, seperti lemah otot, nyeri tulang, malas berjalan, cepat lelah, pertumbuhan fisik lambat dan masalah pada gigi, segera temui dokter guna mendapatkan pemeriksaan lebih jauh.
Selain melalui pemeriksaan fisik, diagnosis penyakit rakitis secara lebih mendetail bisa dilakukan melalui pemeriksaan darah untuk mengukur kadar vitamin D dan kalsium. Dokter juga kemungkinan akan melakukan pemindaian X-ray dan CT scan guna mengukur kepadatan tulang dan tanda-tanda patah tulang.
Informasi mengenai riwayat medis anak dan keluarga, pola makan, serta obat-obatan yang sedang mereka konsumsi bilamana ada, juga penting dalam mendukung hasil pemeriksaan.
Pengobatan rakitis
Pengobatan penyakit rakitis dilakukan dengan cara meningkatkan kadar vitamin D dan kalsium dalam tubuh anak dengan cara:
Memperbanyak konsumsi makanan atau minuman yang kaya akan kedua zat tersebut.
Menjemur mereka di bawah sinar matahari secara rutin, yaitu sekitar 10-15 menit tiap hari.
Mengonsumsi suplemen vitamin D dan kalsium jika asupan makanan kurang.
Penggunaan suplemen harus berdasarkan instruksi dari dokter. Hal ini disebabkan jika kadar vitamin D dan kalsium di dalam darah terlalu tinggi, maka dapat menimbulkan efek samping atau gejala seperti:
Nyeri tulang
Sakit kepala
Pusing
Mual dan muntah
Sembelit
Sakit perut
Nafsu makan berkurang
Sering buang air kecil dan selalu merasa haus
Penanganan rakitis akibat kondisi yang mendasari
Apabila kurangnya kadar vitamin D dan kalsium di dalam tubuh disebabkan oleh adanya kondisi tertentu, maka penanganan khusus oleh dokter bisa dilakukan.
Sebagai contoh, apabila anak menderita penyakit hati atau usus di mana ada gangguan penyerapan, maka pemberian suplemen secara suntik bisa dilakukan rutin pada tiap tahunnya. Cara ini juga bisa diterapkan pada anak yang kesulitan menelan suplemen.
Pada kasus rakitis yang disebabkan oleh penyakit ginjal, biasanya dokter akan menerapkan metode pengobatan dialisis guna mengganti fungsi-fungsi ginjal. Selain dialisis, kombinasi vitamin D khusus dan suplemen fosfat bisa diberikan untuk membantu kinerja ginjal yang terganggu akibat cacat genetika.
Penanganan gejala tulang bengkok
Apabila rakitis menyebabkan tulang anak Anda mengalami kelainan, misalnya punggung menjadi bungkuk atau tulang kaki menjadi melengkung, maka dokter kemungkinan akan memasangkan alat penyangga khusus untuk memposisikan tulang kembali pada tempatnya. Alat ini juga dapat terus dipakai seiring pertumbuhan usia anak.
Pada kasus tertentu, operasi bisa dilakukan jika dirasa perlu untuk memperbaiki bentuk serta posisi tulang yang bengkok tersebut.
Pencegahan rakitis
Penyakit rakitis bisa dicegah apabila kadar vitamin D dan kalsium di dalam tubuh anak Anda udah mencukupi. Untuk mempertahankan kadar kedua zat tersebut, Anda harus melakukan beberapa hal berikut:
Imbangi asupan gizi anak Anda dengan makanan-makanan yang kaya akan vitamin D dan mineral, misalnya telur, ikan sarden atau salmon, kacang-kacangan, tahu dan tempe, sayur-sayuran, serta susu.
Apabila asupan gizi dari makanan masih kurang, mintalah dokter untuk meresepkan suplemen vitamin D dan kalsium sesuai dengan usia dan kebutuhan anak Anda. Ibu hamil dan menyusui juga memerlukannya.
Jemur anak Anda di bawah sinar matahari secara rutin sekitar 10-15 menit karena sinar matahari juga merupakan sumber vitamin D yang baik.



Hypomagnesema
1. Definisi
Hipomagnesemia mengacu pada konsentrasi magnesium serum dibawah normal. Kadar magnesium serum normal 1,5 sampai 2,5 mEq/L ( atau 1,8 – 3,0 mg/dl; SI 0,75 – 1,25mmol/L ). Hampir sepeirtiga magnesium serum berkaitan dengan protein, duapertiga sisanya terdapat sbagai kation bebas ( Mg2+). Seperti kalsium, kation ini adalah fraksi terionisasi yang terutamanya terlibat dalam aktivitas neuromuskular dan proses fisiologis lainnya. Seperti halnya kadar kalsium, kadar magnesium harius dievaluasi dalam kombinasi dengan kadar albumin. Kadar albumin serum yang rendah kan menurunkan magnesium total.
Hipomagnesemia adalah ketidakseimbangan yang umum pada pasien yang sakit secara kritis, namun hal ini sering terabaikan. Kekurangan magnesuim juga terjadi pada pasien lain yang sakit secara akut, seperti mereka yang mengalami putus alkohol dan mereka yang menerima makanan bernutrisi setelah periode kelaparan, seperti pada nutrisi selang atau nutrisi parenteral.
Rute kehilangan megnesium yang terpenting adalah traktus intestinalis. Kehilangan bisa dalam bentuk drainase dari penghisap nasogastrik, diare atau fistula. Karena ccairan dari gastrointestinal bagian bawah lebih banyak mengandung magnesium ( 10 – 14 mEq/L) di bandingkan dengan cairan dari traktus gastrointestinal bagian atas (1 – 2 mEq/L), kehilangan akibat diare atau fistula intestinal mungkin akan lebih menyebabkan kekurangan magnesium di banding dengan kehilangan yang diakibatkan oleh pengisapan lambung. Meskipun kehilangan magnesiu secara relatif kecil dalam penghisapan nasogastrik, hipomagnesia akan terjadi bila kehilangan berkepanjangan dan cairan parenteral tidak mengandung magnesium. Karena usus kecil distal adalah tempat utama penyerapan magnesium, segala bentuk fungsi usus, seperti reseksi intestin atau penyakit inflamasi usus, dapat menagarah pada hipomagnesemia.
Alkoholisme adalah penyebab hipomagnesia simtomatik yang paling umum di Amerika Serikat. Kondisi ini terutama sangat mengganggu ketika sedang mengobati putus alkohol. Karena hal ini, sangat di anjurkan bahwa kadar magnesium serum di ukur setiap 2 atau 3 hari pada pasien yang sedang menjalani penghentian alkohol. Meskipun kadar megnesium serum dapat normal saat masuk, kadar ini dapat turun sebagai akibat perubahan metabolisme yang berkaitan dengan terapi, seperti perpindahan magnesium intraseluler yang berkaitan dengan pemberian glukosa intravena.
Selama penggantian nutrisi, elektrolit seluler utama di tarik dari serum dalam disimpan dalam sel – sel yang baru saja mengalami sintesis. Karenanya, jika formula pemberian makan ebteral atau parenteral kandungan magnesiumnya kurang, maka hipomagnesemia serius akan terjadi. Kareana hal ini, kadar ion serum yang terutama interseluler ini harus di ukur pada interval yang teratur selama pemberian makan enteral, khususnya pada pasien yang telah mengalami periode kelaparan.
Penyebab lain hipomagnesemia termasuk pemberian aminoglikosida, siklosporine, sisplantin, diuretik, digiitalis, dan amfoteresin, dan pemberian cepat darah bersitrat khususnya pada pasien dengan penyakit ginjal atau hepatik. Defisiensi magnesium sering terjadi  pada pasien dengan diabetik atau ketoasidosis. Kondisi ini secara primer merupakan akibat peningkatan ekresi megnaesium selama diuresis osmotik dan perpindahan magnesium kedalam sel – sel dengan terapi insulin.
2. Manisfestasi klinis
Manisfestasi klinis hipomagnesemia sangat berkaitan dengan sistem neuromuskuler.Beberapa efeknya akibat secara lnagsung dari rendahnya kadar meagnesium serum, lainnya akibat perubahan – perubahan sekunder dalam metabolisme kalsium dan kalium. Gejala – gejalanya biasanya belu terjadi sampai kadsar magnesium kurang dari 1 mEq/L ( SI: 0.5mmol/L ).
Diantara perubahan neuromuskuler adalah hiperesitrabilitas dengan kelemahan otot, tremor dan gerakan etitod ( gerakan – gerakan lambat kedutan involunter, dan memutar – mutar ). Perubahn  lainnya termasuk tetani, tonik klonik dan penggeneralisasian atau kejang vokal, dan stridor laringeal, dan tanda chvostek dan Trousseu positif, yang terjadi sebagian karena hipokalasemia yang menyertai.
Difesiensi magnesium mencetuskan disritmai ajntung seperti, PVC, takikardia supraventrikuler, dan fibrilasi ventrikuler. Peningkatan kerentanan terhadap toksisitas digitalis adalah berkaitan dengan rendahnya kadar megnesium serum. Ini merupakan oertimbanga penting karena pasien yang menerima digoksin juga mungkin mendapat tera[i diuretik, sehingga mencetuskan kehilangan magnesium melalui ginjal.
Hipomagnesemia mungkin disertai oleh perubahn suasana hati yang jelas. Apatis, deperesi gelisah atau agitasi ekstrim telah terbukti, juga ataksia, pusing, insomnia dan kealm pikir. Pada waktunya delirium dan psikosis nyata dapat terjadi, seperti halusinasi dengar atau lihat.

3. Evaluasi Diagnostik
Pada analisi laboraturium, kadar magnesium serum kurang dari 1,5mEq/L atau 1,8 mg/dl ( SI: 0,75mmol/L ). Hipomagnesemia seringkali berkaitan dengan hi[okalemioa dan hipokalsemia. Sekitar 25% magnesium berikatan dengan protein terutama seringkali dengan albumin. Penurunan albumin karenya dapat menurunkan hasil total konsentrasi magnesium. Evaluasi EKG mencerminkan difesiensi magnesium, kalium, dan kalsium, takiaritmia perpanjangan interval PR dan QT, pelebaran QRS, depresi ST, dan pendataran gelombang T. Torsades de pointes, suatu bentuk takikardia ventikuler berkaitan dengan perubahan ketiga elektrolit tersebut. PVC, PAT, dan blok jantung dapat juga terjadi. Kadar magnesium urine dapat membatu dalam mengidentifikasi penyebab penipisan magnesium dan dilakukan setela pemberian magnesium sulfat.
4. Penatalaksanaan
Defisiensi magnesium dapat diperbaiki hanya dengan diet saja. Sebagian magnesium yang utama adalah sayuran hijau, kacang – kacangan dan legume, serta buah – buahan seperti pisang, buah anggur dan jeruk. Magnesium juga banyak terkandung dalam mentega kacang dan coklat. Bila diperlukan, garam magnesium dapat juga diberikan per oral untuk menggantikan kehilangan kontinu. Daire adalah komplikasi umum dari magnesium bentuk oral. Pasien yang menerima nutrisi parenteral total membutuhkan magnesium dalam larutan intavena untuk mencegah perkembangan hipomagnesia. Pemberian intravena magnesium sulfat harus dilakukan melalui pompa IV, dan kalsium glukononat harus sudah tersedia untuk berjaga – jaga bila terjadi tetani hipokalsemik atau hipermagnesemia.
Gejala berat hipomagnesemia di atasi dengan pemberian magnesium parenteral. Magnesium sulfat merupakan garam magnesium yang paling umum digunakan. Konsentrasi garam magnesium seri dapat digunakan untuk mengatur dosisnya.
5. Intervensi keperawatan
Perawat harus waspada pada pasien yang beresiko terhadap hipomagnesemia dan mengamti terjadinya kondisi ini. Pasien yang sedang mendapat digitalis harus dipantau dengan ketat karena kekurangan magnesium mencetuskan toksisitas digitalis. Bila hipomagnesemia menjadi berat, perawat harus bersiap diri untuk melakukan tindak kewaspadaan kejang. Kewaspadaan keselamatan lainnya dilakukan, sesuai indikasi jika rejadi kelam pikir.
Karena kesulitan menelan ( dispagia ) dapat terjadi pada pasien denhan penipisan magnesium, kemampuan untuk menelan harus dinuji dengan air sebelum medikasi oral atau makanan diberikan. Disfagia kemungkinan berkaitan  dengan gerakan atetoid atau khoreiform ( berkejut cepat, involunter, dan tidak teratur ) yang berkaitan dengan kekurangan magnesium.
Bila kekurangan magnesium dikarenakan salah pengunaan diuretik atau laksatif., penyuluhan pasien dapat membantu menghilangkan masalah. Bagi pasien yang mendapat diet umum yang mengalami kehilangan megnesium abnormal, masukan makana yang banyak mengandung magnesium ( mis, sayuran hijau, kacang – kacangan dan lagume, pisang dan jeruk ) diperbanyak. Jika kekurangan berkenan dengan penyalahgunaan alkohol, rujukan pada pekerja sosial atau Alkoholics Anonymous diindikasikan.
Insomnia
Insomnia adalah kondisi saat seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau tidak bisa tidur cukup lama sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tubuh meski dia memiliki kesempatan untuk melakukannya. Hal tersebut menyebabkan kondisi fisik penderita insomnia menjadi tidak cukup fit untuk melakukan aktivitas keesokan harinya.
Tidur merupakan keadaan tidak sadar yang terjadi secara alami untuk memungkinkan tubuh Anda untuk beristirahat. Saat tidur, tubuh akan melalui siklus yang bergantian antara tidur gerakan mata cepat (Rapid Eye MovementI/REM) dan tidur non-gerakan mata cepat (non Rapid Eye Movement/ non-REM). Anda mungkin akan melalui empat atau lima siklus tidur dalam satu malam. Satu siklus tidur berlangsung kurang lebih selama 90 menit. Diawali dengan 4 tahap tidur non-REM yang terdiri dari tidur ringan hingga tidur dalam. Lalu dilanjutkan dengan tidur REM dimana di tahap inilah proses mimpi terjadi.
Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa angka kasus insomnia di negara-negara berkembang termasuk Indonesia mencapai 150 juta kasus ditahun 2010. Penelitian yang sama menyatakan bahwa di antara delapan negara yang diteliti, Indonesia memliki kasus insomnia yang termasuk sedikit, yaitu 3.9 persen untuk pria, dan 4.6 persen untuk wanita.
Gejala insomnia
Sulit untuk menentukan ukuran tidur normal karena kebutuhan tidur berbeda-beda bagi tiap orang. Hal tersebut dipengaruhi oleh usia, gaya hidup, lingkungan, dan pola makan. Gejala-gejala insomnia yang paling umum di antaranya:
Susah tidur.
Terbangun di malam hari atau dini hari dan tidak bisa tidur kembali.
Merasa lelah, uring-uringan, sulit berkonsentrasi, dan tidak bisa melakukan aktivitas secara baik pada siang harinya.
Tidak bisa tidur siang meskipun tubuh lelah.
Penyebab insomnia
Ada beberapa faktor penyebab insomnia yang pada akhirnya berujung kepada kondisi sulit tidur pada jangka waktu yang cukup lama. Mulai dari akibat gaya hidup dan masalah kenyamanan ruangan kamar, hingga akibat gangguan psikologi, masalah kesehatan fisik, dan efek samping obat-obatan.
Diagnosis insomnia
Ada beberapa hal yang mungkin ditanyakan dokter sebagai upaya mendiagnosis insomnia, di antaranya:
Rutinitas tidur Anda
Gaya hidup yang buruk, misalnya kebiasaan mengonsumsi kopi atau minuman keras secara berlebihan
Porsi olahraga Anda
Riwayat kesehatan (penyakit yang mungkin Anda derita)
Obat-obatan yang mungkin Anda konsumsi
Selain itu, dokter juga akan meminta Anda membuat buku harian tidur minimal selama dua minggu. Langkah ini dapat membantu dokter memahami pola tidur dan mengukur tingkat keparahan insomnia Anda.
Beberapa informasi yang harus Anda cantumkan di dalam buku harian tidur biasanya meliputi waktu yang dibutuhkan untuk bisa terlelap, pukul berapa kira-kira Anda mulai tidur, berapa kali Anda terbangun di malam hari, dan pukul berapa Anda terbangun. Informasi yang lengkap akan membantu dokter menangani insomnia Anda secara tepat.
Pengobatan insomnia
Dalam mengobati insomnia, hal pertama yang dilakukan oleh dokter adalah mencari tahu apa yang menjadi penyebab. Jika insomnia didasari oleh kebiasaan atau pola hidup tertentu yang tidak sehat, maka dokter akan menyarankan pasien untuk memperbaikinya. Jika insomnia disebabkan oleh gangguan kesehatan (misalnya gangguan kecemasan), maka dokter akan terlebih dahulu mengatasi kondisi yang mendasari rasa cemas tersebut.
Dalam beberapa kasus insomnia, dokter akan menyarankan pasien menjalani terapi perilaku kognitif. Terapi ini bisa membantu pasien mengubah perilaku dan pola pikir yang memengaruhi tidur mereka.

Jika dirasa perlu, dokter dapat meresepkan obat tidur untuk beberapa waktu. Obat tidur merupakan solusi yang bersifat sementara saja. Menangani gejala insomnia tanpa mencari solusi untuk akar penyebabnya, jarang berhasil sepenuhnya.
Saat yang tepat untuk memeriksakan diri ke dokter
Sebaiknya periksakan diri ke dokter jika Anda kesulitan untuk tidur atau sulit mempertahankan tidur, terlebih lagi jika hal tersebut berdampak kepada kehidupan sehari-hari Anda.
Kelelahan karena insomnia dapat memengaruhi suasana hati Anda dan menciptakan masalah di dalam hubungan Anda dengan orang-orang terdekat dan rekan kerja.

Gondok
Kelenjar tiroid adalah organ berbentuk kupu-kupu yang terletak tepat di bawah jakun. Kelenjar ini memiliki fungsi penting, yaitu untuk memproduksi hormon tiroid yang berperan dalam berbagai proses-proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh.
Pada kondisi normal, kinerja kelenjar tiroid cenderung tidak kita sadari sama seperti organ-organ dalam yang lain. Tetapi jika terjadi pembengkakan, kelenjar tiroid akan membentuk benjolan pada leher. Inilah yang disebut gondok.
Jenis-jenis Penyakit Gondok
Terdapat dua jenis gondok, yaitu gondok difus dan nodul. Pengelompokan ini berdasarkan tekstur benjolannya.
Benjolan pada gondok difus terasa mulus saat disentuh. Sementara pada gondok nodul, benjolan terasa tidak rata dan bergumpal. Permukaan yang tidak rata tersebut disebabkan oleh adanya satu atau lebih bintil-bintil kecil yang padat atau berisi cairan dalam benjolan.
Gejala-gejala Penyakit Gondok
Tidak semua penderita gondok mengalami gejala. Jika memang ada indikasi yang muncul, terbentuknya benjolan abnormal pada leher adalah gejala utama dari kondisi ini.
Ukuran benjolan gondok berbeda-beda pada tiap penderita. Benjolan yang berukuran kecil biasanya tidak menyebabkan gejala apa pun. Meski demikian, benjolan tersebut dapat memengaruhi pernapasan serta menyebabkan penderita sulit menelan jika bertambah besar.
Gejala-gejala lain yang umumnya menyertai pembengkakan meliputi tenggorokan yang terasa sesak, perubahan suara (misalnya menjadi serak), batuk-batuk, serta kesulitan bernapas dan menelan.
Jika merasakan gejala-gejala di atas, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Terutama bagi penderita dengan benjolan yang terus membesar dan mengalami kesulitan bernapas atau menelan.
Penyebab Penyakit Gondok
Gondok terkadang sulit ditemukan penyebabnya karena sangat beragam. Tetapi ada beberapa faktor yang umumnya bisa memicu penyakit ini. Di antaranya adalah:
Hipertiroidisme dan hipotirodisme. Penyakit gondok dapat terjadi karena kinerja kelenjar tiroid yang berlebihan (hipertiroidisme) atau menurun (hipotiroidisme). Keduanya akan memicu pembengkakan kelenjar tiroid. Hipertiroidisme umumnya disebabkan oleh penyakit Graves. Sementara hipotiroidisme dapat dipicu oleh kekurangan iodin atau penyakit Hashimoto. Penyakit Hashimoto dan penyakit Graves merupakan kondisi autoimun.
Defisiensi iodin. Iodin dibutuhkan kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid. Zat ini dapat ditemukan dalam ikan, tiram, rumput laut, sereal, biji-bijian, serta susu sapi. Karena kekurangan iodin, kinerja kelenjar tiroid akan menurun dan mengalami pembengkakan.
Merokok. Asap tembakau yang mengandung senyawa tiosianat dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam memanfaatkan iodin.
Di samping penyebab umum di atas, gondok juga dapat terjadi akibat hal-hal berikut:
Keberadaan nodul dalam kelenjar tiroid.
Pengaruh kanker tiroid.
Inflamasi kelenjar tiroid akibat infeksi virus, bakteri, atau obat-obatan tertentu.
Kadar iodin yang berlebihan dalam tubuh.
Perubahan hormon karena pubertas, kehamilan, dan menopause.
Pajanan radiasi, misalnya saat menjalani radioterapi.
Pengaruh obat litium yang umumnya digunakan untuk menangani depresi dan gangguan bipolar.
Faktor-faktor Risiko Penyakit Gondok
Gondok dapat menyerang siapa saja, tapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit ini. Faktor-faktor pemicu tersebut meliputi:
Usia. Risiko gondok meningkat seiring bertambahnya usia.
Jenis kelamin. Wanita memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan pria.
Faktor keturunan. Memiliki anggota keluarga yang mengidap kanker tiroid atau penyakit autoimun akan meningkatkan risiko penyakit gondok.
Obat-obatan seperti amiodarone dan imunosupresan.
Kehamilan dan menopause. Risiko gangguan tiroid meningkat pada saat wanita sedang hamil atau menopause, tapi penyebabnya belum diketahui dengan pasti.
Proses Diagnosis Penyakit Gondok
Kelenjar tiroid yang membengkak umumnya dapat diketahui oleh dokter melalui pemeriksaan fisik yang sederhana. Pemeriksaan ini memungkinkan dokter untuk mendeteksi ukuran serta tekstur benjolan. Jenis penyakit gondok difus atau nodul juga dapat diketahui lewat pemeriksaan ini.
Penderita juga akan diminta menjalani evaluasi fungsi tiroid untuk memastikan penyebab di balik pembengkakan kelenjar. Pemeriksaan ini dilakukan melalui tes darah untuk mengukur kadar hormon T3, T4, dan TSH (thyroid-stimulating hormone atau hormon perangsang tiroid). Hormon TSH diproduksi oleh kelenjar pituitari yang terletak di otak.
Kadar hormon tiroid yang tinggi mengindikasikan hipertiroidisme. Sementara tingkat hormon tiroid yang rendah dan TSH yang tinggi akan menandakan bahwa penderita mengalami hipotiroidisme.
Ada beberapa tes lain yang dilakukan untuk memberikan informasi yang lebih mendetail mengenai kondisi pasien, yaitu pemindaian tiroid, USG, serta biopsi.
Proses pemindaian tiroid melibatkan isotop radioaktif untuk memeriksa ukuran dan jenis benjolan tiroid. Karena itu, tes ini sebaiknya dihindari oleh ibu hamil.
Pemeriksaan USG digunakan untuk mengonfirmasi ukuran dan jenis benjolan serta keberadaan nodul yang mungkin tidak ditemukan lewat pemeriksaan fisik. Sedangkan biopsi yang dilakukan melalui aspirasi jarum halus dianjurkan guna mengetahui jenis sel yang ada dalam benjolan.
Langkah Pengobatan Penyakit Gondok
Gondok dapat ditangani dengan beberapa cara. Penentuan langkah ini tergantung pada beberapa faktor, yaitu ukuran benjolan, gejala yang dirasakan, serta penyebab dasar terjadinya gondok.
Benjolan yang kecil dan tidak menyebabkan gejala umumnya tidak langsung ditangani. Dokter akan memantau perkembangan kondisi Anda sebelum melakukan tindak lanjut karena gondok Anda mungkin bisa sembuh tanpa membutuhkan penanganan.
Jika benjolan terus membesar hingga mengganggu kondisi kesehatan pasien, ada beberapa langkah pengobatan yang dapat diambil. Metode-metode penanganan yang akan dianjurkan oleh dokter meliputi:
Terapi penggantian hormon
Langkah ini dilakukan untuk menangani hipotirodisme dengan menggantikan hormon tiroid dan umumnya harus dijalani seumur hidup. Contoh obatnya adalah levothyroxine. Tetapi obat ini juga dapat memicu efek samping seperti mual, kram otot, serta detak jantung yang cepat atau tidak teratur.
Obat penurun hormon tiroid
Thionamide akan menurunkan kadar hormon tiroid dengan menghambat proses produksinya. Obat ini digunakan untuk mengatasi hipertiroidisme. Efek sampingnya meliputi mual, nyeri pada sendi, ruam ringan, serta penurunan jumlah sel darah putih secara mendadak.
Terapi iodin radioaktif
Terapi ini juga termasuk penanganan untuk hipertiroidisme. Iodin radioaktif yang dikonsumsi akan menghancurkan sel-sel tiroid. Metode pengobatan ini terbukti dapat mengecilkan ukuran benjolan, tapi juga bisa memicu hipotiroidisme.
Langkah operasi
Benjolan yang terus membesar hingga mengganggu pernapasan dan menyebabkan penderita sulit menelan umumnya ditangani dengan operasi. Langkah ini akan dilakukan dengan prosedur pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid atau tiroidektomi. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 15 persen penderita gondok yang pada akhirnya membutuhkan langkah penanganan ini.
Prosedur ini juga disarankan bagi penderita yang diduga memiliki benjolan tiroid yang mengandung sel-sel kanker. Diperkirakan sekitar lima persen penyakit gondok berpotensi sebagai indikasi kanker tiroid.
Tiap operasi pasti memiliki risiko, termasuk tiroidektomi. Walau kemungkinannya tergolong kecil, pasien yang menjalani prosedur ini berpotensi mengalami komplikasi kerusakan pada saraf dan kelenjar paratiroid.
Contoh kerusakan saraf yang mungkin terjadi adalah perubahan suara dan gangguan pernapasan. Komplikasi ini bisa bersifat sementara atau permanen. Sedangkan kerusakan pada kelenjar paratiroid akan memengaruhi pengaturan kadar kalsium dalam darah dan tulang.

Kretinismen
A.    DEFINISI
1.      Kretinisme adalah suatu kondisi akibat hipotiroidisme ekstrem yang di derita selama kehidupan janin, bayi, atau kanak-kanak, dan terutama di tandai dengan gagalnya pertumbuhan tubuh anak tersebut dan retardasi mental (guyton, 2007)
2.      Kretinisme adalah suatu kelainan hormonal pada anak-anak. Ini terjadi akibat kurangnya hormon tiroid. Penderita kelainan ini mengalami kelambatan dalam perkembangan fisik maupun mentalnya. Kretinisme dapat diderita sejak lahir atau pada awal masa kanak-kanak (Adrian, 2011).
3.      Kretinisme yaitu perawakan pendek akibat kurangnya hormon tiroid dalam tubuh (Qeeya, 2010).
Jadi kesimpulannya menurut kelompok kami, Kretinisme adalah suatu kelainan pada hormonal pada anak-anak yang mengakibatkan kekurangannya hormon tiroid. Klien pada kasus ini biasa ditandai dengan kelambatan pertumbuhan fisik dan mental.
B.     ETIOLOGI
1.      Kretinisme Endemik
Istilah kretinisme mula-mula digunakan untuk bayi-bayi yang baru lahir pada daerah-daerah dengan asupan iodium yang rendah serta goiter endemik. Kretin endemik merupakan kelainan akibat kekurangan iodium yang berat pada saat masa fetal dan merupakan indikator klinik yang penting bagi gangguan akibat kekurangan iodium. Tanda-tanda klinis yang menonjol yaitu adanya retardasi mental, postur pendek, muka dan tangan tampak sembab dan seringkali tuli mutisme dan tanda-tanda kelainan neurologis.
Kretin endemik yang disebabkan kekurangan yodium menyangkut 3 hal yaitu epidimologis, klinis dan pencegahannya. Secara epidimologis kretin endemik selalu berhubungan dengan defisiensi yodium yang berat, dan secara klinis gejalanya disertai dengan defisiensi mental. Defisiensi mental meliputi gejala neurologis yang terdiri atas gangguan pendengaran dan bicara, gangguan berjalan dan sikap berdiri yang klinis; gejala yang menyolok lain adalah gangguan pertumbuhan (cebol) dan hipotiroidisme. Dari sisi pencegahan, kretin endemic dapat dicegah dengan menggunakan yodium, dan jika hal ini dilakukan dengan adekuat maka terjadinya kretin endemik ini dapat dicegah.
2.      Kretinisme Kongenital
Kretin sporadik atau dikenal juga sebagai hipotiroid kongenital berbeda dengan kretin endemik. Etiologi kretin sporadik bukan karena defisiensi yodium tetapi kelenjar tiroid janin yang gagal dlam memproduksi hormon tiroid secara cukup karena berbagai macam sebab.
Penyebab terjadinya kretin sporadic atau hipotiroid congenital adalah kekurangan hormon tiroid pada bayi baru lahir oleh karena kelainan pada kelenjar tiroid seperti tidak adanya kelenjar tiroid (aplasia), kelainan stuktur kelenjar (diplasia,hipoplasia), lokasi abnormal (kelenjar ektopik) atau ketidakmampuan mensintesis hormon karena gangguan metabolik kelenjar tiroid (dishormonogenesis). Kelainan tersebut dapat terjadi di kelenjar tiroid sehingga disebut hipotiroid kongenital primer, dan jika terjadi di otak (hipofisis atau hipotalamus) maka disebut hipotiroid sekunder atau tersier. Kekurangan hormon tiroid juga dapat bersifat sementara (transient) seperti pada keadaan difesiensi yodium, bayi prematur maupun penggunaan obat antitiroid yang diminum ibu.
C.     PATOFISIOLOGI
Kretinisme lebih sering di akibatkan oleh ketidak mengertian masyarakat akan pentingnya yodium, tetapi gangguan pertumbuhan kelenjar tiroid secara kongenital juga merupakan faktor penyebab dari kretinisme. Pada keadaan ini, produksi hormon tiroid seperti triiodotironi (T3) dan tiroksin (T4) akan menurun sehingga produksi TSH meningkat (seperti yang kita telah pelajari bahwa TSH di sekresikan untuk memnstimulasi pengeluaran hormon tiroid dan hormon tiroid di jadikan sebagai faktor penghambat sekresi TSH jika hormon tiroid sudah dalam batas normal). Selanjutnya TSH merangsang sel-sel tiroidmenyekresi banyak sekali koloid tiroglobulin ke dalam folikel, dan kelenjar tumbuh semakin besar. Tetapi oleh arena yodiumnya kurang produksi T3 dan T4 tidak meningkat dalam molekul tiroglobulin, ukuran folikel menjadi sangat besar, kelenjar tiroidnya dapat membesar 10-20 kali ukuran normal.
Keadaan ini akan meyebabkan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein dalam tubuh terganggu, pada gangguan metabolisme karbohidrat sebagai bahan bakar dari selruh sel, baik sel otak maupun sel-sel tubuh, gangguan metabolisme pada sel otak dapat mengakibatkan penurunan fungsi otak yang berlanjut kepada penurunan IQ sehingga sukar berkonsentrasi sampai kehilangan kesadaran karenanya. Pada gangguan metabolisme pada sel tubuh timbul kelelahan umum maka terjadi tremor mengakibatkan tonus otot.
D.    MANIFESTASI KLINIS
·         defisiensi mental (IQ rendah)
·         Tubuh sangat pendek (cebol)
·         lidah membesar
·         pematangan tulang yang terlambat
·         Wajah lebam
·         Kulit kasar, kering dan pucat
·         Rambut kepala kasar dan rapuh
·         Penurunan tonus otot
A.    PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.      Laboratorium
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar hormon tiroid (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan dapat mendiagnosis kondisi dan lokasi masalah kelenjar tiroid. Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi tiroid biasanya menunjukkan kadar T4 rendah dan TSH tinggi. Laboratorium : Darah lengkap rutin, serologic urea dan elektrolit, calcium, fosfatase, T4 dan TSH, GH (growth Hormone)
A.    PENATALAKSANAAN MEDIS
1.      Garam beryodium. Sesuai Kepres no 69, 13 Oktober 1994,mewajibkan semua garam yang dikonsumsi,baik manusia maupun hewan ,diperkaya dengan yodium sebanyak 30-80 ppm (Erna, 2004)
Anjuran asupan yodium setiap hari di dalam makanan
a.       Dosis 50 µg/hari untuk kisaran usia 0-12 Bulan.
b.      Dosis 90 µg/hari untuk kisaran usia 1-6 tahun.
c.       Dosis 120 µg/hari untuk kisaran usia 7-12 tahun.
d.      Dosis 150 µg/hari untuk kisaran usia 12-Dewasa.
e.       Dosis 200 µg/hari untuk kisaran Ibu hamil dan menyusui. (Arisman, 2004).

Kandungan yodium dalam makanan
Tabel Kandungan Yodium Dalam Makanan
Jenis makanan Keadaan segar(µ/gram) Keadaan kering(µ/gram)
a.       Ikan air tawar 17 – 40  68 - 194
b.      Ikan air laut 163-3180  471-4591
c.       Kerang 308-1300  1292-4987
d.      Daging hewan 27-97 -
e.       Susu 35-56 -
f.       Telur (93) -
g.      Serealia biji 22-72   34-92
h.      Buah 0-29  62-277
i.        Tumbuhan polong 23-36   223-245
j.        Sayuran 12-201  204-1636 (Arisman, 2004)
2.      Suntikan minyak beryodium (Lipiodol)
3.      Kapsul minyak beryodium. (Arisman,2004).
Secara relatif, hanya makanan laut yang kaya akan yodium : sekitar 100 μg/100 gr. PencEgahan dilaksanakan melalui pemberian garam beryodium. Jika garam beryodium tidak tersedia, maka diberikan kapsul minyak beryodium setiap 3, 6 atau 12 bulan, atau suntikan ke dalam otot setiap 2 tahun. (Arisman,2004).
Kapsul yodium adalah preparat minyak beryodium dengan dosis tinggi dan tiap kapsul berisi 200 mg yodium dalam larutan minyak.

Leukopenia
Leukopenia adalah rendahnya jumlah total sel darah putih (leukosit) dibanding nilai normal. Sedangkan nilai normal jumlah total sel darah putih adalah 5.000-10.000 per milimeter kubik.
Jadi secara singkat bisa dibilang kekurangan darah putih, kalau kekurangan darah merah namanya Anemia. Seseorang ditetapkan mengalami leukopenia apabila jumlah total sel putihnya di bawah 3.500 per milimeter kubik yang diketahui melalui pemeriksaan darah lengkap (CBC = Complete Blood Count). Istilah lain dari leukopenia adalah leukocytopenia. Sedangkan istilah yang berlawanan adalah leukositosis (leukosit tinggi). Kita tahu bahwa fungsi utama sel darah putih adalah sebagai sistem pertahanan tubuh, jadi ketika jumlah sel darah putih menurun, maka kemampuan seseorang untuk melawan infeksi dan penyakit juga akan menurun sehingga lebih rentan atau lebih mudah terserang penyakit.
Penyebab Leukopenia
Leukopenia dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis atau bisa juga sebagai akibat dari konsumsi obat-obatan tertentu. Daftar lengkap penyebab leukopenia sebagai berikut:
Infeksi, seperti influenza, tifus, malaria, TBC atau sepsis. Penyakit sumsum tulang atau penurunan fungsi sumsum tulang. Kanker atau penyakit lain yang merusak sumsum tulang. Gangguan autoimun seperti HIV atau SLE (penyakit lupus) yang menghancurkan sel-sel darah putih atau sel sumsum tulang. Obat Kemoterapi untuk kanker seperti azathioprine (diberikan pada pasien transplantasi) dapat menyebabkan leukopenia. Banyak obat yang digunakan untuk mengobati kanker juga dapat menyebabkan leukopenia. Hipersensitivitasa atau alergi terhadap beberapa obat yang umum digunakan seperti antibiotik (minocycline) atau diuretik. Kekurangan vitamin B12, seng, tembaga dan folat – kekurangan gizi dapat menyebabkan leukopenia. Pembesaran limpa (splenomegali) Anemia aplastik Radiasi
Gejala Leukopenia
Gejala umum leukopenia adalah mudah seseorang terserang penyakit infeksi, kelelahan, mengantuk, demam dan sakit kepala.

Gingvitis
Radang gusi atau gingivitis adalah inflamasi atau peradangan yang terjadi pada gusi. Sebagian besar kasus radang gusi termasuk kondisi yang ringan hingga menengah, tetapi sebaiknya diobati sesegera mungkin.
Radang gusi yang dibiarkan begitu saja berpotensi berkembang menjadi periodontitis. Komplikasi yang serius ini merupakan inflamasi pada jaringan dalam gusi dan tulang yang umumnya berujung pada gigi yang tanggal.
Gejala-gejala Radang Gusi
Penyakit ini jarang menyebabkan rasa sakit sehingga sering tidak disadari oleh penderitanya. Karena itu, kita sebaiknya mewaspadai beberapa gejala umum yang dapat terjadi. Di antaranya adalah:
Gusi yang bengkak.
Perubahan warna gusi menjadi merah.
Gusi yang rentan mengalami pendarahan, misalnya saat menyikat gigi.
Bau mulut.
Segera periksakan kondisi kesehatan gigi dan gusi jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut sehingga penanganan dapat dilakukan secepatnya.
Penyebab dan Faktor Risiko Radang Gusi
Penyebab utama radang gusi atau gingivitis adalah penumpukan plak. Plak terbentuk dari kumpulan bakteri dan sisa-sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi.
Lapisan tidak kasat mata tersebut biasanya akan hilang dengan menyikat gigi. Tetapi jika dibiarkan menempel di gigi selama lebih dari 48 jam, plak dapat mengeras dan membentuk karang gigi yang hanya bisa dibersihkan oleh dokter gigi.
Radang gusi bisa dialami oleh siapa saja. Berikut ini beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit ini.
Kesehatan mulut yang tidak terjaga, misalnya karena malas menyikat gigi.
Merokok atau menggunakan tembakau dalam bentuk lain, misalnya tembakau kunyah. Kebiasaan ini akan menyebabkan jaringan gusi sulit untuk beregenerasi.
Gigi palsu dengan ukuran yang tidak pas.
Kekurangan nutrisi.
Mengidap diabetes. Penyakit ini dapat meningkatkan risiko infeksi.
Pengaruh usia.
Infeksi akibat jamur dan virus tertentu.
Memiliki sistem kekebalan tubuh yang menurun, misalnya karena HIV atau kemoterapi.
Perubahan hormon, misalnya pada masa pubertas atau kehamilan.
Pengaruh obat-obatan tertentu. Ada beberapa jenis obat yang bisa menurunkan produksi air liur.
Penggunaan obat-obatan terlarang.
Diagnosis dan Pengobatan Radang Gusi
Proses diagnosis radang gusi atau gingivitis diawali dengan dokter yang menanyakan gejala-gejala yang Anda alami. Dokter kemudian akan memeriksa kesehatan gigi serta gusi Anda untuk memastikan kondisi gusi yang merah atau membengkak sekaligus keberadaan plak atau karang gigi.
Jika penyebab radang gusi Anda adalah plak atau karang gigi, dokter akan menanganinya sesegera mungkin untuk mencegah komplikasi. Langkah ini umumnya dilakukan dengan membersihkan plak dan karang gigi secara seksama oleh dokter.

Apabila ada gigi pasien yang berlubang atau gigi palsu yang rusak, dokter akan melakukan penambalan serta perbaikan agar kesehatan mulut bisa tetap terjaga. Proses pemeriksaan kesehatan mulut dan pembersihan gigi secara rutin oleh dokter juga dianjurkan.
Selain penanganan medis, Anda juga dapat melakukan beberapa langkah sederhana untuk membantu proses pemulihan, di antaranya adalah:
Menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, terutama setelah makan.
Gunakan sikat gigi yang lembut dan gantilah dengan yang baru tiap 12-16 minggu.
Gunakan obat kumur dengan unsur antibakteri jika dianjurkan dokter.
Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi atau tusuk gigi.
Langkah-langkah tersebut juga dapat membantu Anda untuk mencegah kambuhnya radang gusi, sekaligus menurunkan risiko Anda untuk terkena penyakit ini. Perawatan gigi oleh dokter gigi secara berkala, setidaknya dua kali dalam setahun, juga merupakan langkah pencegahan yang efektif.

Anorexia
Anorexia Nervosa adalah gangguan psikis dimana penderitanya merasa bahwa dirinya terlalu gemuk dan membiarkan diri mereka kelaparan. Penderita anoreksia mencoba mempertahankan berat badan jauh di bawah normal sehingga terlihat sangat kurus. Mereka cenderung menolak makanan meskipun terasa lapar.
Anorexia nervosa tidak benar-benar mengenai makanan. Ini merupakan cara tidak sehat untuk mengatasi masalah emosional. Ketika anda memiliki anorexia nervosa, anda sering menyamakan kekurusan adalah bernilai.
Anorexia nervosa dapat sulit diperbaiki. Tetapi dengan pengobatan, anda dapat meningkatkan pemikiran yang lebih baik mengenai siapa diri anda, mengembalikan kebiasaan makan yang sehat dan menyembuhkan beberapa komplikasi serius anorexia.
Gejala Anoreksia Nervosa
Anoreksia Nervosa
Beberapa dari mereka dengan anorexia nervosa hilang berat badan umumnya karena membatasi jumlah makanan yang mereka makan. Mereka juga mungkin mencoba menghilangkan berat badan dengan berolahraga secara berlebihan. Orang lain dengan anorexia menggunakan minuman keras dan obat pencahar, sama seperti bulimia. Mereka mengontrol kalori yang di dapat dengan memuntahkan setelah mereka makan atau dengan penyalahgunaan obat laxative, diuretic atau enema.

Tidak peduli bagaimana pengurangan berat badan dicapai, anorexia memiliki sejumlah tanda dan gejala fisik, emosional dan kebiasaan.

Gejala fisik anoreksia:
Hilang berat badan secara ekstrim
Terlihat kurus
Kadar darah yang tidak normal
Kelelahan
Tidak bisa tidur
Pusing atau pingsan
Perubahan warna kebiruan di jari
Kuku rapuh
Rambut yang tipis, patah atau rontok
Terlambat menstruasi
Konstipasi
Kulit kering
Tidak tahan terhadap dingin
Ritme jantung yang tidak beraturan
Tekanan darah rendah
Dehidrasi
Osteoporosis
Bengkak pada lengan atau kaki

Gejala emosi dan kebiasaan anorexia:
Menolak untuk makan
Menyangkal rasa lapar
Berolahraga secara berlebihan
Suasana hati yang datar, atau lemah emosi
Menarik diri dari lingkungan sosial
Mudah marah
Berkurangnya ketertarikan terhadap aktifitas seksual
Depresi
Kemungkinan penggunaan produk herbal atau obat diet
Penyebab Anorexia Nervosa
Tidak diketahui secara khusus apa yang menyebabkan beberapa orang terkena anorexia. Seperti banyak penyakit lain, ini merupakan kombinasi faktor biologis, psikologis dan sosiokultural.
Biologis
Beberapa orang secara genetik mudah terkena anorexia. Wanita muda dengan saudara kandung perempuan atau ibu dengan gangguan makan memiliki risiko yang lebih tinggi.
Psikologis
Mereka dengan anorexia memiliki karakteristik yang berkontribusi terhadap anorexia. Sebagai contoh mereka memiliki kepercayaan diri yang rendah. Mereka mungkin memiliki kepribadian obsesif-kompulsif bawaan yang membuatnya lebih mudah untuk tetap melakukan diet ketat dan tidak makan ketika lapar. Mereka mungkin juga memiliki sifat perfeksionis yang tinggi, dengan maksud mereka tidak akan berpikir bahwa mereka telah cukup kurus.
Sosiokultural
Kultur negara barat sering menanamkan dan mempertebal keinginan untuk kurus. Media banyak menayangkan gambar model atau aktor bertubuh kurus. Kesuksesan dan keberhasilan selalu dikaitkan dengan tubuh kurus. Faktor pertemanan sebaya dapat menjadi alas an untuk menjadi kurus, khususnya pada gadis muda. Bagaimanapun, anorexia dan gangguan makan lain telah ada sejak berabad lalu, menunjukkan bahwa sosiokultural bukanlah semata-mata menjadi penyebab.
Faktor risiko
Anorexia lebih banyak terjadi pada wanita meskipun baik laki-laki maupun wanita dapat juga mengalami anorexia.
Anorexia lebih umum terjadi pada mereka yang berusia remaja.
Genetik. Para ahli menemukan area pada kromosom 1 menunjukkan hubungan peningkatan risiko anorexia nervosa. Sebagai tambahan, anorexia nervosa menurun pada keluarga.
Mereka yang mengalami kenaikan berat badan akan merasa rendah diri. Perubahan berat badan ini akan memicu seseorang untuk memulai diet yang ekstrim.
Masa transisi. Ketika baru pindah sekolah, rumah atau pekerjaan, putusnya hubungan, atau kematian atau sakit yang diderita oleh mereka yang dicintai, perubahan tersebut dapat membawa tekanan emosional dan meningkatkan risiko anorexia nervosa.
Olahraga, pekerjaan dan aktivitas seni. Beberapa bidang pekerjaan, olahraga dan seni yang menuntut tubuh kurus dapat meningkatkan risiko anorexia bagi mereka yang berkecimpung di dalamnya.
Media yang secara rutin menunjukkan gambar model dan aktor yang kurus dapat membuat penggemarnya ingin memiliki tubuh seperti mereka dan menempatkan risiko anorexia terhadap mereka yang ingin seperti model dan aktor tersebut.
Pencegahan Anoreksia

Tidak ada jaminan cara untuk mencegah anorexia atau gangguan makan lain. Jika anda memiliki anggota keluarga atau teman dengan kepercayaan diri yang rendah, diet parah atau tidak puas terhadap penampilan, pertimbangkan untu berbicara padanya mengenai hal ini. Meskipun anda tidak memiliki kemampuan untuk mencegah gangguan makan terjadi, anda dapat berbicara mengenai gaya hidup yang lebih sehat.

Comments

Popular posts from this blog

SKENARIO PENERIMAAN TAMU DENGAN PERJANJIAN

DALIL NAQLI TENTANG PEDULI TERHADAP JENAZAH

Naskah Drama Siti Nurbaya dalam Bahasa Minang