DOKUMEN PENGAJUAN UANG TUNAI
DOKUMEN PENGAJUAN UANG TUNAI
1. Pengertian Pengajuan Uang
Tunai/Dana Kas Kecil
Pengajuan uang tunai/dana kas
kecil adalah sejumlah uang kas atau uang tunaiyang disediakan perusahaan untuk
membayar pengeluaran-pengeluaran yangjumlahnya relative kecil dan tidak
ekonomis bila dibayar dengan cek. Misalnya:pembelian materai, perangko,
rekening telepon, rekening listrik, rekening air,perlengkapan kantor, biaya
keamanan, dan biaya kebersihan. Kas kecil adalah uangyang disediakan untuk
membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatifkecil, dan tidak
ekonomis bila dibayar dengan cek
Dana kas kecil diserahkan kepada
juru bayar kas kecil perusahaan yang akanbertanggung jawab penuh atas
pengeluaran dan penggunaan dana kas kecil. Hal inidilakukan untuk menjaga kelancaran
penggunaan dana kas kecil dan menghindaribentuk penyelewengan. Pengisian dana
kas kecil dapat dilakukan berdasarkanpermintaan pemegang dana kas kecil sudah
menipis atau dapat pula dilakukan secaraperiodik.
Pengertian yang lainnya tentang
pengajuan uang tunai/das kecil atau yangsering disebut dengan istilah petty
cash adalah uang yang dicadangkan oleh entitasbisnis atau perusahaan untuk
pembayaran pengeluaran-pengeluaran yang bersifat rutinnamun jumlah nominalnya
relatife kecil, serta tidak material.
Petty Cash mempunyai beberapa
karakteristik yaitu :
Jumlah nominalnya dibatasi,
tidak lebih ataupun tidak kurang dari jumlahnominal tertentu yang sudah
ditetapkan oleh manajemen perusahaan. Tentunyamasing - masing perusahaan
menetapkan jumlah nominal yang berbeda bedasesuai dengan kebijakan dan skala
operasional perusahaan (biasanya antara Rp500,000,- sampai dengan Rp
5,000,000,- ).
Digunakan untuk mendanai
transaksi yang bernominal kecil yang rutin terjadisetiap hari, ribet juga kan
kalau misalnya ada keperluan seperti keperluan ATKyang jumlahnya tidak seberapa
dan tiap saat selalu keluar biayanya jika harusmengambil uang harus berprosedur
prosedur dulu.
Disimpan di tempat khusus,
entah itu dengan kotak kecil, yang biasa disebutdengan petty cash box atau di
dalam sebuah amplop.
Ditangani atau dipegang oleh
petugas keuangan di tingkatan pemula (Junior Cashier).
2. Dokumen-dokumen Pengajuan Uang
tunai
Dokumen pengajuan uang tunai
biasa dalam bentuk formuli pengajuan dana kas. Pengajuan uang tunai biasa nya
digunakan dalam Kas Kecil (Petty Cash)memiliki form sebagai berikut :
a. Formulir Pengajuan Uang Tunai
Form atau formulir pengajuan uang
tunai atau pengajuan uang/dana kas kecil memiliki bentuk sebagai berikut:
FORM PENGAJUAN DANA KAS KECIL
Formulir pengajuan dana kas kecil
berisikan :
1. Dana untuk bagian : diisi
pengajuan uang untuk unit kerja tertentu
2. Periode kas kecil : diisi
untuk periode tanggal bulan tahun tertentu
3. Dana awal kas kecil : diisi
sejumlah uang tunai yang telah ditentukan
4. Saldo : jika memang ada uang
yang tersisa periode yang lalu masih tersisa maka diisi jika tidak ada saldo
yang tersisa maka dikosongkan
5. Kolom keterangan : diisi
pengajuan uang tunai digunakan untuk apa
6. Jumlah : diisi dengan jumlah
uang tunai yang diajukan
7. Total : jumlah keseluruhan
uang tunai yang diajukan
8. Disetujui oleh : petugas di
unit kerja yang berwenang mengesahkan atau mengeluarkan pengajuan uang tunai
9. Diterima oleh : petugas
administrasi keuangan yang mengajukan pengajuan uang tunai yang
Penggunaan formulir pengajuan
uang tunai digunakan jika uang tunai yang ada di dalam kas kecil sudah habis
atau saldo yang ada sudah menipis. Pengajuan uang tunai dilakukan oleh unit
kerja tertentu yang selanjut formulir ini diajukan atau diserahkan kebagian
petugas administrasi keuangan
b. Formulir Penerimaan uang tunai
Bentuk Formulir Bukti Penerimaan
uang tunai sebagai berikut :
Formulir bukti penerimaan uang
tunai berisikan :
1. Telah diterima dari : diisi
dengan dari unit kerja mana uang tunai diterima biasanya ditulis dari bagian
keuangan
2. No Voucher : diisi berdasarkan
nomor urut, tanggal, kode transaksi, bulan dalam bentuk romawi dan tahun contoh
001/KM/ADM.KEU/V/2015
3. Tanggal diisi dengan tanggal
transaksi
4. Keterangan diisi dengan
penggunaan uang tunai
5. Jumlah diisi dengan jumlah
uang tunai yang diterima
6. Disetujui ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang mensyahkan jumlah uang tunai yang dterima
7. Diserahkan oleh ditandatangani
oleh petugas administrasi keuangan yang mengeluarkan sejumlah uang yang telah
disetujui
8. Diterima oleh ditandatangani
oleh unit kerja yang mengajukan pengajuan uang tunai
Bukti penerimaan uang kas
digunakan untuk sebagai bukti penerimaan uang tunai yang diajukan sebagai bukti
bahwa sejumlah uang tunai telah dikeluarkan.
c. Formulir Bukti Pengeluaran
Uang Tunai
Bentuk Pengeluaran Uang Tunai sebagai berikut:
Formulir bukti penerimaan uang
tunai berisikan :
1. Dibayarkan kepada : diisi
dengan dari unit kerja mana uang tunai dibayarkan
2. No Voucher : diisi berdasarkan
nomor urut, tanggal, kode transaksi, bulan dalam bentuk romawi dan tahun contoh
001/KK/ADM.KEU/V/2015
3. Tanggal diisi dengan tanggal
transaksi
4. Keterangan diisi dengan
penggunaan uang tunai
5. Jumlah diisi dengan jumlah
uang tunai yang diterima
6. Disetujui ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang mensyahkan jumlah uang tunai yang dibayarkan
7. Diserahkan oleh ditandatangani
oleh petugas administrasi keuangan yang mengeluarkan sejumlah uang yang telah
disetujui
8. Diterima oleh ditandatangani
oleh unit kerja yang mengajukan pengajuan uang tunai
Bukti pengeluaran uang tunai
digunakan untuk sebagai bukti pengeluaran uang tunai atau kas yang diajukan
sebagai bukti bahwa sejumlah uang tunai telah dikeluarkan.
3. Mengelola Dokumen Pengajuan
Uang Tunai/Dana Kas Kecil
Prosedur penanganan keuangan kas
kecil yang ditangani oleh administrasi kantor bukanlah keuangan perusahaan
dalam jumlah besar, melainkan keuangan terbatas yang digunakan untuk keperluan
jabatan atasan atau pimpinan saja dan
membantu kelancaran tugas-tugas
atasan dalam jumlah relatif kecil.
Staf administrasi kantor atau
sekretaris mendapat dana tersebut dari kasir atau bendahara perusahaan yang
bersangkutan. Adapun prosedur penangan kas kecil pada suatu perusahaan adalah
sebagai berikut:
1. Staf administrasi kantor atau
sekretaris membuat permohonan pengisian dana kas kecil (mengisi formulir
pengajuan dana kas kecil) kepada bagian keuangan atau bendahara perusahaan
dengan melampirkan pembukuan kas kecil bulan sebelumnya yang telah disetujui
oleh pimpinan.
2. Jika permohonan disetujui,
pegawai administrasi kantor atau sekretaris menerima dana pengisian kas kecil
dari bendahara perusahaan berupa uang tunai atau cek.
3. Staf administrasi kantor
mencatat penerimaan dana tersebut ke dalam Bukti Kas Masuk, ditandatangani oleh
administrasi kantor atau sekretaris dan kasir atau bendahara serta diketahui
atau disetujui oleh pimpinan dari administrasi kantor atau sekretaris tersebut,
serta dilampiri dengan fotokopi cek (bila menggunakan cek). Berilah nomor Bukti
Kas Masuk secara urut berdasarkan tanggal.
4. Catat pemasukan kedalam buku
kas.
5. Uang disimpan dalam tempat
yang aman. Ditaruh dalam peti uang khusus yang berukuran kecil, kemudian
disimpan pada lemari yang dikunci.
6. Bukti Kas Masuk disimpan pada
map ordner.
7. Staf administrasi kantor atau
sekretaris dapat mengeluarkan dana kas kecil sesuai dengan keperluan atasan
atau pimpinan. Staf administrasi kantor atau sekretaris harus dapat mengelola
dan mencatat penggunaan dana kas kecil sebaik-baiknya. Segala pengeluaran harus
ada bukti-bukti pengeluaran yang dapat dipertanggungjawabkan serta sah menurut
hukum.
8. Setiap terjadi pengeluaran,
administrasi kantor atau sekretaris harus mencatat pengeluaran tersebut ke
dalam Bukti Kas Keluar, kemudian satukan Bukti Kas Keluar dengan bukti
transaksi penggunaan uang seperti nota, faktur dan kuitansi. Berilah nomor
bukti secara urut berdasarkan tanggal.
9. Minta tanda tangan pimpinan
pada Bukti Kas Keluar.
10. Catat dan masukkan data Bukti
Kas Keluar ke dalam Buku Kas sesuai dengan sistem yang digunakan.
11. Simpan semua dokumen
pengeluaran pada ordner.
12. Buat laporan
pertanggungjawaban penggunaan kas kecil lengkap dengan buktibukti transaksinya.
Laporan ini harus mendapat persetujuan pimpinan yang selanjutnya akan
dilaporkan ke bagian keuangan untuk mendapatkan kembali pengisian dana kas
kecil berikutnya, begitu seterusnya.
Terlepas dari material atau
tidaknya nilai dari kas kecil, kas kecil memiliki pernana yang penting di dalam
operasional perusahaan. Transaksi-transaksi kecil terjadi setiap hari mulai
sejak awal jam operasional perusahan dipagi hari sampai akhir jam operasional
di sore atau malam hari.
Untuk itu, perusahan hendaklah
melakukan pengelolaan kas kecil secara baik. Prosedur kas kecil mutlak
diperlukan. Tidak ada alasan bagi perusahaan untuk tidak melakukan pengelolaan.
Pengelolaan yang tidak memadai atau cenderung buruk akan kas kecil, dapat
mengganggu kelancaran operasional perusahaan. Dapat dibayangkan jika suatu
ketika perusahaan kehabisan kas kecil, akan ada banyak pembelian kecil yang
tidak dapat dilakukan dengan cepat.
Karakteristik Kas Kecil
Jumlahnya dibatasi tidak lebih
atau tidak kurang dari suatu jumlah tertentu yang telah ditentukan oleh manajemen
perusahaan. Tentunya masing-masing perusahaan menetapkan jumlah yang berbeda
sesuai dengan sekala operasional perusahaan (biasanya antara Rp 500,000,-
sampai dengan Rp 5,000,000,- ).
Dipergunakan untuk mendanai
transaksi kecil yang sifatnya rutin setiap hari.
Disimpan di tempat khusus,
entah itu dengan kotak kecil, yang biasa disebut dengan petty cash box atau di
dalam sebuah amplop.
Ditangani atau dipegang oleh
petugas keuangan di tingkatan pemula (Junior Cashier).
Penetapan Batas saldo maksimal dan minimal kas kecil
Di awal pembentukan akun kas
kecil, manajemen hendaknya menetapkan nominal yang pasti mengenai saldo minimal
dan saldo maksimal atas kas kecil. Seperti telah disampaikan di atas, nominl
yang akan ditentukan disesuaikan dengan sekala operasional perusahaan.
Sekiranya manajemen menggap perlu untuk mengubah batasan saldo minimal atau
saldo maksimal kas kecil, tentu boleh dilakukan, akan tetapi kebijakan baru itu
hendaklah di umumkan secara resmi, dan disosialisasikan kepada semua pihak di
perusahaan, untuk diketahui dan dijadikan dasar pertimbangan bagi setiap
departemen di perusahaan di dalam melakukan permintaan akan dana atau pembelian
barang.
Petugas Pelaksana Kas Kecil (Kasir Kas Kecil)
Minimal ada dua petugas pelaksana
kas kecil. Mengingat fungsi dari kas kecil yang diperuntukkan untuk mendanai
transaksi transaksi kecil yang sifatnya rutin setiap hari, satu orang petugas
saja tidaklah cukup. Ketika salah satu kasir kas kecil meninggalkan kantor,
entah karena pergantian shift atau karena cuti, hendaknya masih ada petugas kas
keci lain yang dapat menggantikannya. Seorang kasir kas kecil sebaiknya
memenuhi kriteria-krietria sebagai berikut : Menguasai dasar-dasar akuntansi,
mampu menangani pembelian-pembelian dalam jumlah kecil, dapat bersikap
konsisten, jujur dan mampu melakukan pekerjaan-perjaan yang memerlukan
penggunaan spreadsheet sederhana (Misalnya : Excel). Manajemen hendaknya
menyediakan pelatihan (training) yang memadai mengenai penanganan kas kecil.
Memberikan petunjuk atau tips bagaimana melaksanakan kas kecil, mulai dari tata
cara pengisian kembali kas kecil sanpai dengan cara-cara rekonsiliasi kas
kecil, dan prosedur pembelian.
Pengelolaan dana kas kecil
merupakan proses pengelolaan bukti transaksi dana kas kecil sampai pencatatan
buku kas kecil. Beberapa prosedur pengelolaan kas kecil antara lain sebagai
berikut:
a. Pembentukan dana kas kecil
Dana kas kecil dibentuk
berdasarkan surat keputusan kepala bagian keuangan. Dalam perusahaan yang
memiliki standar prosedur operasional, semua jenis pengeluaran kas melibatkan
bagian utang sehingga unit organisasi yang terlibat dalam prosedur pembentukan
dana kas kecil adalah bagian utang, bagian kasir, bagian jurnal dan laporan,
serta pemegang dana kas kecil. Tugas masing-masing bagian adalah sebagai
berikut:
1) bagian utang
2) bagian kasir
3) bagian jurnal dan laporan
4) pemegang dana kas kecil
Beberapa tahapan dalam
pembentukan dana kas kecil :
1. Menafsir jumlah uang yang
diperlukan untuk dana kas kecil.
Jumlah uang yang diperlukan untuk
pembentukan dana kas kecil tergantung pada hal-hal berikut :
Besar kecilnya perusahaan.
Kebijaksanaan dari
masing-masing perusahaan.
Jumlah pengeluaran yang
terjadi.
2. Setelah jumlahnya ditentukan,
selanjutya ditarik sebuah cek dan diberi keterangan untuk dana kas kecil.
3. Uang yang diperoleh dari
pencairan cek tersebut, pemegang dana kas kecil membuat laporan pertanggung
jawaban dengan menyerahkan buku kas kecil.
4. Berdasarkan bukti-bukti
transaksi tersebut, pemegang dana kas kecil membuat laporan pertanggung jawaban
dengan menyerahkan buku kas kecil
Contoh :
Penarikan cek untuk dana kas
kecil sebesar Rp2.000.000,00. Penarikan cek untuk dana kas kecil tersebut
dicatat dengan ayat jurnal sebagai berikut.
Keterangan Debit Kredit
Dana kas kecil
Bank Rp 2.000.000,00
- -
Rp 2.000.000,00
Pengeluaran uang yang dilakukan
melalaui dana kas kecil dibuatkan bukti kas kecil, karena tidak semua
pengeluaran yang melalui dana kas kecil dapat dimintakan bukti pencatatan
pembukuan seperti ongkos becak, ongkos bongkar muat (kuli), dan sebagainya.
Dalam bukti kas kecil dicantumkan
nama dan tanda tangan penerima uang yang dapat berasal dari perusahaan. Apabila
ada bukti pengeluaran dana kas kecil yang berasal dari pihak luar perusahaan,
maka bukti tersebut ditampilkan sebagai bukti kas kecil. Bukti kas kecil
tersebut disimpan oleh pemegang kas kecil sampai dana kas kecil dipertanggung
jawabkan.
Contoh bukti kas kecil
Pemegang kas kecil mencatat semua
bukti kas kecil dalam buku kas kecil.Buku kas kecil sebaiknya dibuat dua
rangkap karena lembar yang asli digunakan untuk pertanggungjawaban dana kas
kecil, sedangkan tembusannya disimpan oleh pemegang kas kecil sebgai arsip.
b. Pengeluaran dana kas kecil
formulir yang digunakan dalam
pengeluaran dana kas kecil terdiri atas formulir surat permintaan pengeluaran
dana kas kecil dan bukti pengeluaran kas kecil. Pihak yang terlibat dalam
pengeluaran atau penggunaan dana kas kecil adalah penggunadana kas kecil dan
pemegang dana kas kecil. Kegiatan masing-masing pihak adalah sebagai berikut:
1. Pemakai dana kas kecil
1) Mengisi surat permintaan
pengeluaran dana kas kecil sebanyak dua lembar untukselanjutnya diserahkan
kepada pemegang dana kas kecil.
2) Menerima uang tunai dan surat
permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar pertama dari pemegang dana kas
kecil.
3) Mengumpulkan bukti-bukti
penggunaan dana kas kecil untuk dijadikan pendukung bukti pengeluaran kas
kecil.
4) Mengisi formulir bukti
pengeluaran kas kecil berdasarkan data bukti pendukung.
5) Menyerahkan bukti pengeluaran
kas kecil, bukti-bukti pendukung dan surat permintaan pengeluaran dana kas
kecil lembar pertama kepada pemegang dana kas kecil untuk ditukar dengan surat
permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar kedua.
6) Menerima surat permintaan
pengeluaran dana kas kecil lembar kedua yang telah dicap lunas dari pemegang
dana kas kecil untuk diarsipkan.
2. Pemegang dana kas kecil
1) Menerima surat permintaan
pengeluaran dana kas kecil lembar 1 dan 2 dari bagian yang memerlukan dana
(pemakai).
2) Menyerahkan uang tunai dan
surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 1 kepada pemakai dana kas
kecil.
3) Menerima bukti pengeluaran kas
kecil, bukti pendukung dan surat permintaan pengeluaran kas kecil lembar 1 dari
pemakai dana kas kecil sebagai bukti pertanggungjawaban.
4) Membubuhkan cap lunas pada
bukti pengeluaran kas kecil, bukti-bukti pendukung dan surat permintaan
pengeluaran dana kas kecil lembar 1 dan 2.
5) Menyerahkan surat permintaan
pengeluaran dana kas kecil lembar 2 yang telah dicap lunas kepada pemakai dana
kas kecil.
6) Menyiapkan bukti pengeluaran
kas kecil, bukti-bukti pendukung dan surat permintaan pengeluaran dana kas
kecil lembar 1. Dokumen-dokumen tersebut diserahkan kepada bagian utang pada
saat pengajuan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.
c. Pengisian kembali dana kas
kecil
Pengisian kembali dana kas kecil
dilakukan apabila sisa dana kas kecil dipandang tidak akan cukup untuk memenuhi
permintaan bagian-bagian pemakai dana kas kecil. Formulir dan dokumen yang diperlukan
dalam pengisian dana kas kecil terdiri atas formulir permintaan pengisian
kembali dana kas kecil, formulir bukti pengeluaran kas, dan bukti pengeluaran
kas kecil beserta dokumen pendukungnya. Pihak-pihak yang terlibat dalam
pengisian kembali dana kas kecil adalah pemegang dana kas kecil, bagian utang,
bagian kasir, serta bagian jurnal dan laporan.
Mutasi Dana Kas Kecil
Pada Mutasi atau perubahan kas
pada dasarnya terjadi akibat adanya penerimaan dan pengeluaran dana. Dana kas
kecil diterima dari kas umum dan dikeluarkan melalui bagian-bagian pemakai
dana.
1. Transaksi yang mengakibatkan
terjadinya mutasi dana kas kecil Transaksi yang mengakibatkan terjadinya mutasi
dana kas kecil adalah sebagai berikut:
a. Transaksi pembentukan dana kas
kecil sebesar jumlah menurut keputusan kepala bagian keuangan, dokumen
transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Bukti pengeluaran kas yang
dibuat oleh bagian utang
Surat keputusan kepala bagian
keuangan sebagai dokumen pendukung
b. Transaksi pemakaian dana kas
kecil melalui bagian-bagian pemakai dana, dokumen traksaksi tersebut adalah
sebagai berikut:
Bukti pengeluaran dana kas
kecil yang dibuat bagian-bagian pemakai dana
ukti-bukti penggunaan dana
seperti nota kontan, dan kuitansi yang dibuat pihak luar perusahaan sebagai
dokumen pendukung
Surat permintaan pengeluaran
dana kas kecil yang dibuat bagian-bagian
pemakai sebagai dokumen pendukung
c. Transaksi pengisian kembali
dana kas kecil, dokumen transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Bukti pengeluaran kas yang
dibuat bagian utang
Surat permintaan pengisian
kembali dana kas kecil sebagai dokumen pendukung, dibuat oleh bagian-bagian
pemegang dana kas kecil
Bukti pengeluaran kas kecil
sebagai dokumen pendukung, dibuat oleh bagian-bagian pemakai dana kas kecil
2.Dokumen/bukti pengelolaan dana
kas kecil
Setiap transaksi yang akan
memengaruhi posisi saldo kas kecil, harus dicatat kedalam dokumen yang
digunakan untuk mengelola administrasi dana kas kecil. Identifikasi mutasi dana
kas kecil harus didukung oleh bagian-bagian yang berkaitan dengan mutasi
tersebut, agar pertanggungjawaban penggunaan dana kas kecil lebih jelas.
Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan dana kas kecil adalah sebagai berikut:
1) Dokumen/bukti penerimaan kas
2) Dokumen/bukti pengeluaran kas
kecil
3) Bukti kas keluar (BKK)
4) Permintaan pengeluaran kas
kecil (PPKK)
5) Bukti pengeluaran kas kecil
(BPKK)
6) Permintaan pengisian kembali
kas kecil (PPKKK)
Metode Pencatatan Kas Kecil
1) Metode Imprest
Adalah metode pembukuan kas kecil
dimana jumlah rekening kas kecil selalu tetap. Setiap terjadi pengeluaran,
pemegang kas kecil tidak langsung melalukan pencatatan, tapi hanya mengumpulkan
bukti-bukti pengeluarannya. Pada waktu yang telah ditetapkan, bila dana kas
kecil sudah hampir habis baru dilakukan pembukuan berdasarkan bukti-bukti
pengeluaran, kemudian pemegang kas kecil mengajukan pembentukan dana kas kecil
kepada bendahara kas yang besarnya sesuai dengan pembukuan dan bukti-bukti
pengeluaran, sehingga dana kas kecil tetap dalam jumlah semula.
Langkah-langkah operasional
metode imprest sebagai berikut :
1. Pembentukan dana kas kecil
dimana pemegang kas kecil diserahi sejumlah uang tunai untuk pembayaran
pengeluaran-pengeluaran yang diprediksikan dapat memenuhi kebutuhan dalam
jangka waktu tertentu.
2. Dana kas kecil digunakan untuk
pembayaran pengeluaran-pengeluaran .
3. Setelah dana kas kecil habis,
kasir kas kecil melakukan pembentukan dana kas kecil kembali yaitu dengan
mengisi sebesar jumlah pengeluaran.
Uraiannya adalah sebagai berikut
:
1. Membentuk Dana
Dua tahap pokok dalam membentuk
dana kas kecil adalah:
Menunjuk petugas kas kecil yang
bertanggung jawab atas dana
Menentukan jumlah dana yang
diperlukan
Umumnya, jumlah yang diperkirakan
untuk menutup pengeluaran yang diantisipasi adalah jumlah untuk periode 3-4
minggu ke depan. Untuk membentuk dana, utang cek ke penjaga (kustodian) kas
kecil diterbitkan sebesar jumlah yang ditentukan tersebut. Contoh: jika Laird
Company memutuskan untuk membentuk dana sebesar $ 100 pada tanggal 1 Februari,
ayat jurnalnya:
Kustodian mencairkan cek dan
menyimpan hasilnya pada kotak atau tempat kecil kas kecil yang terkunci.
Sebagian besar dana kas kecil dibentuk dengan jumlah yang tetap. Tidak ada ayat
jurnal tambahan yang dibuat untuk akun Kas Kecil selama manajemen tidak
mengubah jumlah dana yang dikehendaki. Contoh: Jika Laird Company memutuskan
pada tanggal 1 Juni untuk menaikkan
jumlah dana menjadi $ 250.
2. Melakukan Pembayaran Dari Dana
Penjaga (kustodian) dana kas
kecil memiliki wewenang untuk melakukan pembayaran dari dana kas sesuai dengan
kebijakan manajemen.
Umumnya, manajemen membatasi
besarnya pembelanjaan yang dilakukan. Juga, mungkin tidak diizinkan menggunakan
dana tersebut untuk transaksi tertentu (seperti memberikan pinjaman jangka
pendek kepada karyawan). Setiap pembayaran dari dana harus didokumentasikan
pada tanda terima kas kecil yang telah diberi penomoran sebelumnya (atau
Voucher kas kecil).
Tanda tangan kustodian dan pihak
penerima pembayaran diperlukan pada tanda terima tersebut. Jika dokumen
pendukung lainnya seperti tagihan biaya angkut atau faktur tersedia, maka harus
dilampirkan juga pada tanda terima kas kecil.
Tanda terima disimpan di kotak
kas kecil hingga dana nyaris habis dan perlu diisi ulang. Jumlah pada tanda terima
kas kecil dan uang di dana seharusnya sama dengan jumlah yang dibentuk setiap
waktu. Perhitungan dadakan dapat dilakukan kapan saja dengan pihak yang tidak
terkait, seperti auditor internal, untuk menentukan bahwa apakah dana yang
dijaga masih tetap utuh.
Tidak ada pencatatan akuntansi
saat dilakukan pembayaran dari kas kecil.
Hal ini dianggap tidak diperlu.
Sebagai gantinya, pengaruh akuntansi atas setiap pembayaran diakui ketika dana
diisi ulang.
3. Mengisi Ulang Dana
Ketika uang pada kas kecil mencapai
tingkat minimum, dana diisi ulang. Permintaan penggantian uang (reimbursement)
diusulkan oleh penjaga (kustodian) kas kecil. Pihak ini menyiapkan skedul (atau
ringkasan) pembayaran-pembayaran yang telah dilakukan dan memberikan skedul tersebut,
disertai dengan tanda terima kas kecil dan dokumentasi lainnya ke bagian
bendahara. Tanda terima dan dokumen pendukung dipelajari oleh bagian bendahara
untuk diverifikasi bahwa telah dilakukan pembayaran yang memadai dari dana
tersebut. Bagian bendahara kemudian menyetujui permohonan itu dan sebuah cek
disiapkan untuk mengisi ulang dana dengan jumlah yang sama besar saat dana
dibentuk. Pada saat yang sama, dokumen pendukung diberi stempel (dicap) “lunas”
sehingga tidak dapat dilampirkan lagi untuk permohonan pembayaran.
Dana kas kecil seharusnya diisi
ulang pada akhir periode akuntansi
tanpa memerhatikan uang tunai
yang masih ada di dana. Pengisian ulang pada saat ini diperlukan untuk
mengetahui pengaruh pembayaran kas kecil pada laporan keuangan.
Pengendalian internal atas dana
kas kecil diperkuat dengan:
Memiliki supervisor untuk
melakukan perhitungan mendadak atas dana untuk menjamin apakah voucher yang
dibayar dan dana kas sama dengan jumlah di awal.
Membatalkan atau menarik
voucher yang sudah dibayar sehingga tidak bisa diajukan ulang atau diganti.
Keuntungan metode imprest :
Menghemat waktu bagi kasir kas
kecil, karena tidak diganggu setiap kali terjadi pembelian atau pengeluaran kas
kecil.
Menghemat waktu dalam pembukuan
pengeluaran rekening nominal.
2) Metode Fluktuasi
Sistem dana tidak tetap
(Fluctuative System), merupakan sistem di mana besarnya dana kas kecil
berubah-ubah sesuai dengan pengeluaran dan penerimaan atau penambahan kas
kecil. Pada sistem ini, pengelola kas kecil melakukan pencatatan pada buku kas
kecil untuk setiap pengeluaran maupun penambahan dana kas kecil yang akan
dijadikan dasar untuk diposting ke perkiraan-perkiraan buku besar.
Pengisian kas kecil pada waktu
tertentu selalu sama setiap terjadi pengeluaran. Pemengang kas kecil harus
melakukan pencatatan dengan mengkredit kas kecil setiap terjadi pengeluaran kas
kecil.
Karena pengeluaran setiap periode
tidak sama, sedangkan pengisian dana kas kecil pada setiap periode dalam jumlah
yang sama, maka jumlah rekening kas kecil akan selalu berubah sesuai dengan
fluktuasi pengeluaran yang terjadi.
Perhitungan Fisik Dana Kas Kecil
Perhitungan fisik dana kas kecil
dilakukan oleh petugas yang tidak terkait dengan tugas pengelolaan kas kecil.
Uang tunai dan benda-benda yang tergolong dalam kas kecil dihitung dan
dilaporkan secara rinci mengenai jenis dan nilai persatuan. Jumlah saldo kas
kecil menurut perhitungan fisik harus sama dengan saldo kas kecil menurut
catatan.
Selisih Dana Kas Kecil
Jika kas menurut perhitungan
fisik lebih besar daripada kas menurut catatan, disebut selisih kas lebih (cash
overage). Jika sebaliknya, disebut selisih kas kurang (cash shortage). Selisih
kas dapat terjadi karena hal-hal berikut:
Jumlah yang diterima atau
dikeluarkan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang seharusnya
dicatat, karena tidak terjadinya uang pecahan kecil
Kehilangan akibat kekeliruan
saat transaksi pertukaran, misalnya saat memberikan uang kembali
Adanya uang palsu
Kesalahan pencatatan dalam
jurnal
Sebab-sebab lain yang sama
sekali tidak diketahui Pada akhir periode pencatatan, selisih kas lebih
dianggap sebagai pendapatan dan selisih kas kurang dianggap sebagai kerugian
atau beban.
5. Peralatan dan Perlengkapan
yang Dibutuhkan Dalam Pengelolaan Dokumen
Pengajuan Uang Tunai/Kas Kecil
a. Peralatan/Dokumen yang
Dibutuhkan Dalam Pengelolaan Dokumen Pengajuan Uang Tunai/Kas Kecil
1) Bukti Kas Keluar
2) Cek
3) Permintaan Pengeluaran Kas
Kecil
4) Bukti Pengeluaran Kas Kecil
5) Permintaan Pengisian Kembali
Kas Kecil
b. Perlengkapan yang Dibutuhkan
Dalam Pengelolaan Dokumen Pengajuan Uang
Tunai/Kas Kecil
Dalam mengelola dana kas kecil
pada perusahaan atau organisasi seorang petugas keuangan (junior cashier)
memerlukan beberapa perlengkapan seperti bukti transaksi penerimaan atau
pengisian dana kas kecil (misalnya: cek), bukti transaksi dana yang dikeluarkan
(dibelanjakan), peralatan menulis, alat hitung, formulir jurnal, dan formulir
penerimaan serta pengeluaran atau mutasi dana kas kecil.
Sedangkan dokumen yang dibutuhkan
antara lain seperti bukti kas keluar, cek, permintaan atau pengeluaran kas
kecil, bukti pengeluaran kas kecil, dan permintaan pengisian kembali kas kecil.
Perlengkapan yang dibutuhkan
dalam mengelola kas kecil:
1) Formulir bukti kas masuk
2) Formulir bukti kas keluar
3) Formulir permohonan pengisian
kas kecil.
4) Berbagai macam bukti transaksi
5) Peti uang
6) Ordner
7) Buku kas
8) Alat tulis
9) Komputer
10) Alat untuk mrnghitung
11) Printer
12) Perforator
13) Stapler
14) Tab/guide
Comments
Post a Comment