BERFIKIR SECARA KRONIK
Kronik adalah catatan peristiwa
menurut urutan waktu kejadiannya.
Meski penulis kronik memperoleh
informasi secara bervariasi, beberapa kronik ditulis dari pengetahuan pelaku,
beberapa dari saksi atau peserta dalam peristiwa, atau melalui mulut ke mulut.
Beberapa bahan-bahan tertulis adalah piagam, surat, atau karya-karya penulis
sejarah sebelumnya. Yang lain berupa cerita tentang asal-usul yang tidak
diketahui sehingga memiliki status mitos. Penyalin kronik juga berpengaruh
dalam hal penyalinan kreatif, dengan melakukan koreksi, memperbarui atau
melanjutkan sebuah kronik dengan informasi yang dulunya tidak tersedia bagi
penulis asli.
Menurut Galtung, sejarah adalah
ilmu diakronis berasal dari kata diachronich; ( dia dalam bahasa latin artinya
melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu ). Diakronis artinya memanjang
dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.
Sinkronis artinya meluas dalam
ruang tetapi terbatas dalam waktu.
Kronologi adalah catatan
kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya. Kronologi
dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa
berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk
membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang
terkait peristiwanya.
Cara berfikir diakronik dalam
mempelajari sejarah
Sejarah itu diakronis maksudnya
memanjang dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu sosial itu sinkronis maksudnya
melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan proses, sejarah akan membicarakan
satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B.
Contoh:
1. Perkembangan Sarekat Islam di Solo,
1911-1920
2. Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930
3. Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949
4. Gerakan Zionisme 1897-1948
Cara berfikir sinkronik dalam
mempelajari sejarah
Sedangkan ilmu sosial itu
sinkronik (menekankan struktur) artinya
ilmu sosial meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu
tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha
untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada
kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.
Contoh: satu mungkin menggunakan
pendekatan sinkronis untuk menggambarkan keadaan ekonomi di Indonesia pada suatu waktu tertentu,
menganalisis struktur dan fungsi ekonomi hanya pada keadaan tertentu dan pada
di saat itu.
Kedua ilmu ini saling berhubungan
( ilmu sejarah dan ilmu – ilmu sosial ). Kita ingin mencatat bahwa ada persilangan
antara sejarah yang diakronis dan ilmu sosial lain yang sinkronis Artinya ada
kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial, dan sebaliknya, ilmu sosial
menggunakan sejarah Ilmu diakronis bercampur dengan sinkronis
Contoh:
– Peranan militer dalam politik,1945-1999 ( yang ditulis seorang ahli ilmu politik )
– Elit Agama dan Politik 1945-
2003 (yang ditulis ahli sosiologi )
Konsep Ruang
Ruang adalah konsep yang paling
melekat dengan waktu.
· Ruang merupakan tempat terjadinya
berbagai peristiwa – peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu.
· Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan
dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari ruang waktu terjadinya peristiwa
tersebut.
· Jika waktu menitik beratkan pada aspek
kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang menitikberatkan pada aspek
tempat, dimana peristiwa itu terjadi.
Konsep waktu
· Masa lampau itu sendiri merupakan
sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau bukan merupakan suatu
masa yang final, terhenti, dan tertutup.
· Masa lampau itu bersifat terbuka dan
berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa
lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab sejarah itu
berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi
kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih
baik di masa mendatang.
· Sejarah dapat digunakan sebagai modal
bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan dat
Keterkaitan konsep ruang dan
waktu dalam sejarah
1. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur
penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya
dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah
2. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung
bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian.
3. Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan
dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan
waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup (beraktivitas).
A. Kronologi dan periodisasi dalam sejarah
Kronologi dan periodisasi
merupakan hal yang sangat penting dalam sejarah. Dengan periodisasi sejarawan
dapat lebih fokus pada penelitian sejarah. Hasil penelitiannya juga akan lebih
sempurna. Kesempurnaan ini juga akan lebih lengkap jika hasil penelitian
sejarah di susun secara kronologis dimana urutan waktu terjadi peristiwa
sejarah tersebut dapat dilihat dengan baik.
a. Kronologi dalam sejarah
Dalam mempelajari dan menyusun
peristiwa sejarah akan selalu terkait dengan waktu. Waktu adalah sesuatu yang
selalu bergerak dari masa lalu masa kini dan masa yang akan datang.
Peristiwa-peristiwa tersebut harus brgerak sehingga melahirkan peristiwa baru
yang saling terkait dan tidak pernah berhenti. Upaya yang dilakukan para
sejarawan untuk menyusun peristiwa sejarah secara teratur menrut urutan
waktunya disebut kronologi sejarah.
Hal yang membedakan antara
kronologi dan periodisasi hanyalah dalam batasan waktunya. Periodisasi mengatur
pembagian atau pembabakan peristiwa masa lampau dengan batasan waktu yang
terbatas.
Dalam kenyataan sejarah yang
sebenarnya, tidak di kenal adanya kronologi ataupun periodisasi sejarah. Karena
pada hakikatnya peristiwa saling berkesinambungan antara yang satu dengan yang
lainnya dan tidak akan terputus dalam satu periodisasi. Tujuan periodisasi dan
kronologi dalam penulisan sejarah bertujuan untuk mempermudah dalam mempelajari
sejarah.
Istilah kronologi di artikan dan
dipahami sebagai urutan peristiwa yang disusun berdasarkan terjadinya. Kronologi
berasal dari bahasa yunani yaitu chronos berarti waktu dan logos berarti ilmu
atau pengetahuan. Secara harfiah berarti ilmu tentang waktu.
Dalam sejarah kronologi adalah
ilmu untuk menentukan waktu terjadinya suatu peristiwa dan tempat peristiwa tersebut
secara tepat berdasarkan urutan waktu. Tujuan kronologi adalah menghindari
anakronisme atau kerancuan waktu sejarah.
Dengan memahami konsep kronologi
kita juga dapat melihat kaiatan-kaitan peristiwa yang terjadi di masa lalu dan
direkonstruksi kembali secara tepat berdasarkan urutan waktu terjadinya. Berkat
bantuan konsep kronologi kita juga dapat melihat kaitan peristiwa sejarah yang
terjadi di belahan bumi yang lain. Kronologi merupakan ilmu dasar yang sangat
penting dalam ilmu sejarah karena konsep ini menggambarkan proses sejarah.
Misalnya bulan, hari tahun terjadinya suatu peristiwa penting. Catatan tahun
terjadinya suatu peristiwa sejarah biasa di sebut kronik.
Cara terbaik dalam menunjukan
suatu peristiwa secara kronologi adalah dengan menggunakan garis waktu. Garis
waktu tersebut menjajarkan peristiwa yang terjadi di masa lalu urut berdasarkan
waktu terjadinya. Mengenai tentang waktu yang di pakai tergantung ruang lingkup
peristiwa yang akan di paparkan. Ada beberapa ukuran waktu atau sistem penanggalan
misalnya masehi isalam dan cina tradisional.
Sebagai bangsa yang besar bangsa
indonesia mempunyai perjalanan sejarah yang panjang. Kronologi sejarah
indonesia di mulai pada zaman prasejarah yang terdiri dari zaman batu dan
logam. Zaman batu terdiri dari palaeolithikum atau zaman batu tua, mesolithikum
atau zaman batu tengah, neolithikum atau zaman batu muda dan megalithikum atau
zaman batu besar. Terus zaman hindu-budha zaman islam zaman kolonial belanda,
zaman pendudukan jepang, zaman kemerdekaan, zaman orde lama zaman orde baru dan
zaman reformasi.
b. Periodisasi dalam sejarah
Merupakan pengklasifikasian
peristiwa-peristiwa sejarah dalam tahapan atau pembabakan waktu. Dalam membuat
periodisasi para sejarawan membuat kesimpulan umum mengenai sebuah
peiode.contoh para sejarawan membagi sejarah dalam dua periode:
– Zaman prasejarah yakni zaman
ketika manusia belum mengenal tulisan. Babakan ini di mulai sejak adanya
manusia hingga ditemukannya peninggalan-peninggalan tertulis.
– Zaman sejarah yakni zaman
ketika manusia sudah mengenal tulisan. Babakan ini di mulai sejak manusia sudah
mengenal tulisan hingga sekarang.
Periodisasi sangat penting dalam
penulisan sejarah karena merupakan batang tubuh cerita sejarah.
Peridisasi dalam penulisan
sejarah tergantung pada jenis penulisan yang dilakukan. Periodisasi dapat
dilakukan berdasarkan perkembangan poltik, sosial, ekonomi, kebudayaan, dan
agama. Berdasarkan perkembangan politik periodisasi dapat dilakukan berdasarkan
raja-raja yang memerintah di suatu daerah seperti kesultanan yogyakarta dan
banten. Berdasarkan perkembangan sosial ekonomi periodisasi dapat dilakukan
dengan pembagian sejarah berdasarkan sistem mata pencaharian masyarakat.
Misalnya masa berburu dan mengumpulkan makanan
yang diikuti dengan masa bercocok tanam dan hidup menetap. Berdasarkan
kebudayaan, periodisasi dilakukan dengan mengelompokkan masyarakat dengan
kebudayaan terendah sampai masyarakat dengan kebudayaan tertinggi.
Tujuan pembatasan waktu dalam
penulisan sejarah adalah:
Agar mudah diingat,
menyederhanakan cerita, memenuhi persyaratan sistematika, ilmu pengetahuan, dan
mengklasifikasi isi sejarah.
Selain generalisasi periodik ada
banyak periodisasi yang lain diantaranya generalisasi personal dan generalisasi
kausal. Generalisasi personal mengikuti cara berpikir pars pro toto yang
menyamakan sebagian dengan keseluruhan. Misalnya kemerdekaan indonesia
soekarno-hatta atau orde baru dengan soeharto. Dalam peristiwa tersebut peran
orang lain ditiadakan.
Generalisasi kausal adalah
generalisasi tentang sabab musabab, kesinambungan, perkembangan, pengulangan,
dan perubahan sejarah. Kesimpulan umum tentang sebab- sebab tersebut mencakup
masalah geografis masalah kependudukan moral, ekonomi dan politik.
Periodisasi Sejarah Indonesia
Pengertian periodisasi diartikan
sebagai pembabakan waktu yang dipergunakan untuk berbagai peristiwa.
Kompleksnya peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia pada setiap masa
memerlukan suatu pengklasifikasian berdasarkan bentuk serta jenis peristiwa tersebut.
Peristiwa-peristiwa yang telah diklasifikasikan itu disusun secara kronologis
berdasarkan urutan waktu kejadiannya.
Rentang waktu atau masa sejak
manusia ada hingga sekarang merupakan rentang yang sangat panjang, sehingga
para ahli sejarah sering mengalami kesulitan untuk memahami dan membahas
masalah-masalah yang muncul dalam sejarah kehidupan manusia. Untuk mempermudah
pembabakan kehidupan manusia, para ahli menyusun periodisasi sejarah.
Periodisasi digunakan untuk
mempermudah pemahaman dan pembahasan sejarah kehidupan manusia. Periodisasi
yang dibuat oleh banyak peneliti berakibat adanya perbedaan-perbedaan pandangan
sehingga periodisasi sejarah bersifat subjektif yang dipengaruhi subjek
permasalahan serta pribadi penelitinya.
Dalam sejarah Indonesia,
periodisasi dibagi dua, yaitu zaman praaksara dan zaman sejarah.
a. Zaman praaksara, yaitu zaman
sebelum manusia mengenal tulisan. Sejarah dapat dipelajari berdasarkan
peninggalan benda-benda purbakala berupa artefak, fitur, ekofak, dan situs.
Artefak adalah semua benda yang
jelas memperlihatkan hasil garapan sebagian atau seluruhnya sebagai pengubahan
sumber alam oleh tangan manusia.
Fitur adalah artefak yang tidak
dapat dipindahkan tanpa merusak tempatnya.
Ekofak adalah benda dari unsur
lingkungan abiotik atau biotik.
Situs adalah bidang tanah yang
mengandung peninggalan purbakala.
b. Zaman sejarah, yaitu zaman di
mana manusia sudah mengenal tulisan. Zaman sejarah dibagi tiga sebagai berikut.
1) Zaman Kuno, yang membicarakan
sejak kerajaan tertua sampai abad ke-14. Pada zaman ini, berkembang kebudayaan
Indonesia yang dipengaruhi agama Hindu dan Buddha.
2) Zaman Indonesia Baru, mulai
abad ke-15 yang membicarakan masa berkembangnya budaya Islam sampai abad ke-18.
3) Zaman Indonesia Modern, sejak
masa pemerintahan Hindia Belanda (1800), pergerakan kemerdekaan Indonesia
merdeka sampai sekarang atau masa kontemporer.
Ada beberapa unsur yang sering
memengaruhi penyusunan periode-periode sejarah, salah satunya adalah unsur
geografi, sebab adanya perubahan tapal batas, perubahan aliran sungai, gedung
kuno direhab, bahkan adanya perubahan flora dan fauna dapat mengaburkan
jejak-jejak sejarah. Konsep teoritik tentang periodisasi sejarah Indonesia
pernah dibahas dalam Seminar Sejarah Nasional I tahun 1957, yang menghasilkan
hal-hal sebagai berikut.
a. Konsep periodisasi dari Prof.
Dr. Soekanto
Menurut pendapat Dr. Soekanto,
periodisasi hendaknya berdasarkan ketatanegaraan artinya bersifat politik.
Pembagian atas babakan masa (periodisasi) yang berdasarkan kenyataan-kenyataan
sedapat mungkin harus eksak serta praktis. Menurutnya, periodisasi sejarah.
Comments
Post a Comment