Sejarah Atletik
Sejarah Atletik
Atletik berasal dari kata Yunani
yaitu Atlon,Atlun yang berarti pertandingan atau perjuangan. Jadi atletik
menurut Ensoklopedi Indonesia berarti Pertandingan dan Olah raga pada Atletik.
Atletik yaitu suatu Cabang olah raga mempertandingkan Lari,Lompat,Jalan dan
Lempar. Olah raga Atletik mula-mula di
populerkan oleh bangsa Yunani
kira-kira pada Abad ke-6 SM. Orang yang berjasa mempopulerkannya adalah Iccus
dan Herodicus. Atletik yang terkenal sekarang sudah lain dari pada yang
dilakukan oleh bangsa Yunani dulu. Tetapi walaupun demikian dasarnya tetap sama
yaitu Berjalan, lari, lompat dan lempar. Karena mempunyai berbagai unsur inilah
atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang Olah raga. Mengandung berbagai
unsur gerakan sehari-hari. Pada zaman Primitif sangat penting artinya untuk
mencari nafkah dan mempertahankan hidup. Mereka hidup dengan berburu binatang
liar, diperlukan ketangkasan, kecepatan dan kekuatan. Pandangan hidup pada
zaman itu adalah yang kuat;yang berkuasa sehingga untuk dapat tetap hidup dan
mempertahankan diri mereka harus berlatih jasmani. Pada zaman Yunani dan Romawi
kuno telah terlihat arah latihan jasmani. Istilah atletik ini juga bisa
dijumpai dalam berbagai bahasa antara lain dalam bahasa Inggris Athletic, dalam
bahasa Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletiek, dalam bahasa Jerman
Athletik. Untuk dapat memahami pengertian tentang Atletik, tidaklah lengkap
jika tidak diketahui sejarah atau riwayat istilah atletik serta perkembangannya
sebagai salah satu cabang olahraga mulai zaman purbakala sampai zaman modern
ini. Memahami sejarah tidak hanya sekedar untuk pengertian dan pengetahuan
tetapi mengetahui dan mengikuti perkembangan atletik sejak zaman kuno sampai
dengan zaman sekarang. Dengan mengetahui kejadian-kejadian pada masa lampau,
dapat diambil hikmahnya untuk menentukan langkah-langkah dimasa yang akan
datang.
A. Atletik pada zaman kuno
Atletik yang meliputi
Jalan,Lari,Lompat dan Lempar boleh dikatakan cabang olah raga yang paling tua,
sama tuanya dengan manusia pertama di dunia, sebab manusia pertama didunia
sudah harus berjalan,lari,lompat dan lempar untuk memperrtahankan hidupnya.
Sebagai contoh pada zaman Primitif manusia mencari makan di hutan, tiba-tiba
bertmu dengan binatang buas. Apakah yang akan dilakukannya jika tidak
menggunakan senjata? Tentu akan lari secepat-cepatnya untuk menghindarkan diri
dari terkaman binatang buas itu, dan kalau pada waktu melepaskan diri ada benda
yang merintanginya tentu ia akan melompatinya. Bila ia membawa senjata misalnya
tombak,atau sempat memungut kayu atau batu, maka senjata tersebut akan
dilemparkannya kepada binatang buas tersebut. Dalam contoh tersebut manusia
telah mempergunakan kecakapan lari, lompat dan lempar untuk mempertahankan diri
dari terkaman binatang buas. Lari,lompat dan lempar adalah suatu bentuk gerakan
yang tidak ternilai artinya bagi hidup manusia. Gerakan itu semuanya ada dalam
olahraga atletik. Bahkan gerakan-gerakan tersebut menjadi dasar dan intisari
dari semua cabang olahraga. Itulah sebabnya atletik disebut sebagai Ibu
Olahraga.
Lari sebagai olahraga dalam
bentuk perlombaan sudah dikenal oleh bangsa Mesir Purba pada tahun 1500 SM,
sedangkan bangsa Asyria Purba dan Babylonia Purba di Mesopotamia pada tahun 100
SM. Pada tahun 776 SM bangsa Yunani Purba sudah mengadakan pesta olahraga
secara teratur dalam waktu yang telah ditentukan. Pesta olahraga tersebut
mula-mula tidak dimaksudkan sebagai olahraga, tetapi sebagai upacara
peringatan, yaitu memperingati orang-orang yang telah meninggal setelah masa 4
tahun. Orang Yunani mempunyai kepercayaan bahwa rohroh yang telah meninggal,
selalu mengembara kemana-mana ketempat kediamannya, dimana ia pernah hidup.
Roh-roh itu akan merasa gembira apabila melihat hal-hal yang menyenangkan
hatinya ketika ia masih hidup. Oleh karena itu tiap 4 tahun sekali bangsa
Yunani mengadakan pesta untuk menghormati leluhur dan dewadewanya.
Dalam pesta tersebut diadakan
permainan-permainan gerak badan yang oleh bangsa Yunani disebut Gymnastiek
karena dilakukan dalam keadaan gymnos yang artinya telanjang. Dari Gymnastiek
itulah terjadinya suatu pertandingan (athlon) yang sering disebut juga dengan
Agonistik (kepandaian bergumul). Permainan yang terkenal dalam pesta tersebut
diantaranya permainan yang disebut Pentathlon yaitu pertandingan
lari,melompat,melempar lembing dan bergumul yang disatukan dalam suatu
pertandingan olahraga. Pentathlon atau Panca lomba ini merupakan pertandingan
yang utama didalam perlombaan nasional di Negeri Yunani waktu itu.
Menurut para ahli sejarah ,
atletik sudah dilakukan di Negeri Yunani pada abad ke-6 sebelum nabi Isa AS
lahir. Pendapat ini berdasarkan lukisan yang terdapat pada jambang-jambang
zaman itu dan dari tulisan ahli filsafat yang bernama Xenophenes. Perkembangan
atletik pada waktu itu sangat erat hubungannya dengan perlombaan di Yunani yang
mengalami Zaman keemasan kira-kira tahun 500-400 SM. Mulai dari itu munculnya
dua orang bangsa Yunani yang bernama Iccus dan Herodicus yang disebut-sebut
sebagai peletak dasar dari latihan yang mengkhususkan satu bagian atau satu
nomor saja, seperti latihan untuk lari cepat, melempar dan melompat.
Sampai abad ke-12 sesudah Masehi
atletik belum banyak diketahui oleh masyarakat. Beberapa kejadian atau
peristiwa yang diketahui adalah sebagai berikut :
Tahun 1154 Tanah-tanah yang
terbuka di kota London dipergunakan oleh penduduknya untuk atletik.
Tahun 1330 Raja Inggris Edward
III melarang rakyatnya melakukan atletik.
Tahun 1414 Raja Inggris
mengizinkan lagi bagi rakyatnya untuk melakukan atletik.
Tahun 1917 Perkumpulan atletik
yang pertama didirikan di negeri Inggris oleh Captain Mason. Perkumpulan ini
bernama Necton Guild
Tahun 1834 Syarat minimum untuk
mengikuti pertandingan ditetapkan oleh suatu badan seperti : 440 yards 60 detik
; 1 mil 5 menit.
Tahun 1855 Buku atletik mengenai
lari cepat , diterbitkan untuk pertama kalinya.Tanah-tanah yang terbuka di kota
London dipergunakan oleh penduduknya untuk atletik.
Tahun 1860 di San Fransisco
didirikan suatu perkumpulan atletik yang bernama Olympiade Club, yang disebut
sebagai perkumpulan yang pertama di Amerika. Di Inggris kejuaraan atletik untuk
pertama kalinya dilangsungkan pada tahun 1866. Sesudah itu atletik mulai
tersebar keseluruh dunia. Kejuaraan atletik di Amerika Serikat di selenggarakan
oleh New York Athletic Club dalam tahun 1868. Pada perlombaan ini atlet-atlet
untuk pertama kalinya memperkenalkan Spikes (sepatu14berpaku) kepada dunia
atletik di negeri Belanda, atletik telah diperlombakan pada tahun 1878 dan
tahun 1901 didirikan suatu perkumpulan atletik seluruh Negara Belanda.
2.Berdirinya Organisasi Atletik
Awal abad XIX merupakan mas
menggeloranya kembali semangat berolahraga dikalangan masyarakat luas, termasuk
berkembangnya olahraga atletik. Perkumpulan-perkumpulan atletik mulai dibentuk.
Perlombaan-perlombaan atletik banyak diselenggarakan. Di Inggris pada tahun
1817 didirikan perkumpulan atletik yang pertama oleh Captain Mason dengan nama
Necton Guild. Pada tahun 1834 syarat minimum untuk mengikuti perlombaan
ditetapkan oleh badan/komite,misalnya syarat minimum untuk lari 440 yards = 60
detik,l lari 1 mil = 5 menit.
Pada tahun 1855 untuk pertama
kalinya diterbitkan buku mengenai lari cepat (sprint) Inggris menyelenggarakan
perlombaan antarnegara di Eropa,terutama antara Inggris dengan Perancis. Pada
tahun 1860 perkumpulan atletik yang pertama di Amerika Serikat didirikan di San
Fransisco dengan nama Olympic Club. Kejuaraan atletik di Amerika Serikat baru
diselenggarakan pada tahun 1868 oleh New York Athletic Club. Setelah itu sering
diadakan perlombaan-perlombaan atletik antara Amerika Serikat dengan
negara-negara Eropa. Persatuan atletik yang menghimpun perkumpulan-pekumpulan
atletik mulai dibentuk.
Tahun 1880 di Inggris berdiri
British Amateur Athletic Board.
Tahun 1887 di New Zealand berdiri
New Zealand Amateur Athletic Association.
Tahun 1899 di Belgia berdiri
Ligue Royale dAthletime dan di Canada Track and Field Association.
Tahun 1885 di Afrika selatan
berdiri South African Amateur Athletic Union dan d
Swedia berdiri Svenska
Fri-Idrotts Forbunder.
Tahun 1896 di Norwegia berdiri
Norges Fri-Idrettsfor-bund.
Tahun 1897 di Australia berdiri
The Amateur Athletic Union of Australia, di Czechoslovikia berdiri
Ceskoslovensky Athleticky Svanz, di Yunani berdiri Association Haenengue
dAthletikai Szovetse.
Tahun 1911 di Belanda berdiri
Koninklijke Nederlandeseh Athleriek Unie.
Sampai saat ini tidak kurang dari
170 negara telah membentuk organisasi atletik yang menjadi induk
perkumpulan-perkumpulan atletik di setiap negara. Perlombaan atletik telah
sering diselenggarakan, demikian pula perlombaan antar negara tetapi belum ada
peraturan perlombaan yang seragam sehingga sering timbul perselisihan paham
dalam menentukan pemenang. Baru pada tanggal 17 Juli 1912 tiga hari setelah
selesai nya perlombaan atletik pada Olympiade Modern V di Stockholm tokoh-tokoh
atletik dari 17 negara yang mengikuti Olympiade dari Amerika Serikat,
Australia, Austria, Belgia, Canada, Chili, Denmark, Finlandia, Hongaria,
Inggris, Jerman, Mesir, Norwegia, Perancis,Rusia, Swedia dan Yunani, berdiskusi
untuk membentuk suatu badan Internasional Atletik yang membuat
peraturan-peraturan dan penyelenggaraan perlombaan atletik yang lengkap.
Badan tersebut didirikan dengan
nama International Amateur Athletic Federation (IAAF), sebagai ketua adalah J.
Sigfrit Edstrom dengan sekretaris Jendral merangkap Bendahara (Honorary
Secretary-Treasurer): Kristian Henstrom keduanya dari Swedia. Peraturan teknis
untuk perlombaan internasional yang pertama disahkan pada kongres yang ketiga
tahun 1914 di Lyon Perancis. Sejak terbentuknya IAAF ini penyelenggaraan
perlombaan-perlombaan atletik semakin baik, terutama dalam segi
pengorganisasian.
SEJARAH ATLETIK DI INDONESIA
A. Atletik Di Indonesia pada
Zaman penjajahan
Di Indonesia atletik dikenal
lewat bangsa Belanda yang selama tiga setengah abad telah menjajah negeri ini.
Namun demikian atletik tiada dikenal secara luas. Yang mendapat kesempatan
melakukan latihan-latihan atletik hanyalah sekolah-sekolah dan kemiliteran
saja, itupun sekedar untuk melengkapi kebutuhan pendidikan jasmani saja.
Organisasi atletik pertama kali didirikan di Indonesia pada Zaman Belanda
adalah Nederlands Indisehe Atletiek Unie yang disingkat NIAU yang dalam bahasa
Indonesia berarti : Perserikatan Atletik Hindia Belanda yang didirikan pada
tahun 1917. Propaganda untuk menyebarkan atletik memang ada tetapi usaha untuk
mendirikan perkumpulan-perkumpulan atletik atau cabang dari NIAU hanya dapat
terlaksana dibeberapa kota besar yang mempunyai sekolah-sekolah lanjutan dan
yang ada tangsi-tangsi militernya, antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya,
Yogyakarta,Semarang, Solo, Medan.
Pada zaman itu tiap tahun
diadakan perlombaan/kejuaraan atletik di Jakarta yang penyelenggaraannya
bertepatan dengan penyelenggaraan Pasar Gambir (semacam Jakarta fair sekarang)
pada akhir bulan Agustus atau awal September. Atlet yang menonjol prestasinya
pada aman penjajahan Belanda itu antara lain: Mohammad Noerbambang, pelari 100m
yang konon pernah mencapai 10,8 detik dan Harun Alrasyid pelompat tinggi yang
pernah melewati mistar mencapai 1,80m dan lompat jauhnya mendekati 7,00 m. Pada
zaman pendudukan Jepang selama tiga setengah tahun mulai awal tahun 1942 sampai
Agustus 1945 , keolahragaan pada umumnya mengalami perkembangan. Semua pelajar
mahasiswa melalui siaran radio yang dikenal dengan 22nama Radio Taiso
menyelenggarakan latihan-latihan dari berbagai cabang olahraga,termasuk senam
dan atletik. Atletik mendapat perhatian yang cukup baik.
Hampir setiap menjelang tutup
tahun ajaran diadakan pertandingan-pertandingan olehraga dengan atletik sebagai
nomor utamanya, baik yang berbentuk pertandingan antar kelas, antar sekolah
atau antar kota. Pada tahun 1943 di Solo diselenggarkan perlombaan atletik
segitiga antar pelajar Sekolah Menengah Bandung, Yogya, dan Solo.
Pelajar-pelajar dari Bandung di bawah panji-panji GASEMBA (Gabungan Sekolah Menengah
Bandung ) dari Yogya GASEMMA ( Gabungan Sekolah Menengah Mataram ) dan dari
Solo GASEMBO (Gabungan Sekolah Menengah Solo ). Perlombaan atletik untuk umum
juga sering diadakan. Lari jarak jauh dan lari jarak pendek dengan membawa
beban adalah yang paling sering diperlombakan. Dalam bidang organisasi selama
masa pendudukan Jepang ini juga nampak ada kemajuan. Perhimpunan-perhimpunan
atletik juga bermunculan dibeberapa kota besar, antara lain IKADA ( Ikatan
Atletik Djakarta ),GABA ( Gabungan Atletik Bandung ), IKASO ( Ikatan Atletik
Solo) IPAS ( Ikatan Perhimpunan Atletik Surabaya ) dan lain-lain. Pada tahun
1949 oleh ISI ( Iakatan Sport Indonesia ) diselenggarakan Pekan Olahraga di
lapangan IKADA yang diikuti oleh sejumlah atlet dari seluruh Jawa. Atlet-atlet
yang menonjol pada pendudukan Jepang antara lain : Soetantio, pelari 100m yang
mencapai 11,00 detik. Soetrisno , atlet Pancalomba dan Bram Matulessi, pelempar
Lembing.
B. Atletik setelah Indonesia
Merdeka
Dengan proklamasi kemerdekaan
Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta, maka
terbukalah bagi bangsa Indonesia untuk memajukan dan mengembangkan bangsa dan
negara dalam segala bidang, termasuk memajukan keolahragaan pada umumnya dan
khususnya cabang olahraga atletik. Meskipun pada waktu itu bangsa Indonesia
sedang berjuang mati-matian untuk mempertahankan kemerdekaan melawan Belanda
dengan sekutunya yang ingin kembali menjajah Indonesia, namun rakyat Indonesia
terutama para pelajar dan mahasiswanya masih tetap melakukan atletik.
Ditempat-tempat yang tidak diduduki tentara Belanda, disaat-saat tidak
melakukan perang gerilya, mereka berlatih dan berlomba atletik yang merupakan
cabang olahraga yang digemari. Pada bulan Januari 1946 dikota Solo
diselenggarakan kongres yang ingin menghidupkan kembali semangat keolahragaan
di Indonesia,maka didirikan PORI (Persatuan Olahraga Republik Indonesia).
Langkah pertama yang dilakukan PORI adalah menyelenggarakan Pekan Olahraga
Nasional (PON). Maksud penyelenggaraan PON pada masa revolusi fisik melawan
kekuatan Belanda dengan sekutunya yang menduduki kota-kota besar diIndonesia,
mengandung tujuan yang lebih mulia ialah memberi kejutan politik kepada dunia
agar terbuka matanya bahwa negara Republik Indonesia yang diproklamasikan pada
tanggal 17 Agustus 1945 itu benar-benar ada. PON diadakan di Solo dibuka oleh
Presiden Soekarno pada tanggal 12 September 1948, dihadiri oleh wakil Presiden
dengan segenap anggota kabinet,hadir pula wakil-wakil dari negara lain termasuk
pejabat Komisi Tiga Negara PBB diIndonesia. Atlet-atlet yang terkenal pada
waktu itu adalah :
- Soedarmodjo , sebagai pelompat
tinggi
- Arie Mauladi , sebagai pelompat
jangkit
- Soetopo , menjuarai 5000 m dan
10.000 m
- Nasir Rosydi , pelari gawang
dan lompat jauh
- Fuat Sahil , pelari 400 m
- Soetrisno , tolak peluru dan
lempar cakram
- Darwati , pelari 100 m
- Anie Salamun , Pelempar cakram
Pada tanggal 3 September 1950
berkumpullah tokoh-tokoh atletik dari perhimpunan atletik beberapa daerah
Indonesia di kota Semarang untuk membentuk Induk organisasi atletik bagi
seluruh wilayah Indonesia. Lahirlah kemudian organisasi atletik yang diberi
nama Persatuan Atletik Seluruh Indonesia disingkat PASI. Sebagi langkah pertama
di Bandung pada bulan Desember 1950 yang diikuti tidak hanya atlet-atlet dari
pulau Jawa tetapi juga dari Sulawesi. Langkah selanjutnya adalah menjadikan
PASI dapat diterima sebagai anggota IAAF agar atlet-atlet Indonesia dapat
mengikuti Olympiade dan perlombaan-perlombaan Internasional lainnya. Pemusatan
latihan yang pertama kali diadakan di Yogyakarta dalam rangka persiapan
pengiriman atlet untuk mengikuti Asian Games I yang diselenggarakan di New
Delhi, India pada bulan Maret 1951. beberapa atlet yang memperoleh medali
perunggu pada Asian games I adalah :
- Soedarmodjo , untuk lompat
tinggi
- Hardarsin , untuk lompat
jangkit
- A.F Matulessy , untuk lempar
lembing
- Anie Salamun , untuk lempar
cakram
- Regu estafet 4 x 400 m atas
nama : Tri Wulan, Nyi. Soerjowati, Darwati, dan Lie Jiang Nio.
PON II diselenggarakan di Jakarta
bulan Oktober 1951. Atletik merupakan perlombaan nomor utama. Selanjuntnya PASI
memutuskan untuk menyelenggarakan kejuaraan atletik setiap tahun. Tahun 1952 di
langsungka kejuaraan Nasional di Surabaya. Untuk pertama kali PASI mengirimkan
atletnya ke olympiade pelompat tingginya Soedarmodjo dikirimkan ke olympiade di
Helsinki. Tahun 1953 dilangsungkan PON III di Medan. Tahun 1954 dilangsungkan
kejuaraan Nasional. Yang selalu mendominasi perlombaan atletik Nasional adalah
Dasuki, untuk lari 100 m, Yopie Timisela, untuk lari 400 m dan 10.000 m,
Soetrio untuk lompat tinggi galah dan Dasalomba. Soedarmodjo, Maridjo dan
Okamona untuk lompat tinggi. Hendarsin dan Bin Suryo untuk lompat jangkit.
Soetrisno, Sarbe Hupono dan Bram Matulessi untuk nomor lempar cakram dan tolak
peluru. Tahun 1955 dilangsungkan Kejuaraan Nasional di Jakarta. Indonesia
mendatangkan Bin Miner untuk membentuk Coach-coach atletik di Indonesia yang
pada waktu itu belum dimiliki. Tahun 1957 penyelenggaraan PON IV di Makasar
(Ujung Pandang). Tahun 1958 kejuaraan Nasional di Jakarta. PASI mengirimkan
atletnya ke Asian Games ke-3 diTokyo.
Atlet putri Kamah, berhasil
memperoleh medali perunggu untuk lempar lembing. Tahun 1959 kejuaraan Nasional
di Jakarta. Tahun 1960 seleksi Nasional di Bandung dalam rangka persiapan Asian
Games ke-4 yang akan diselenggarakan di Jakarta tahun 1962. Disamping itu PASI
mengirimkan peninjau ke Olympiade di Roma untuk mempelajari seluk beluk
penyelenggaraan Olympiade dalam rangka persiapan menjadi tuan rumah Asian Games
yang akan diselenggarakan di jakarta. Semenajk ditetapkan Jakarta sebagai
tempat penyelenggaran Asian Games IV , PASI berusaha sekuat tenaga agar dapat
mencapai sukses bukan hanya sukses dalam penyelenggaraan tetapi juga sukses dalam
prestasi atlet-atletnya. PASI mengirimkan peninjau ke Olympiade Roma dan
mendatangkan tenaga-tenaga penasihat dari Jepang yang telah berhasil sebagai
penyelenggara Asian Games III. Dibidang peningkatan prestasi PASI mendatangkan
pelatih-pelatih dari luar negeri. Pelatih yang didatangkan adalah Bin Miner,
Norman Ford dan Tom Rosandich dari Amerika Serikat, disamping untuk
meningkatkan prestasi para atlet yang dimasukkan dalam pusat latihan atau TC
(Training Center), mereka juga dimafaatkan untuk menatar kader-kader pelatih.
Indonesia. Segala persiapan menjadi tuan rumah Asian Games IV berjalan lancar,
berkat bantuan sepenuhnay dana dan fasilitas dari pemerintah RI. Tahun 1962
Asian Games IV dilaksanakan di Jakarta. Pemusatan latihan yang dilakukan dengan
persiapan yang cukup ternyata membuahkan hasil yang membanggakan. Untuk pertama
kali atlet-atlet Indonesia dapata memperoleh medali emas dalam perlombaan
Internasional meskipun bari tingkat Asia. Mohammad Sarengat memperoleh 2 medali
emas untuk lari 100 m (10,4) dan Untuk lari gawang 110 m (14,3) serta dua
perunggu untuk lari 200 m ( 21,6). Awang Papilaya memperoleh 2 medali perunggu
untuk 800 m (2:40,8) dan Lompat jauh. Regu estafet 4 x 100 m putri memperoleh
medali perunggu atas nama Suratmi, Emawati, W.Tomasoa, Wiewiek Machwijar
(50,5). Tahun 1963 penyelenggaraan GANEFO I di
Jakarta.
a)Medali Emas di capai oleh :
- Jootje Oroh lari 200 m (21,8)
- Regu 4 x 100 m putra (41,8)
atas nama Jootje Oroh, Soenjoto, Mohammad Sarengat dan Bambang
Wahyudi.
- Regu 4 x 400 m putra ( 3:20,6)
atas nama Aminuddin M, Agus Soegiri, Strive Mainake, dan Stive Thenu.
b)Medali perak di capai oleh :
- regu 4 x 100 m putri (50,5)
atas nama Emawati, Soeratmi,W.Tomasoa. dan W.Machwijar.
- Mohammad Sarengat lari gawang
110 m (14,6)
- I Gusti Ngurah Manik lempar
lembing (65,53)
- Abdul Rab Khan dasalomba (nilai
5807)
- Nicky Pattiasina lari 3.000 m
Steeple chase (9:28,9)
c)Medali perunggu dicapai oleh :
- Wlily Tomasoa lari 200 m (26,8)
- Soeratmi lari 400 m (58,8)
- Soeratmi lari 800 m (2:20)
- Emawati lari gawang 80 m (12,5)
- Ni Luh Armoni Widari lompat
jauh (5,45)
- Jean Toar lempar lembing
(39,31)
- Ni Luh Armoni Widari pancalomba
(nilai 3407)
- Aminuddin Machmud lari 400 m
(50,3)
- Z. Lesnussa lari 10.000 m
(32:51,1)
- Ismail Abiddin lari marathon
(31.01:40.8)
Rekor Nasional banyak sekali
diciptakan pada periode tahun 1962-1963 ini.
Tehun 1964 kejuaraan Nasional di
Jakarta. Sayang pada tahun ini karena alas an politis, Indonesia tidak
mengikuti Olympiade yang diselenggarakan di Tokyo, meskipun atletnya telah
dipersiapkan dengan baik. Pada tahun 1964 ini Indonesia mengirimkan atlet-atletnya
ke RRC. Beberapa rekor dipecahkan ternyata sampai sekarang masih bertahan.
Rekor Untung Pribadi lompat tinggi galah (3,95), I G.Ngurah Manik lempar
lembing 66,91, Usman Effendi tolak peluru 15,26.
Tahun 1965 meletuslah peristiwa
G30S/PKI yang merupak tragedi nasional bagi bangsa Indonesia , sehingga PON VI
yang sedianya akan dilaksanakan di Jakarta gagal. Tahun 1966 mengikuti SEA
GAMES V di Bangkok. Medali perak didapatkan oleh regu 4 x 100 m atas nama
Soepardi, Jootje Oroh, Bambang Wahyudi dan Agus Soegiri.. meskipun tidak
memperoleh medalai, beberapa rekor Indonesia telah dipecahkan di Bangkok yang
sampi tahun 1979 belum diperbaharui antara lain rekor lari 800 m oleh Charanjit
Singh (1:50,7) ; rekor lari 4 x 100 m : oleh Eddy, Charanjit Singh,V Gosal dan
Agus Sorgiri (3:15,3) ; rekor lari 3.000 m Steeple chase oleh Nicky Patiasina
(9:25,1) ; tahun 1968 kejuaraan Nasional di Jakarta yang dikuti oleh para atlet
dari Singapura. ; Tahun 1969 PON VII di Surabaya ; tahun 1970 kejuaraan di
Semarang, Indonesia mengirimkan atletny untuk mengikuti Asian Games VI di
Bangkok. Hasil yng diperoleh medali perunggu untuk lari 200 m dan 100 m atas
nama Carolina Rieuwpassa. Tahun 1971 kejuaraan nasional di Jakarta.
PASI bekerja sama coaching clinic
atletik yang diikuti oleh 45 orang coach muda dari seluruh daerah di Indonesia.
Carolina Rieuwpassa dikirim ke Jerman untuk berlatih menghadapi olympiade
Munich. Selama berlatih di jermania memperbaiki rekor Nasional 100 m menjadi
11,7 detik dan 200 m menjadi 22,2 detik sampai tahun 1979 rekor ini belum ada
yang menumbangkannya. Tahun kejuaraan Nasional di Jakarta Carolina Rieuwpassa
dikirim ke Jerman untuk mengikuti Olympiade di Munich. Pada lari 100 m babak
penyisihan ia menduduki urutan kedatangan ke 6 dengan catatan waktu 12,23
sedangkan pada lari 200 m babak pendahuluan ia menempati urutan kedatangan ke 6
dengan catatan waktu 24,68 detik. Kemudian PASI mengirimkan 22 atlet
kekejuaraan atletik Asia di Manila tanpa memperoleh medali.
Tahun 1975 kejuaraan Nasional di
Jakarta. Pada tahun ini di selenggarakan Asian Games VII di Taheran Indonesia
tidak mengirimkan tim atletik. Tahun 1975 kejuaraan di Jakarta disamping itu
untuk meningkatkan prestasi atletik di Indonesia perlu meningkatkan frekwensi
perlombaan. Maka pada tahun 1976 ini diselenggarakan kejuaraan atletik se-Jawa
dan Bali di Semarang tahun 1976 merupakan tahun penyelenggaraan Olympiade.
Indonesia mengirimkan Carolina Rieuwpassa untuk mengikuti olympiade di
Montreal. Beberapa atlet ke Pakistan dan Malaysia. Tahun 1977 penyelenggaraan
PON IX di Jakarta. Untuk pertama kali Indonesia mengikuti SEA GAMES IX di Kuala
Lumpur. Indonesia memperoleh 2 medali emas melalui Carolina Rieuwpassa untuk
lari 100 m dan Usman Efendi untuk lempar cakram, serta 5 medali perak dan
medali perunggu.
Tahun 1978 Asian Games VII
diselenggarakan di Bangkok. Athun 1978 kejuaraan di Jakarta diikuti juga oleh
atlet dari Singapura. Sebagai balasan ikut sertanya atlet mengikuti Sukan di
Singapura. Beberapa rekor di pertajam : Jefrry Matahelemual memperbaiki rekor
dari 200 m menjadi 21,1 detik. Mujiono memperbaiki rekor dari 400 m menjadi
47,8 detik. Regu nasional 4 x 100 m memecahkan rekor menjadi 40,930detik. Meny
Moffu memperbaiki rekor lari gawang menjadi 51,9 detik. Starlet memperbaiki
rekor 800 m menjadi 2:14,0 detik yang juga mempertajam rekor lari 1.500 m
menjadi 4:36,4 detik. Tahun 1978 adalah tahun penyelenggaraan Asian Games VIII
yang seharusnya dilaksanakan di Pakistan, tetapi karena situasi Negara Pakistan
tidak memungkinkan kemudian diselenggarakan di Bangkok. Karena alasan politis
penyelenggaraan perlombaan atletik Asian Games VIII tidak mendapat restu dari
IAAF dan pesertanya diancam skorsing. Dengan pertimbangan Indonesia akan
menjadi tuan rumah SEA GAMES I tahun 1979, maka Indonesia tidak mengirimkan
atlet-atletnya.
Tahun 1979 indonesia menjadi tuan
rumah SEA GAMES X di Jakarta. Indonesia memperoleh 3 medali emas melalui Henny
Maspaitela untuk lari 200 m. Meny Moflu untuk lari gawang 400 m dan regu
estafet atas nama Meny Moflu,haryanto,Matias Mambay dan Mujiono. Sejak tahun
1984 banyak rekor bertumbangan lagi. Tahun 1984 Purnomo memecahkan rekor lari
100 m menjadi 10.39 detik. Di bagian wanita Henny Maspaitena memecahkan rekor
100 m menjadi 11,61 detik pada tahun 1985. Pada tahun ini pula Ketut Widiana
dalam lompat tinggi dengan lompatan 2,04 m. Prestasi atletik Indonesia masih
ketinggalan dari negaranegara lain. Untuk kawasan Asia Tenggara sidah dapat
mulai berbicara, tetapi untuk tingkat Asia lebih-lebih dunia masih jauh
tertinggal. Ini menjadi tanggung jawab bagi generasi muda terutama bagi kita
semua para pelajar yang hobi beroleh raga Atletik untuk mengejar ketinggalan.
SOFTBALL
1. Sejarah
Permainan sofbol lahir di Amerika
Serikat, yang diciptakan di Gedung Olah Raga Farragut Boat Club Chicago,
Illinois pada 16 September 1887 secara tidak sengaja oleh George Hancock.
Awalnya terdapat beberapa alumni Universitas Yale dan Harvard sedang
mendengarkan hasil akhir pertandingan sepak bola Amerika antar Yale dan Harvard
di klub Farragut Boat. Setelah skor akhir diumumkan yaitu kemenangan Yale,
seorang alumnus Yale dengan antusias melempar sebuah sarung tinju ke pendukung
Harvard. Seorang dengan reflek mengambil sebuah tongkat dan memukul ke arah
sarung tinju itu. Melihat hal itu memberikan sebuah ide seorang reporter
Chicago Board of Trade, George Hancock. Dia menyarankan untuk membuat sebuah
permainan di dalam ruangan dengan bola yang dibuat dari sarung tinju yang
dilempar tadi. Dia mengambil sarung tinju itu dan mengikatnya dengan erat memakai
sebuah tali, supaya menyerupai bola. Kemudian dengan beberapa buah kapur,
Hancock menandai lantai Farragut Boat menyerupai lapangan bisbol.
Sebagai pemukul digunakanlah
sebuah sapu. Tim dibagi menjadi dua dan Hancock meneriakkan kata-kata Play
ball, maka dimulailah permainan itu dengan skor akhir 44-40. Semenjak itu
permainan bisbol versi dalam ruangan dikenal. Dinamakan indoor baseball. ?
Karena bentuk bola yang berubah-ubah. Nama sofbol sebelumnya menyesuaikan
material yang digunakan untuk membuat bolanya, jadilah nama-nama yang digunakan
waktu itu yaitu kitten ball, army ball, mush ball, dan juga indoor-outdoor,
recreation ball, dan playground ball.
Di awal abad ke-20 sofbol mulai
dimainkan di luar ruangan sebagaimana dilakukan di dalam ruangan. Tahun 1908
organisasi amatir untuk permainan baru ini (National Amateur Playground Ball
Association of the United States) mengatur olah raga ini untuk dimainkan di
luar ruangan menggunakan bola yang lebih besar. Tahun 1923 Kongres Rekreasi
Nasional (the National Recreation Congress) meminta komisi untuk
menstandardisasi olah raga ini, dan tahun 1926 nama “softball” digunakan
walaupun belum diresmikan.
Pada tahun 1933, kejuaraan dunia
pertama dilaksanakan dalam lindungan Asosiasi Sofbol Amatir Amerika (Amateur
Softball Association of America) dimana telah digunakan sebagai peraturan pokok
di Amerika. Juara untuk sofbol kelas pria pada saat itu adalah J. L. Gills dari
Chicago, dan juara kelas wanita yaitu Great Northerns dari kota yang sama.
Walaupun kejuaraan yang dipertandingkan adalah amatir, mereka biasa di sponsori
oleh organisasi industri di wilayahnya.
Sejak tahun 1933 softball telah
menjadi sebuah nama resmi. Dan pada tahun 1934, pembentukan peraturan bersama
untuk lebih jauh memberikan standardisasi peraturan sofbol. Sudah banyak
perubahan peraturan sejak saat itu, khususnya pada tahun 1946, dimana terdapat
perubahan jumlah pemain dalam satu tim dari 10 ke 9 orang. Pemain ke sepuluh
dinamakan shortfielder pada saat itu bertugas sebagai penjaga daerah dangkal bagian
luar yang menjelalajah di belakang dalam. Tahun 1950 jarak antara pitchers
plate dan home plate ditambah untuk putera dari 43 kaki ke 46 kaki (13.114
meter).
Dilihat dari segi partisipan,
sofbol telah berkembang menjadi olahraga tim yang besar dan digemari. Lapangan
yang lebih kecil tersedia. Baik wanita maupun pria , dapat memainkannya. Lebih
jauh pria di luar usia atlet dapat memainkan sebagai kegiatan di luar permainan
resmi seperti piknik atau dalam komunitas sosial tanpa melalui pemanasan dan latihan
rutin yang diperlukan, sejenis dalam bisbol.
Pada tahun 1960an, sebagian dari
125,000 tim telah terdaftar di Asosiasi Sofbol Amatir Amerika. Dan mengadakan
enam kejuaraan nasional tiap tahun. Ini tidak termasuk anggota pria maupun
wanita yang bertanding dalam kompetisi tidak resmi. Di Negara lain sofbol juga
menjadi olahraga yang digemari baik pria wanita tua maupun muda.
Pada tahun 1949, tim Kanada,
Toronto’s Tip Top Tailors, memenangi kejuaraan internasional yang dilakukan
secara berkala oleh Asosiasi Sofbol Amatir dan merupakan kompetisi pertama yang
benar-benar merupakan kejuaraan tingkat dunia untuk putera. Diadakan tahun 1966
dibawah sponsor dari Federasi Sofbol Internasional (International Softball
Federation). Australia memenangkan kejuaraan pertama untuk wanita tahun 1965.
Comments
Post a Comment